KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part V)

    RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part V)

    BY 22 Jul 2024 Dilihat: 155 kali
    RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part V)_alineaku

    “Abyaz  dan Mami Tercinta”

    Di planet mungil penuh cinta, 

    Tumbuhlah pangeran kecil nan ceria. 

    Sang mami, dengan kasih tak terkira, 

    Menjaga kesehatannya, tiada tara.

     

    Setiap pagi, di bawah mentari, 

    Mami sajikan sarapan bergizi.

     Buah dan sayur, penuh di piring, 

    Agar pangeran kecil tumbuh kuat dan gesit.

     

    Di siang hari, saat mentari tinggi, 

    Mami  ajak bermain di taman nan permai. 

    Berlari, melompat, penuh tawa dan canda, 

    Tubuh pangeran kecil kian sehat dan bugar.

     

    Saat malam tiba, di bawah sinar rembulan, 

    Mami  bacakan dongeng penuh makna. 

    Tentang pahlawan, naga, dan petualangan, 

    Mengantar pangeran kecil ke alam mimpi indah.

     

    Kasih mami  bagai samudra luas, 

    Menyelimuti pangeran kecil dengan hangat. 

    Menjaga kesehatannya, tiada henti, 

    Demi tumbuh kembangnya, penuh arti.

     

    Pangeran kecil pun tumbuh dengan bahagia,

     Cerdas, penuh kasih, dan berjiwa mulia. 

    Berkat dedikasi sang mami tercinta, 

    Ia siap menjelajah dunia, penuh cinta.

    “Ashta Candra Abyaz Tercinta”

    Delapan bulan telah berlalu, 

    Abyaz kecil kini tumbuh pesat. 

    Tubuhnya mungil, penuh pesona, 

    Wajahnya ceria, penuh tawa.

     

    Gerak-geriknya lincah dan gesit, 

    Membolak-balik badan, tiada henti. 

    Tangan mungilnya meraih mainan, 

    Menjelajah dunia dengan penuh kenangan.

     

    Keinginannya mulai terlihat jelas, 

    Menunjuk benda yang ia inginkan. 

    Suaranya merdu, penuh celoteh, 

    Mencoba berkata, penuh semangat.

     

    Kepintarannya pun kian berkembang, 

    Mengenali orang tua dan orang terdekat. 

    Meniru suara dan gestur dengan lucu,

     Membuat semua orang gemas dan terharu.

     

    Delapan bulan bagai mimpi indah, 

    Menyaksikan Abyaz tumbuh dengan bahagia. 

    Setiap momen bersamanya begitu berharga,

     Menjadi kenangan indah yang tak terkira.

     

    Semoga Abyaz terus tumbuh dengan sehat, 

    Cerdas, bahagia, dan penuh kasih sayang. 

    Menjadi kebanggaan keluarga dan orang-orang terkasih, 

    Menebar keceriaan di dunia yang penuh warna.

    “Ramadhan dan Idul Fitri Pertama Abyaz”

    Bulan Ramadhan tahun ini begitu istimewa, 

    Abyaz kecil turut merasakannya. 

    Walaupun usianya masih delapan bulan, 

    Cahaya Ramadhan menerangi hatinya yang polos.

     

    Suara adzan terdengar merdu, 

    Menandakan waktu berbuka puasa telah tiba. 

    Abyaz menatap dengan penuh rasa ingin tahu, Menyaksikan keluarga menyantap hidangan berbuka.

     

    Meskipun belum bisa berpuasa, 

    Abyaz diajak merasakan suasana Ramadhan. 

    Mengaji bersama, mendengarkan ceramah agama, Menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini.

     

    Idul Fitri pun tiba dengan penuh sukacita, 

    Abyaz mengenakan baju baru yang indah. 

    Senyumnya merekah penuh bahagia, 

    Merayakan kemenangan bersama keluarga tercinta

     

    Ramadhan dan Idul Fitri pertama Abyaz, 

    Momen istimewa yang tak terlupakan. 

    Memperdalam keimanan dan mempererat tali persaudaraan, 

    Menjalin kasih sayang dalam kebersamaan.

     

    Semoga Abyaz terus tumbuh dengan iman dan taqwa, Menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua. 

