KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part II)

    RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part II)

    BY 22 Jul 2024 Dilihat: 152 kali
    RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ2_alineaku

    “Pembentukan Karakter”

    Dalam cahaya pagi, terhampar kisah kebijaksanaan, 

    Papi dan mami bersatu dalam upaya mendidik  pangeran  tampan. 

    Setiap kata, setiap pelukan, merajut benang kasih, 

    Dalam buku kehidupan, mereka menjadi penulis yang tekun.

     

    Papi pahlawan di mata pangeran kecil, mengajarkan keberanian, 

    Melalui cerita-cerita petualangan, menciptakan mimpi yang tak terbatas. 

    Mami ,  pelindung lembut, mengajarkan kasih sayang, 

    Dengan pelukan hangatnya, menyembuhkan luka di setiap langkah.

     

    Mereka menggenggam tangan pangeran kecil, membimbing dalam perjalanan, 

    Melalui proses belajar, mereka menyulam nilai-nilai kehidupan. 

    Bukan hanya melalui kata-kata, tetapi melalui tindakan nyata, 

    Papi dan mami menjadi guru terbaik, membentuk karakter yang kuat.

     

    Dalam rumah, menjadi sekolah pertama, 

    Papi dan mami mengajar rasa tanggung jawab. 

    Melalui pekerjaan rumah, mereka menanamkan disiplin, 

    Membentuk dasar kuat untuk memahami arti kehidupan.

     

    Mami, sang guru penyayang, menuntun dengan lembut, 

    Mengajarkan tentang empati dan kepedulian. 

    Papi, mentor perkasa, menunjukkan arti kesetiaan, 

    Mengajarkan si kecil tentang keadilan dan keberanian.

     

    Setiap senyum pangeran kecil adalah bukti keberhasilan, 

    Upaya papi dan mami menjadi panen kebahagiaan. 

    Mereka adalah arsitek dalam pembentukan karakter, 

    Mendidik pangeran kecil tampan menjadi manusia mulia.

     

    Dalam jejak langkah pendidikan, setiap momen berharga, 

    Papi dan mami menaburkan benih kebaikan dan kebijaksanaan. 

    Sang pangeran kecil tampan, menjadi bukti kecemerlangan, 

    Dalam upaya mendidik, sebuah kisah cinta yang abadi tercipta.

    “Tumbuh Bersama Keluarga”

    Di tengah taman bunga yang berkembang, 

    Pangeran kecil tampan tumbuh dengan penuh semangat. 

    Langkah-langkah kecilnya seperti melodi gembira, 

    Bersahabat dengan bunga-bunga yang berwarna-warni.

     

    Matanya berbinar, menyapu dunia dengan keingintahuan, 

    Pangeran tampan, mulai mengenal keluarga besarnya. 

    Peluk cinta dari papi, pelukan lembut dari mami. 

    Mereka adalah pahlawan dalam cerita kehidupannya.

     

    Papi adalah benteng, sang penuntun pertama, 

    Mengajarkan keberanian dan menggenggam tangannya. 

    Mami adalah pelita, sinar kasih yang tak pernah padam, 

    Membisikkan cerita, memimpin langkah dengan kelembutan.

     

    Keluarga besarnya, menjadi tempat tumbuh kembangnya, 

    Saudara-saudara, sepupu, dan nenek yang lembut. 

    Bersama-sama mereka menyanyikan lagu keluarga, 

    Melukis senyum di wajah si kecil yang penuh ceria.

     

    Pangeran kecil tampan, menjadi pusat perhatian, 

    Dalam keluarga besarnya, ia merasa dicintai. 

    Mereka bercerita tentang nenek dan kakek, 

    Menyampaikan warisan dan nilai-nilai keluarga.

     

    Dalam pelukan keluarga, pangerani kecil merasakan kehangatan, 

    Setiap tawa dan cerita, menjadi harta yang berharga. 

    Keluarga besarnya, adalah akar dan sayapnya, 

    Membantunya terbang tinggi, menjelajahi dunia yang indah.

     

    Di tengah keluarga yang hangat, pangerani kecil tampan tumbuh, 

    Bergembira dan belajar, menjadi bagian yang berharga. 

    Dalam pelukan kasih keluarga, ia merasakan cinta, 

    Sang pangeran tampan, membawa harapan dan keceriaan dalam keluarga yang penuh kasih.

    “Si Peniru Ulung”

    Pangeran mungil nan polos, bagai kanvas putih bersih 

    Telinga dan matanya, terbuka lebar, penuh ingin

    Mendengar suara tawa, ia pun ikut tertawa 

    Melihat ibu bernyanyi, ia pun coba bersenandung

     

    Meniru gestur tangan, menirukan ekspresi wajah 

    Pangeran mungil belajar meniru, dengan penuh semangat

    Setiap kata yang diucap, ia dengarkan dengan seksama 

    Setiap gerakan yang dilihat, ia amati dengan cermat

     

    Ia belajar bahasa, ia belajar tentang dunia

    Dari orang-orang di sekitarnya, dengan penuh cinta

    Oh, bayi mungil peniru ulung,

    Keingintahuanmu membawamu pada petualangan baru

     

    Setiap hari adalah penemuan,

    Setiap momen adalah pembelajaran

    Teruslah belajar, teruslah meniru

    Tumbuhlah menjadi pribadi yang luar biasa, penuh kasih dan ilmu

    “Bahagia Ibu Pangeran Kecil”

    Senyum merekah di bibir mami,

    Melihat pangeran kecilnya riang gembira,

    Bermain dengan mainan yang disediakan sang ayah,

    Tawa cerianya menggema di ruangan.

