Dalam cahaya pagi, terhampar kisah kebijaksanaan,
Papi dan mami bersatu dalam upaya mendidik pangeran tampan.
Setiap kata, setiap pelukan, merajut benang kasih,
Dalam buku kehidupan, mereka menjadi penulis yang tekun.
Papi pahlawan di mata pangeran kecil, mengajarkan keberanian,
Melalui cerita-cerita petualangan, menciptakan mimpi yang tak terbatas.
Mami , pelindung lembut, mengajarkan kasih sayang,
Dengan pelukan hangatnya, menyembuhkan luka di setiap langkah.
Mereka menggenggam tangan pangeran kecil, membimbing dalam perjalanan,
Melalui proses belajar, mereka menyulam nilai-nilai kehidupan.
Bukan hanya melalui kata-kata, tetapi melalui tindakan nyata,
Papi dan mami menjadi guru terbaik, membentuk karakter yang kuat.
Dalam rumah, menjadi sekolah pertama,
Papi dan mami mengajar rasa tanggung jawab.
Melalui pekerjaan rumah, mereka menanamkan disiplin,
Membentuk dasar kuat untuk memahami arti kehidupan.
Mami, sang guru penyayang, menuntun dengan lembut,
Mengajarkan tentang empati dan kepedulian.
Papi, mentor perkasa, menunjukkan arti kesetiaan,
Mengajarkan si kecil tentang keadilan dan keberanian.
Setiap senyum pangeran kecil adalah bukti keberhasilan,
Upaya papi dan mami menjadi panen kebahagiaan.
Mereka adalah arsitek dalam pembentukan karakter,
Mendidik pangeran kecil tampan menjadi manusia mulia.
Dalam jejak langkah pendidikan, setiap momen berharga,
Papi dan mami menaburkan benih kebaikan dan kebijaksanaan.
Sang pangeran kecil tampan, menjadi bukti kecemerlangan,
Dalam upaya mendidik, sebuah kisah cinta yang abadi tercipta.
Di tengah taman bunga yang berkembang,
Pangeran kecil tampan tumbuh dengan penuh semangat.
Langkah-langkah kecilnya seperti melodi gembira,
Bersahabat dengan bunga-bunga yang berwarna-warni.
Matanya berbinar, menyapu dunia dengan keingintahuan,
Pangeran tampan, mulai mengenal keluarga besarnya.
Peluk cinta dari papi, pelukan lembut dari mami.
Mereka adalah pahlawan dalam cerita kehidupannya.
Papi adalah benteng, sang penuntun pertama,
Mengajarkan keberanian dan menggenggam tangannya.
Mami adalah pelita, sinar kasih yang tak pernah padam,
Membisikkan cerita, memimpin langkah dengan kelembutan.
Keluarga besarnya, menjadi tempat tumbuh kembangnya,
Saudara-saudara, sepupu, dan nenek yang lembut.
Bersama-sama mereka menyanyikan lagu keluarga,
Melukis senyum di wajah si kecil yang penuh ceria.
Pangeran kecil tampan, menjadi pusat perhatian,
Dalam keluarga besarnya, ia merasa dicintai.
Mereka bercerita tentang nenek dan kakek,
Menyampaikan warisan dan nilai-nilai keluarga.
Dalam pelukan keluarga, pangerani kecil merasakan kehangatan,
Setiap tawa dan cerita, menjadi harta yang berharga.
Keluarga besarnya, adalah akar dan sayapnya,
Membantunya terbang tinggi, menjelajahi dunia yang indah.
Di tengah keluarga yang hangat, pangerani kecil tampan tumbuh,
Bergembira dan belajar, menjadi bagian yang berharga.
Dalam pelukan kasih keluarga, ia merasakan cinta,
Sang pangeran tampan, membawa harapan dan keceriaan dalam keluarga yang penuh kasih.
Pangeran mungil nan polos, bagai kanvas putih bersih
Telinga dan matanya, terbuka lebar, penuh ingin
Mendengar suara tawa, ia pun ikut tertawa
Melihat ibu bernyanyi, ia pun coba bersenandung
Meniru gestur tangan, menirukan ekspresi wajah
Pangeran mungil belajar meniru, dengan penuh semangat
Setiap kata yang diucap, ia dengarkan dengan seksama
Setiap gerakan yang dilihat, ia amati dengan cermat
Ia belajar bahasa, ia belajar tentang dunia
Dari orang-orang di sekitarnya, dengan penuh cinta
Oh, bayi mungil peniru ulung,
Keingintahuanmu membawamu pada petualangan baru
Setiap hari adalah penemuan,
Setiap momen adalah pembelajaran
Teruslah belajar, teruslah meniru
Tumbuhlah menjadi pribadi yang luar biasa, penuh kasih dan ilmu
Senyum merekah di bibir mami,
Melihat pangeran kecilnya riang gembira,
Bermain dengan mainan yang disediakan sang ayah,
Tawa cerianya menggema di ruangan.