    Menebar kebaikan dan kebahagiaan di dunia, 

    Menjadi penerus bangsa yang penuh cinta.

    “Abyaz Si Pangeran Lucu Menjelang Lebaran”

    Pangeran kecil Abyaz, penuh keceriaan, 

    Menjelang lebaran, baju baru dicobaan. 

    Wajahnya ceria, penuh tawa dan canda, 

    Menemani hari-hari menjelang fitri nan indah.

     

    Baju koko berwarna hijau army, 

    Dikenakan Abyaz dengan penuh semangat. 

    Senyumnya merekah, bagai mentari pagi, 

    Menebar keceriaan di hati yang sunyi.

     

    Topi peci pun dipakainya dengan bangga, 

    Senyum cerah, penuh gaya. 

    Tingkahnya lucu, menggemaskan semua, 

    Membuat suasana lebaran semakin meriah.

     

    Tak lupa sepatu baru pun dipakainya, 

    Berlari kecil, penuh tawa dan bahagia. 

    Abyaz si pangeran kecil, penuh pesona,

    Mencuri perhatian di hari yang istimewa.

     

    Lebaran tahun ini begitu berkesan, 

    Bersama Abyaz, penuh keceriaan. 

    Semoga Abyaz terus tumbuh dengan sehat, 

    Menjadi kebanggaan keluarga dan orang-orang terkasih.

    “Abyaz Pangeran Kecil Siap Lebaran”

    Mami dan Papi Abyaz, tiada henti, 

    Mempersiapkan kebutuhan sang pangeran kecil. 

    Baju baru, sepatu, dan mainan, 

    Tak lupa perlengkapan lebaran yang menawan.

     

    Mami sibuk memilih baju terbaik, 

    Yang cocok untuk pangeran kecil tercinta. 

    Warna cerah, bahan yang nyaman, 

    Agar Abyaz tampil menawan di hari raya.

     

    Papi tak kalah sibuknya, 

    Mencari sepatu yang pas untuk kaki mungil Abyaz. Berselancar di dunia maya, toko demi toko online sasarannya.

    Mencari sepatu yang indah dan berkualitas.,

     

    Tak lupa mainan baru pun di sedia, 

    Agar Abyaz ceria dan bahagia. 

    Mainan edukatif yang penuh warna, 

    Mendorong tumbuh kembangnya dengan sempurna.

     

    Perlengkapan lebaran pun tak luput dari perhatian, Sajadah, mukena, dan peci kecil nan lucu. 

    Abyaz diajak merasakan suasana lebaran, 

    Menanamkan nilai-nilai agama sejak dini.

     

    Sibuknya mami dan papi, penuh cinta, 

    Demi kebahagiaan sang pangeran kecil tercinta. 

    Abyaz tumbuh dengan penuh kasih sayang, 

    Menjadi kebanggaan keluarga dan orang-orang terkasih.

    “Menanti Fitri Bersama Abyaz Tercinta”

    Mami dan Papi Abyaz, penuh rasa cinta, 

    Menanti Idul Fitri dengan penuh bahagia. 

    Bukan hanya tentang baju baru dan hidangan lezat, Tetapi tentang pendidikan iman pertama bagi Abyaz tercinta.

     

    Sejak bulan Ramadhan tiba, 

    Mami dan Papi rajin mengajak Abyaz beribadah. Mengaji bersama, mendengarkan ceramah agama, Menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini.

     

    Abyaz, meskipun masih kecil, 

    Telah merasakan suasana Ramadhan yang penuh berkah. 

    Mendengar lantunan ayat suci Al-Quran, 

    Merasakan kebersamaan dalam keluarga tercinta.

     

    Mami dan Papi berharap, 

    Idul Fitri tahun ini menjadi momen istimewa. Abyaz Belajar tentang makna puasa dan fitri, 

    Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang di hati.

     

    Semoga Abyaz terus tumbuh dengan iman dan taqwa, Menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua. 

    Menebar kebaikan dan kebahagiaan di dunia, 

    Menjadi penerus bangsa yang penuh cinta.

     

    Idul Fitri tahun ini, penuh makna, 

    Bersama Abyaz, pangeran kecil nan permata. 

    Mami dan Papi bersyukur atas karunia ini, 

    Menemani Abyaz dalam perjalanan imannya yang suci.

