Purnama pernah singgah di mataku,
Membisikkan rindu yang berkilau dalam gelap,
Namun malam kini terasa beku,
Dan sinarnya pudar perlahan, seakan letih meratap.
Kau adalah janji yang tak sempat penuh,
Bulan utuh yang memudar sebelum tiba,
Meninggalkan langitku terluka bisu,
Tanpa arah, tanpa makna.
Setiap bintang hanya serpihan harapan,
Berkeping seperti hati yang tak lagi utuh.
Aku menggapaimu dalam bayang semu,
Namun, yang tersisa hanyalah bayu yang rapuh.
Ada cahaya yang tertinggal di belakang rasa,
Seperti kenangan yang enggan terlepas.
Kau, jauh tapi masih ada,
Bersemayam di sela-sela napas.
Malam ini, langit luka bicara,
Tak apa jika purnama tak selalu bercahaya.
Cinta tak mesti abadi,
Asal pernah terang di hati.
Maka, biarkan bulan pudar perlahan,
Meski luka merayap dalam kelam.
Karena cinta, meski hilang,
Akan selalu tinggal,
Menjadi cahaya yang tak pernah benar-benar padam.
Kreator : Masniya Ulfah
Comment Closed: Purnama pudar di Langit Luka
Sorry, comment are closed for this post.