KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part I)

    RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part I)

    BY 20 Jul 2024 Dilihat: 48 kali
    RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ2_alineaku

    Keajaiban Lahirnya Seorang Lelaki Tampan”

    Dalam pagi yang cerah, cahaya harapan muncul,

    Seorang cucu lelaki yang tampan lahir dengan indah.

    Senyum surga menghiasi wajahnya yang mungil,

    Kebahagiaan merebak, seperti bunga-bunga bermekaran

     

    Berkicau riang, serasa alam bersorak gembira,

    Dalam langkah-langkah pertama, dunianya terbuka luas.

    Tampaknya, bintang-bintang bertaut dalam matanya

    Sebuah hadiah indah, sebuah keajaiban yang nyata.

     

    Pelukan hangat keluarga menyambut kehadirannya, 

    Sebuah anugerah dari langit, bercahaya bak sinar rembulan. 

    Tangan-tangan lembut mengelus rambut lurusnya, 

    Seolah menyiratkan doa-doa indah dalam setiap sentuhan.

     

    Tampan dalam kepolosan, lelaki kecil penuh pesona, 

    Dunia berwarna-warni di depan matanya yang bersinar. 

    Lahirnya membawa cerita baru, melodi kebahagiaan, 

    Seperti alunan musik yang menggetarkan jiwa dan hati.

     

    Oh, kebahagiaan merayakan lahirnya sang cucu, 

    Tak terhingga rasa syukur, tak terkira kehangatan. 

    Setiap detik berharga, setiap senyuman berarti, 

    Dalam pelukan kasih, cinta tumbuh begitu subur.

     

    Cucu lelaki yang tampan, anugerah yang berharga, 

    Dalam jejak langkahnya, kebahagiaan membentang luas. 

    Semoga hidupnya penuh makna dan bercahaya, 

    Menjadi cahaya yang menerangi, seperti mentari di ufuk pagi.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Dalam Bayang Kesedihan

    Di ruang gelap, bayang kesedihan mengalun, 

    Papi dan mami  menangis, pangeran kecil terbaring pucat. 

    Bibirnya yang manis, kini terlihat lesu, 

    Sakit yang menghampar, menyelimuti hati yang resah.

     

    Papi bersimpuh, memandang putra tercinta, 

    Matanya berkaca-kaca, tak kuasa menahan derita. 

    Mami meraih tangan kecil yang lemah, 

    Dalam doa dan tangis, harapannya terhampar

     

    Pangeran kecil tampan, penuh pesona dan cerita, 

    Terbaring rapuh, tubuhnya terasa ringkih.

     Wajahnya yang dulu berseri, kini merona pucat, 

    Di sisi tempat tidur, rintihan kesakitan bergema.

     

    Dokter yang bekerja, berusaha menyembuhkan,

     Namun, kekhawatiran masih menyelinap di hati. 

    Papi  dan mami, bersatu dalam kepedihan, 

    Mengelus rambut pangeran kecil, mencari kekuatan dalam doa.

    Sakitnya memotong hati, menusuk ke dalam jiwa,

    Mami mencium keningnya, mencoba membawa ketenangan. 

    Papi mencoba tersenyum, meski hatinya berdarah, 

    Berkata lembut, “Pangeran Kecilku, kita hadapi bersama.”

     

    Di dalam kesedihan, ada kekuatan tak terduga, 

    Cinta orang tua menguatkan dalam badai yang gelap. 

    Pangeran kecil yang tampan, berjuang dengan ketabahan, 

    Mengajarkan arti hidup dan keberanian yang tak terukur.

     

    Malam-malam panjang, doa-doa terus melintasi bibir, 

    Berharap pangeran kecil pulih dan kembali tertawa. 

    Ketika matahari menunjukkan sinarnya kembali, 

    Semoga kesedihan berganti menjadi cerita kesembuhan.

    “Melodi Bahagia”

    Di pagi yang cerah, cahaya kebahagiaan muncul, 

    Pangeran kecil tampan, pertama kali mengoceh dengan indah. 

    Papi tersenyum lebar, bunda pun bahagia, 

    Suara riang sang buah hati, menyinari hari dengan cinta.

     

    Tawa kecilnya, seperti melodi kehidupan yang baru, 

    Berkumandang di ruang, memenuhi setiap sudut hati. 

    Bunda mendekapnya dengan kasih tak terkira, 

    Saat lelaki kecil mengoceh, dunia pun ikut tersenyum.

