KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Putri Niwerigading

    Putri Niwerigading

    BY 15 Jun 2024 Dilihat: 174 kali
    Putri Niwerigading_alineaku

    Cerita rakyat Nanggroe Aceh Darussalam

    (Cerita ini termasuk kategori dongeng)

    Alkisah, dahulu kala di Negeri Alas, wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, ada seorang Raja yang bijaksana dan dicintai rakyatnya. Ia memerintah dengan adil dan bijaksana, kerajaan dan rakyatnya hidup makmur karena Raja sehari-hari pikirannya dicurahkan untuk memajukan kesejahteraan negeri dan rakyat.

    Namun, sayangnya Sang Raja dan Permaisuri tidak memiliki seorang putra, itu membuat mereka sedih karena tidak ada pewaris tahta kerajaan. Atas nasihat dan petuah para tetua kerajaan, Raja dan Permaisuri kemudian berdo’a sambil berpuasa. Setelah berbagai usaha yang telah Raja dan Permaisuri lakukan akhirnya menemukan titik terang dan hasil yang berbuah manis dari usaha.

    Beberapa bulan kemudian permaisuri mengandung, setelah sampai waktunya permaisuri melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Amat Mude. Belum genap setahun umur Amat Mude, ayahnya telah lebih dahulu dipanggil oleh Sang Maha Pencipta. Karena Amat Mude masih bayi maka tahta sang raja digantikan oleh pamannya Amat Mude yang bernama Raja Muda. Namun setelah diangkat menjadi raja, Paman Amat Mude bertindak kejam kepada Amat Mude dan ibundanya. Mereka asingkan di hutan yang terpencil. Paman Amat Mude yang sekarang menjadi raja menggantikan ayah Amat Mude ingin menguasai sepenuhnya kerajaan yang sesungguhnya menjadi hak Amat Mude.

    Walaupun dibuang jauh dari istana dan jauh dari kemewahan kehidupan sebagai seorang Permaisuri, Permaisuri tidak mengeluh dan ia menerima cobaan berat itu dengan sabar dan tabah. Ia besarkan Amat Mude dengan penuh cinta dan kasih sayang.

    Tahun demi tahun berlalu, tidak terasa waktu berjalan begitu cepat dan Amat Mude pun tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tampan.

    Amat Mude menjalani kehidupan seperti anak-anak remaja pada umumnya dan Amat Mude memiliki hobi memancing ikan di sungai. Pada suatu hari, Permaisuri dan Amat Mude pergi ke sebuah desa di pinggir hutan untuk menjual ikan. Tanpa disangka, mereka bertemu Saudagar Kaya. Ternyata ia adalah sahabat suaminya dulu.

    “Mengapa Permaisuri dan Pangeran berada ditempat ini?” tanya Saudagar Kaya itu keheranan. Permaisuri menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya dan putra semata wayangnya itu kepada saudagar kaya itu. Dan akhirnya Saudagar Kaya itu mengajak mereka ke rumahnya serta membeli semua ikannya.

    Setibanya di rumah, Saudagar Kaya itu meminta istrinya untuk memasak dan menjamu Permaisuri dan Amat Mude. Ketika Istri Saudagar Kaya itu memotong perut ikan, Sang istri merasa heran karena dari perut ikan tersebut keluar telur ikan yang berupa emas murni. Kemudian butiran emas tersebut dijual ke pasar oleh Sang Saudagar Kaya. Uangnya digunakan untuk membangun rumah untuk Permaisuri dan Amat Mude. Sejak saat itu, Permaisuri dan Amat Mude telah menjadi orang kaya berkat telur-telur emas dari ikan tersebut.

    Kabar tentang kekayaan Permaisuri dan putranya sampai ke telinga Raja Muda. Pada suatu hari, Raja Muda memanggil Amat Mude ke istana, Raja Muda memerintah Amat Mude untuk memetik kelapa gading untuk mengobati penyakit istri Raja Muda, di sebuah pulau yang terletak di tengah laut.

    Konon katanya, lautan di sekitar pulau itu dihuni oleh binatang-binatang buas, siapapun yang melewati lautan itu pasti celaka dan tidak selamat atau kembali. Raja Muda mengancam Amat Mude jika tidak berhasil ia akan dihukum mati. Pikiran Amat Mude pun campur aduk karena jika dia tidak pergi maka dihukum mati dan dia ia pergi ia pun akan menghadapi banyak rintangan dan jika nasibnya beruntung maka ia selamat. Namun Amat Mude pun bertekad untuk pergi dan tidak peduli dengan ancaman Raja Muda atau rintangan yang akan dihadapinya kelak di pulau misterius itu, niat nya tulus hendak menolong istri Raja Muda.

    Amat Mude segera berangkat dan meninggalkan istana. Setibanya di tepi pantai, Amat Mude duduk termenung. Tiba-tiba, muncul di hadapannya seekor ikan besar bernama Si Lenggang Raye, didampingi oleh Raja Buaya dan seekor Naga besar.

    Setelah melewati berbagai rintangan singkat ceritanya, Amat Mude telah berhasil menemukan pohon kelapa gading dengan bantuan Si Lenggang Raye Raja Buaya dan Naga besar yang telah menjadi teman nya.

    Singkat ceritanya Amat Mude memanjat pohon kelapa gading. Ketika ia sedang memanjat dan memetik buah kelapa gading, Amat Mude tiba-tiba mendengar suara seorang perempuan.

    “Siapapun yang berhasil memetik buah kelapa gading ini, ia akan ku jadikan suamiku.”

    “Siapakah engkau?” tanya Amat Mude terheran.

    “Aku Putri Niwerigading” jawab suara dari bawah pohon kelapa.

    Putri Niwerigading_2_alineaku

    Amat Mude pun takjub dengan kecantikan dari Putri Niwerigading. Akhirnya, Amat Mude pun mengajak sang putri pulang ke rumahnya untuk dipersunting, sungguh beruntung nasib si Amat Mude, sudah berhasil mendapatkan kelapa gading untuk menyembuhkan istri Raja Muda dan bebas dari hukuman sekarang Amat Mude mendapatkan istri yang sangat cantik.

    Singkat ceritanya, Amat Mude dan ibunya beserta istrinya berangkat ke istana untuk menyerahkan buah kelapa gading untuk menyembuhkan istri Raja Muda.

    Kedatangan Amat Mude membuat Raja Muda terheran-heran. Orang yang berhasil melewati rintangan di pulau misterius dan dikenal angker dan konon ceritanya tidak ada yang selamat dan berhasil kembali pulang. Raja Muda pun berpikir bahwa Amat Mude bukanlah orang sembarangan dan Raja Muda pun tidak mau main-main lagi dengan Amat Mude serta tidak ada alasan Raja Muda untuk menghukum mati keponakannya itu.

    Akhirnya Raja Muda sadar akan kesalahannya, ia memohon maaf kepada Permaisuri dan Amat Mude atas semua kesalahan dan kekhilafannya di masa lalu. Beberapa hari kemudian Amat Mude dinobatkan menjadi Raja Negeri Alas dan memerintah Kerajaan dengan adil dan bijaksana seperti ayah Amat Mude, mereka pun hidup bahagia dan penuh cinta kasih.

    Pesan dari penulis ketika musibah yang terjadi diperlukan kesabaran dan ketabahan. Dan dengan bekerja keras kita akan sampai pada perbaikan nasib dan tujuan yang baik akan selalu berakhir dengan hal yang baik walaupun tidak sesuai keinginan paling tidak kamu sudah melakukannya dengan baik dan berusaha.

     

     

    Kreator : Nadya Putri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Putri Niwerigading

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021