     

    Mobil-mobilan diayunkan dengan penuh semangat,

    Boneka-boneka dirangkul dengan kasih sayang,

    Balok-balok disusun dengan penuh kreatifitas,

    Dunia imajinasi tercipta dalam sekejap.

     

    Mami duduk di sofa, mengamati dengan penuh cinta,

    Melihat putranya yang mulai tumbuh besar,

    Mengembangkan rasa ingin tahu dan imajinasinya,

    Melalui mainan yang disediakan sang papi

     

    Bahagia mami sederhana,

    Melihat kebahagiaan putranya,

    Bermain dengan mainan yang penuh makna,

    Memberikan pengalaman belajar yang tak terhingga.

     

    Terima kasih papi, atas mainan yang kau berikan,

    Telah membawa kebahagiaan bagi pangeran kecil,

    Dan kebahagiaan yang tak terkira bagi mami

    Melihat putranya tumbuh dengan penuh cinta dan ilmu.

    “Petualangan Rasa Sang Pangeran Kecil”

    Sang Pangeran Kecil, penjelajah rasa sejati, 

    Menyusuri negeri sari buah, penuh sensasi.

    Apel Hijau

    Segar dan asam, bagai petualangan di hutan rimba, 

    Membangkitkan semangat untuk terus melangkah.

     

    Pisang

    Manis dan lembut, bagai pelukan hangat di pagi hari,

    Memberikan energi untuk memulai hari dengan ceria.

    Jeruk,

    Asam segar, bagai cipratan air di musim panas, 

    Membuat Pangeran Kecil bersemangat dan penuh tawa.

     

    Mangga,

    Manis dan harum, bagai taman bunga yang mekar, 

    Membawa kebahagiaan dan keceriaan dalam setiap rasa.

    Strawberry,

    Manis dan menggoda, bagai bisikan cinta di telinga, 

    Membuat Pangeran Kecil merasakan sensasi cinta yang baru.

     

    Setiap sari buah, membawa rasa yang unik, 

    Menjelajahi dunia rasa yang tak terbayangkan. 

    Pangeran Kecil belajar tentang rasa dan makna, 

    Melalui petualangannya di negeri sari buah yang mempesona.

     

    Anggur: 

    Manis dan asam, bagai tarian diiringi musik ceria, 

    Membuat Pangeran Kecil menari dengan penuh bahagia.

    Melon: 

    Segar dan berair, bagai kolam renang di musim panas, 

    Menyenangkan dan menyegarkan di setiap tegukan.

     

    Sang Pangeran Kecil pun bersyukur, 

    Atas anugerah rasa yang luar biasa, 

    Sari buah ciptakan kebahagiaan, 

    Dan kenangan indah yang tak terlupakan.

     

    Pepaya 

    Manis dan kaya vitamin, bagaikan sahabat sejati, 

    Menemani Pangeran Kecil di setiap petualangannya

    Buah Naga

    Segar dan unik, bagaikan naga yang bercahaya, 

    Membuat Pangeran Kecil terkagum-kagum dan terinspirasi.

     

    Setiap rasa, membawa petualangan baru, 

    Melatih indera perasa Pangeran Kecil, 

    Menjelajahi dunia rasa yang penuh warna, 

    Dan menciptakan kenangan indah yang tak terhingga.

    “Menemukan ketenangan”

    Pangeran kecil di tengah keheningan malam.

    Mencari ketenangan dari isapan jarinya yang kecil

    Dunia di sekitar lelap,

    Namun pikirannya masih berkelana,

    Merenungkan petualangannya di berbagai planet

    Mencari makna di setiap bintang yang berkilau.

    Isapan jarinya bagaikan tali yang menghubungkan

    Dengan rasa aman dan nyaman di masa kecilnya.

    Saat dunia masih terasa sederhana

    Dan kebahagiaan mudah di temukan

    Sensasi jari di mulutnya

    Membawa rasa damai dan ketenangan

    Menemani kesepiannya di malam yang sunyi

    Dan membantunya untuk terlelap dalam mimpi indah

    Bibirnya yang mungil menyentuh jarinya dengan lembut

    Mencari rasa nyaman yang tak terlupakan

    Isapan jarinya melodi pengantar tidur

    Membawanya ke alam mimpi yang penuh petualangan

    Di alam mimpinya pangeran kecil bebas terbang

    Menjelajahi planet planet baru , teman teman baru

    Dan menemukan kebahagiaan yang tak terkira, 

    Jauh dari kesepian dan keraguan di dunia nyata.

    Pagi hari pun tiba, 

    Pangeran kecil terbangun dengan senyuman di bibirnya, 

    Siap untuk menghadapi hari baru dengan semangat,

     

    Berbekal ketenangan yang ia temukan dalam isapan jarinya.

    Isapan jarinya, bukan hanya kebiasaan kecil, 

    Tetapi juga simbol kekuatan dan ketahanan, 

    Pengingat bahwa di dalam diri pangeran kecil,

    Terdapat sumber kekuatan yang tak terhingga

     

    Pangeran kecil pun terus berpetualang, 

    Menjelajahi dunia dengan penuh rasa ingin tahu, 

    Dan selalu membawa ketenangan dalam isapan jarinya, 

    Sebagai pengingat bahwa kebahagiaan dapat ditemukan, 

    Di dalam diri sendiri, di setiap momen kehidupan.

     

     

    Kreator : Anitra Wahyu Nor Harlina

    Bagikan ke

    Comment Closed: RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part II)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021