Di sudut kelas, terlihat Rona sedang duduk sendiri sambil sesekali memutar-mutar pulpen. Tampak dari wajahnya ada gurat kebimbangan, entah apa yang sedang memenuhi pikirannya saat itu.
Sambil berlari kecil, Tiara menghampiri Rona dengan wajah berbinar seakan sedang jatuh hati.
“Eh Ron.. Rona… Di sini kamu ternyata.” sapa Tiara sambil melangkah mendekatinya.
“Rona.. Kamu tahu, nggak? Aku bahagiaaaa banget hari ini.” kata Tiara sambil duduk bersandar di bahu Rona sambil memandang langit dan meraih pulpen di tangan Rona.
Rona masih terdiam. Tiara terus mengoceh menceritakan kebahagiaannya hari ini. Sesekali dia menggoyangkan kakinya dan mengayunkan tangannya penuh suka cita.
“Iiihh… Kamu kok diem aja, sih? Respon dikit, kek. Teman lagi bahagia, juga. Tanya, kek. Ada apa? Kenapa? Gitu.” Tanya Tiara sewot, sambil membalikkan badan ke arah Rona.
“Terus, aku harus gimana? Lompat-lompat, gitu setelah dengerin cerita kamu?” balas Rona menanggapi protes sahabatnya ini. Ya, Tiara bukan lagi hanya sebagai teman, tapi dia sudah menjadi sahabatnya. Sahabat yang menemani kemanapun Rona ingin pergi. Tiara selalu ada untuknya.
Rona berdiri melepaskan pegangan tangan Tiara di lengannya. Tanpa menunggu lama, Rona membalas sikap protes Tiara yang merasa dicuekin olehnya dengan berkata, “Wahai sahabatku yang sedang bergembira, ada apakah gerangan denganmu?”
Dengan cepat Tiara berteriak, “Dia kasih aku ini!” Tiara menjawab sambil menunjukkan sebuah bros mini dengan inisial T. Suaranya yang keras membuat beberapa teman menoleh ke arahnya sambil menggelang-gelengkan kepala. Rona mengerutkan dahi.
“Dari siapa?” tanya Rona.
“Teguh… Teguh kasih ini tadi pas kita sama-sama keluar dari ruang OSIS.” jawab Tiara sambil memasangkan bros berinisial T di bajunya dengan bernyanyi gembira.
“Waaah … kamu kelihatan tambah cantik dengan bros itu.” Rona memuji Tiara, sahabatnya yang meramaikan hidupnya yang cukup sunyi. Juga, Mewarnai harinya yang dulu tanpa irama. Namun, kini Rona tersentak kaget dan jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. “Kenapa harus Teguh?” tanya Rona dalam hati.
Kreator : Nur Amaliah
Comment Closed: Rahasia Hati
Sorry, comment are closed for this post.