Mobil-mobilan diayunkan dengan penuh semangat,
Boneka-boneka dirangkul dengan kasih sayang,
Balok-balok disusun dengan penuh kreatifitas,
Dunia imajinasi tercipta dalam sekejap.
Mami duduk di sofa, mengamati dengan penuh cinta,
Melihat putranya yang mulai tumbuh besar,
Mengembangkan rasa ingin tahu dan imajinasinya,
Melalui mainan yang disediakan sang papi
Bahagia mami sederhana,
Melihat kebahagiaan putranya,
Bermain dengan mainan yang penuh makna,
Memberikan pengalaman belajar yang tak terhingga.
Terima kasih papi, atas mainan yang kau berikan,
Telah membawa kebahagiaan bagi pangeran kecil,
Dan kebahagiaan yang tak terkira bagi mami
Melihat putranya tumbuh dengan penuh cinta dan ilmu.
Sang Pangeran Kecil, penjelajah rasa sejati,
Menyusuri negeri sari buah, penuh sensasi.
Apel Hijau
Segar dan asam, bagai petualangan di hutan rimba,
Membangkitkan semangat untuk terus melangkah.
Pisang
Manis dan lembut, bagai pelukan hangat di pagi hari,
Memberikan energi untuk memulai hari dengan ceria.
Jeruk,
Asam segar, bagai cipratan air di musim panas,
Membuat Pangeran Kecil bersemangat dan penuh tawa.
Mangga,
Manis dan harum, bagai taman bunga yang mekar,
Membawa kebahagiaan dan keceriaan dalam setiap rasa.
Strawberry,
Manis dan menggoda, bagai bisikan cinta di telinga,
Membuat Pangeran Kecil merasakan sensasi cinta yang baru.
Setiap sari buah, membawa rasa yang unik,
Menjelajahi dunia rasa yang tak terbayangkan.
Pangeran Kecil belajar tentang rasa dan makna,
Melalui petualangannya di negeri sari buah yang mempesona.
Anggur:
Manis dan asam, bagai tarian diiringi musik ceria,
Membuat Pangeran Kecil menari dengan penuh bahagia.
Melon:
Segar dan berair, bagai kolam renang di musim panas,
Menyenangkan dan menyegarkan di setiap tegukan.
Sang Pangeran Kecil pun bersyukur,
Atas anugerah rasa yang luar biasa,
Sari buah ciptakan kebahagiaan,
Dan kenangan indah yang tak terlupakan.
Pepaya
Manis dan kaya vitamin, bagaikan sahabat sejati,
Menemani Pangeran Kecil di setiap petualangannya
Buah Naga
Segar dan unik, bagaikan naga yang bercahaya,
Membuat Pangeran Kecil terkagum-kagum dan terinspirasi.
Setiap rasa, membawa petualangan baru,
Melatih indera perasa Pangeran Kecil,
Menjelajahi dunia rasa yang penuh warna,
Dan menciptakan kenangan indah yang tak terhingga.
Pangeran kecil di tengah keheningan malam.
Mencari ketenangan dari isapan jarinya yang kecil
Dunia di sekitar lelap,
Namun pikirannya masih berkelana,
Merenungkan petualangannya di berbagai planet
Mencari makna di setiap bintang yang berkilau.
Isapan jarinya bagaikan tali yang menghubungkan
Dengan rasa aman dan nyaman di masa kecilnya.
Saat dunia masih terasa sederhana
Dan kebahagiaan mudah di temukan
Sensasi jari di mulutnya
Membawa rasa damai dan ketenangan
Menemani kesepiannya di malam yang sunyi
Dan membantunya untuk terlelap dalam mimpi indah
Bibirnya yang mungil menyentuh jarinya dengan lembut
Mencari rasa nyaman yang tak terlupakan
Isapan jarinya melodi pengantar tidur
Membawanya ke alam mimpi yang penuh petualangan
Di alam mimpinya pangeran kecil bebas terbang
Menjelajahi planet planet baru , teman teman baru
Dan menemukan kebahagiaan yang tak terkira,
Jauh dari kesepian dan keraguan di dunia nyata.
Pagi hari pun tiba,
Pangeran kecil terbangun dengan senyuman di bibirnya,
Siap untuk menghadapi hari baru dengan semangat,
Berbekal ketenangan yang ia temukan dalam isapan jarinya.
Isapan jarinya, bukan hanya kebiasaan kecil,
Tetapi juga simbol kekuatan dan ketahanan,
Pengingat bahwa di dalam diri pangeran kecil,
Terdapat sumber kekuatan yang tak terhingga
Pangeran kecil pun terus berpetualang,
Menjelajahi dunia dengan penuh rasa ingin tahu,
Dan selalu membawa ketenangan dalam isapan jarinya,
Sebagai pengingat bahwa kebahagiaan dapat ditemukan,
Di dalam diri sendiri, di setiap momen kehidupan.
Kreator : Anitra Wahyu Nor Harlina
Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]
Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…” “Halo…., Assalamu alaikum !” “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]
Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi, tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]
Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part II)
Sorry, comment are closed for this post.