KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Rahasia di Balik Senyum Pak Tua

    Rahasia di Balik Senyum Pak Tua

    BY 21 Agu 2024 Dilihat: 111 kali
    Cerita Emon dan Emin yang Inspiratif_alineaku

    Emon dan Emin dua orang saudara kembar hidup di Kampung Rambutan. Mereka sangat suka bermain di hutan kecil yang berada di belakang rumah mereka. Hutan itu menjadi tempat bermain yang menyenangkan bagi mereka. Namun, di ujung hutan, ada sebuah rumah kecil yang terlihat sangat kumuh. Di rumah itulah tinggal seorang pak tua yang selalu terlihat murung dan sering bergumam sendiri.

    Karena keanehannya, warga desa sering menyebut pak tua itu sebagai orang gila. Mereka mengatakan bahwa pak tua itu sering berbicara dengan pohon dan hewan-hewan di hutan. Emon dan Emin pun awalnya takut pada pak tua itu. Mereka sering mendengar cerita-cerita seram tentang pak tua tersebut.

    Suatu hari, saat Emon dan Emin sedang bermain di hutan, bola mereka terjatuh ke halaman rumah pak tua. Dengan hati-hati, mereka mendekati rumah itu untuk mengambil bola mereka.

    “Permisi, Pak,” sapa Emon dengan suara pelan.

    Pak tua itu menoleh dan tersenyum. “Oh, hai Nak. Bola kalian ya? Ambil saja.”

    Emon dan Emin saling pandang. Mereka tidak menyangka bahwa pak tua itu akan se ramah ini. Mereka pun mengambil bola mereka dan mengucapkan terima kasih.

    Sejak saat itu, Emon dan Emin sering berkunjung ke rumah pak tua. Mereka sering diajak pak tua untuk berjalan-jalan di hutan. Pak tua itu banyak bercerita tentang tanaman-tanaman dan hewan-hewan yang hidup di hutan. Ia juga sering bernyanyi lagu-lagu lama sambil memetik gitar bututnya.

    Lama-kelamaan, Emon dan Emin menyadari bahwa pak tua itu bukanlah orang gila. Ia hanyalah seorang yang sangat mencintai alam dan semua makhluk hidup di dalamnya. Pak tua itu sering berbicara dengan tanaman dan hewan karena ia merasa bahwa mereka adalah sahabatnya.

    Suatu hari, Emon dan Emin bertanya kepada pak tua mengapa ia tinggal sendirian di hutan. Pak tua itu pun menceritakan kisah hidupnya. Ia bercerita bahwa dulu ia memiliki keluarga yang bahagia. Namun, karena suatu peristiwa, ia kehilangan segalanya. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk menyendiri di hutan.

    Mendengar cerita pak tua, Emon dan Emin merasa sangat iba. Mereka berjanji akan selalu menemani pak tua. Mereka ingin membuat pak tua merasa tidak kesepian lagi.

    Sejak saat itu, kehidupan pak tua menjadi lebih berwarna. Rumahnya yang dulu sepi kini selalu ramai dengan kehadiran Emon dan Emin. Mereka sering bermain bersama, belajar banyak hal dari pak tua, dan menikmati keindahan alam bersama-sama.

    Pesan Moral:

    • Jangan pernah menilai seseorang dari penampilan luarnya.
    • Setiap orang memiliki cerita hidup yang berbeda.
    • Alam adalah rumah kita bersama. Kita harus menjaganya.

    Kisah ini mengajarkan kita bahwa di balik penampilan yang aneh, terkadang tersimpan hati yang baik. Kita harus selalu berbaik sangka kepada orang lain dan tidak mudah menjatuhkan penilaian.

     

     

    Kreator : arif fauriyuddin

    Bagikan ke

    Comment Closed: Rahasia di Balik Senyum Pak Tua

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021