     

    Papi  mendengarkan dengan penuh kebanggaan, 

    Setiap kata yang terucap, bagai permata berharga. 

    Pangeran  kecil mulai mengeksplor dunianya yang kecil, 

    Suaranya melodi keceriaan, menciptakan harmoni keluarga.

     

    Mami tersenyum melihat tangan kecil meraih dunia, 

    Kesederhanaan momen ini, berharga tak terhingga. 

    Setiap kata, meski belum sempurna, begitu berarti, 

    Menggambarkan rasa sayang, kasih yang tak terbatas. 

     

    Papi  dan Mami dalam tatapan penuh kebahagiaan, 

    Melihat pangeran  kecil tumbuh dengan pesona. 

    Setiap langkah kecilnya, tiap kata yang dilontarkan, 

    Adalah keajaiban, kilau bahagia dalam setiap detik.

     

    Pangeran kecil tampan, penghias hati papi dan mami 

    Dalam kepolosannya, terukir kebahagiaan yang abadi. 

    Mengocehnya menjadi syair indah kehidupan, 

    Melodi cinta yang tak pernah pudar, selamanya bersinar.

     

    “ Menyinari  Masa Depan Sang Pangeran Kecil”

    Di balik matahari terbenam, papi berlabuh, 

    Dengan semangat kerja keras, mengejar impian tak terhingga. 

    Pangeran kecil tampan, si buah hati yang menanti, 

    Papi melangkah, membawa beban demi beban, dengan hati yang gigih.

     

    Dalam senyap malam, keringat membasahi jalan kembali, 

    Langkah papi tegar, melangkah dalam dedikasi yang setia. 

    Pekerjaan tak kenal waktu, upaya demi kebahagiaan, 

    Di sela-sela malam, doa  dan kerja kerasnya bersatu.

     

    Pangeran kecil yang ceria, tak menyadari keringat sang papi 

    Dia tertawa, bermain dalam dunianya yang kecil. 

    Papi memahami, setiap langkahnya membentuk masa depan, 

    Kebutuhan pangeran kecil, jadi pemicu semangat tak terbendung.

    Di pabrik kota atau ladang yang luas, 

    Papi bekerja keras, mengais rezeki dengan tangan yang penuh dedikasi. 

    Pangeran kecil tumbuh dengan cinta yang melimpah, 

    Kerja keras papi, adalah bekalnya untuk terbang tinggi.

     

    Dalam senja yang merona, papi pulang lelah, 

    Namun, tatapan mata sang pangeran kecil membawa semangat yang baru. 

    Papi  tersenyum, mencium keningnya yang kecil, 

    Setiap upaya dan keringat, terbayar saat melihat anak bahagia.

     

    Semangat kerja kerasnya bagai api yang berkobar, 

    Menyala dalam dada, menghangatkan dunia keluarga. 

    Pangeran kecil tampan, melihat papi sebagai pahlawan, 

    Dalam kerja kerasnya, papi mengajarkan arti sejati dari cinta.

     

    “Iringan Doa dan Cinta “

     

    Dalam doa-doa yang merdu, terukir kasih dan cinta, 

    Papi , pemimpin keluarga dengan hati yang tabah. 

    Iringan langkahnya, seiring doa-doa yang mendalam, 

    Mengukir jejak keberanian, menghadirkan sinar di setiap harapan.

     

    Di dalam kerja kerasnya, doa  selalu menyertainya, 

    Setiap langkah, setiap tantangan, diiringi cinta dan harapan. 

    Papi, pahlawan keluarga, penuh dedikasi, 

    Doanya melintas langit, seperti bintang yang bersinar terang.

     

    Di tiap senja yang menggantung, doa-doa terbang tinggi, 

    Sebagai pelindung, penyemangat dalam lelahnya perjalanan. 

    Ia menyusuri jalan hidup dengan tekad yang teguh, 

    Doa dan cinta, menjadi irama dalam setiap langkahnya.

     

    Papi, doamu mengalun dalam berkah dan perlindungan, 

    Melindungi keluarga, memberikan cahaya dalam kegelapan.

    Iringan doa menjadi senandung yang menyentuh hati, 

    Mengajarkan arti sejati dari kasih dan pengorbanan.

     

    Dalam pelukan keluarga, doa-doa bergandengan tangan, 

    Cinta papi menjadi pelipur lara, penawar hati yang lara. 

