KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Puisi Untuk Ibu

    Puisi Untuk Ibu

    BY 22 Agu 2024 Dilihat: 128 kali
    Puisi Untuk Ibu_alineaku

     Jaddding anak kelima dari 9 bersaudara. Sejak kecil memperlihatkan semangat dan tanggung jawabnya mengurus adik-adiknya. Bahkan membantu orang tuanya di kebun dia sangat gemar. Sedari kecil selalu punya cita-cita ingin bersekolah meski tempatnya jauh di kota. Akhirnya  dia sukses menjalani pendidikan dari SD hingga tamat SMP dengan biaya sendiri, dengan cara  menjual hasil berkebun di samping rumahnya. Hingga dia bisa lulus tes masuk di sekolah negeri di kota yaitu SMA Negeri 1 Masamba tahun 2005. Sedangkan kakak dan adik-adiknya tidak ada yang bersekolah hingga SMP semua hanya tamat SD dan tinggal menggarap tanah di sekitar rumah mereka.

     Menjelang pukul 04.00 subuh jadding sudah selesai mandi dan menyiapkan keperluan sekolahnya. Langsung berangkat dengan berjalan kaki menempuh jarak 15km ke kota, melintasi kebun sawah hingga tiba di pasar menyimpan jualan lomboknya, dan salat subuh. Setelah shalat , dia  melanjutkan perjalanannya ke kota yang berada di Kota Masamba dengan berlari kecil. Dengan tubuhnya yang kurus kecil itu mudah saja berlari melintasi jalan raya hingga tiba di gerbang sekolah tepat pukul 06.30.

    Setiap hari tidak pernah terlambat sehingga menjadi contoh untuk teman-temannya. Bahkan diangkat menjadi ketua kelas karena guru melihat dia sangat bertanggung jawab. Untuk menebus harga buku cetak seharga Rp 45.000, dia bernego dengan pihak sekolah agar bisa menyicilnya  Rp5.000 hingga lunas. dan itu diperbolehkan.

     Setiap guru ingin menyuruh mengambil sesuatu segera dia yang bertindak.”saya saja Bu’begitu dia selalu menawarkan dirinya untuk menolong orang lain.

    Saat  pelajaran bahasa Indonesia berlangsung, ibu guru menyampaikan materi hari itu.

    “Anak-anak hari ini kita belajar menulis puisi”

    “Baik’, bu” serempak anak-anak yang jauh dengan gembira. Bu guru memulai membimbing cara menulis puisi.

    “Tulislah semua apa yang terlintas di benak kalian apapun yang kalian lihat, kalian ingat, kalian  pikirkan, tulislah dalam bentuk berbaik-bait.”

    Segera  saja Jadding  menulis kata yang lancar mengalir dari benaknya. Lalu segera berlari ke depan kelas menemui ibu guru.

    “Bu saya sudah selesai” kata Jadding.

    “Oke baik, jadi paling pertama menyelesaikan puisinya. Yang lain segera menyusul  ya, bawa ke meja ibu guru kemudian ibu periksa.”

    “Setelah itu,  ibu memberi kesempatan pada kalian untuk membacakan hasil karya kalian masing-masing di depan kelas.”

    “Karena Jadding  paling pertama menyelesaikan puisinya , berarti dia juga yang pertama tampil”. Kata bu guru.

    ” Baiklah Bu” kata Jadding.

    Mulailah Jadding membaca puisinya yang berjudul”IBU”.

    Kata demi kata diucapkan perlahan air matanya menitik satu persatu. Hingga  tidak sanggup menyelesaikan membaca puisinya karena air matanya semakin deras dan  tangisnya sudah meledak. Lalu ibu guru mempersilahkan untuk duduk kembali di tempat.

    Seketika teman-temannya berhamburan menuju ke meja bu guru ingin melihat lanjutan isi puisi yang ditulis Jadding. Ternyata kisah tentang perjuangan ibunya yang susah payah membesarkan dan mencari biaya hidup keluarganya yang beranggotakan 11 orang, untuk tetap bertahan hidup.

     

     

    Kreator : Dra. Heriyana

    Bagikan ke

    Comment Closed: Puisi Untuk Ibu

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021