    Dalam irama doa, harmoni keluarga terbentuk, 

    Papi, pelindung dan penjaga, dengan kasih yang tiada tara.

     

    Doa dan cinta, dua sisi dari mata uang yang sama,

    Papi, dalam dedikasimu, keluarga tumbuh penuh kasih. 

    Bersama doa yang terus mengalun, dan cinta yang abadi, 

    Papi menjadi bintang pengarah, di dalam keluarga yang penuh bahagia.

     

    “Melodi Ketulusan”

     

    Dalam peluk kasih, sang istri bersinar, 

    Ketulusan terpancar dalam setiap senyum dan tatap. 

    Sang pangeran kecil tampan, bermain di pelukan lembut, 

    Istri mengasuh dengan penuh cinta, tanpa pamrih.

     

    Di kamar yang cerah, riang tawa mengalun, 

    Istri mengajar dengan sabar, mengisi setiap harinya. 

    Sang pangeran kecil tumbuh dalam kehangatan yang tulus, 

    Mendidik bukan beban, melainkan panggilan hati yang suci.

     

    Mata sang istri penuh kelembutan, 

    Menatap si kecil dengan kasih tak terkira. 

    Pandangan penuh harap, mewujudkan mimpi kecil, 

    Menuntun langkah pertama, dalam dunia yang luas.

     

    Bersama si kecil, setiap momen berharga,

     Istri menjadi pemandu, menjadi penjaga cinta. 

    Tangan kecil berpegangan erat pada ibu, 

    Belajar dari setiap jejak, memahami arti kasih sejati

     

    Ketulusan istri bagai sinar mentari pagi, 

    Menghangatkan si kecil dalam pelukannya.

     Bukan hanya memberi, melainkan menjadi teladan, 

    Menyirami tumbuh kembang, tanamkan nilai-nilai luhur.

     

    Dalam perjalanan panjang ini, bersama sang istri, 

    Sang pangeran tampan menemukan arti cinta sejati. 

    Ketulusan dalam asuhan, membentuk karakter, 

    Menjadi manusia unggul dengan kelembutan dan kekuatan.

     

    Bebas melodi kasih, tercipta dalam ikatan tak terlukiskan, 

    Istri yang tulus, mengasuh si kecil dengan rela. 

    Di balik setiap pelukan, terukir cerita kehidupan, 

    Ketulusan istri, nyanyian cinta dalam setiap hela nafasnya.

     

    “Jejak Kebahagiaan”

     

    Di pelukan waktu, kebahagiaan terpatri indah, 

    Mami  dan papi  menyaksikan pangeran kecil yang tumbuh tampan. 

    Langkah-langkah kecilnya, seperti tarian harapan, 

    Mengisi ruang keluarga dengan sorotan keceriaan.

     

    Mami  tersenyum penuh kehangatan, 

    Melihat pangeran kecil, buah hati yang tumbuh dengan pesona. 

    Dalam mata mami, bintang-bintang bersinar ceria, 

    Mengiringi jejak langkah pangeran kecil yang penuh keajaiban.

     

    Papi memandang dengan mata penuh kebanggaan, 

    Pangeran  kecilnya, tumbuh menjadi pribadi yang gagah. 

    Setiap pertumbuhan, bagai lukisan yang indah, 

    Papi  dan mami menjadi penonton yang tak pernah lelah.

     

    Senyumnya yang bersinar, melukis kebahagiaan, 

    Menghiasi setiap sudut rumah, dalam berbagai warna. 

    Dalam kata-kata lembut, papi dan mami menyampaikan cinta, 

    Kepada lelaki kecil yang tumbuh menjadi harapan.

     

    Mami  menjahit mimpi di malam yang sunyi, 

    Dalam doa-doa penuh cinta, pangeran kecilnya dilindungi. 

    Papi  membentuk langkah-langkah menuju ke depan, 

    Menjadi pemandu dalam perjalanan yang penuh warna.

     

    Kebahagiaan papi dan mami, merona dalam setiap tawa, 

    Di setiap pencapaian, terukir kisah kebanggaan yang tak terlupakan.

     Pangeran kecil tampan, menjadi pelangi dalam hidup, 

    Papi dan mami, penulis cerita kebahagiaan yang abadi.

     

     

    Kreator : Anitra Wahyu Nor Harlina

    Bagikan ke

    Comment Closed: RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part I)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021