    “Kemarahan Abyaz”

    Kecil mungil tangannya, menggenggam erat keinginannya 

    Air mata berlinang di pipinya, 

    Isyarat pilu yang tak terkira, 

    Keinginan untuk duduk bersama Oma, 

    Terpancar jelas di matanya.

     

    Oma Abyaz termenung, mengamati cucunya yang meronta 

    Amarah kecilnya membara, bagaikan api yang berkobar

    Menatap cucunya dengan penuh kasih, 

    Memahami maksud di balik tangisnya, Keinginan yang ingin terpenuhi

     

    Dulu, Oma tak mengerti, mengapa Abyaz begitu keras kepala 

    Namun kini, Oma mulai memahami, makna di balik amarahnya Abyaz ingin didengar, ingin dipahami keinginannya 

    Dia ingin mandiri, tak ingin selalu dikendalikan

     

    Oma Abyaz tersenyum, memeluk cucunya dengan kasih sayang 

    “Baiklah, Abyaz, duduklah di sini,” bisiknya dengan tenang 

    Abyaz pun duduk di pangkuan Oma, raut wajahnya berubah damai 

    Dia merasa dimengerti, dihargai, dan dicintai

     

    Abyaz pun duduk dengan tenang, 

    Menikmati kehangatan Oma yang tersayang, 

    Tangisnya mereda, hatinya damai, 

    Duduk bersama Oma, kebahagiaan yang tak ternilai.

     

    Oma Abyaz pun belajar, bahwa amarah Abyaz adalah sebuah komunikasi 

    Sebuah cara untuk menunjukkan bahwa dia ingin didengar dan dihargai.

     

     

     

     

     

     

     

     

    “Langkah Kecil Menuju Masa Depan Gemilang”

    Langkah mungil kian mantap, Abyaz menjelajah dunia penuh semangat. 

    Usia sebelas bulan, penuh rasa ingin tahu, 

    Tangan mungil menari, meraih apa yang baru

     

    Matanya yang bulat, berbinar bagai bintang, Menjelajahi setiap sudut, tak kenal lelah dan bimbang. Senyumnya yang manis, bagai mentari pagi, 

    Menebar keceriaan, di hati yang tersaji.

     

    Kata-kata pertamanya, mulai terucap pelan,

     “Mama, Papa,” panggilan penuh sayang. 

    Tawa riangmu, bagai alunan melodi, 

    Menyempurnakan hari, penuh cinta dan kasih sayang.

     

    Abyaz, kau adalah anugerah terindah, 

    Hadiah terindah dari Sang Pencipta. 

    Semoga kau selalu sehat dan bahagia, 

    Dan tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa.

     

    Bersama orang tua, kau melangkah bersama, Menjelajahi jalan hidup, dengan penuh cinta dan kasih sayang. 

    Belajar dan bertumbuh, menjadi pribadi yang luar biasa, Abyaz, sang penjelajah kecil, dengan masa depan gemilang.

    “Tawa Riang di Pasir Putih”

     

    Pasir putih bagai hamparan permadani, 

    Deburan ombak bagai simfoni nan merdu. 

    Langit biru cerah, tanpa awan mendung, 

    Mentari bersinar, menghangatkan hati yang pilu.

     

    Abyaz kecil, dengan langkah mungil nan riang, 

    Berlari di tepi pantai, tawa cerianya bergema di ruang. Tangan mungil menggenggam pasir putih, 

    Membuat istana pasir, dengan penuh cinta dan kasih.

     

    Mami dan papi tersenyum melihatnya, 

    Bahagia melihat Abyaz bermain dengan gembira. Bersama-sama mereka bermain di pantai, 

    Menikmati momen indah, yang tak terlupakan selamanya.

     

    Ombak datang menerjang, membasahi kaki Abyaz, 

    Ia tertawa riang, tanpa rasa takut dan waswas. 

    Bersama mami dan papi, ia bermain air laut, 

    Merasakan kesegaran dan kehangatan mentari yang bersinar.

     

    Di pantai ini, Abyaz belajar banyak hal, 

    Tentang alam semesta yang indah dan luar biasa. 

    Ia belajar tentang arti cinta dan kasih sayang, 

    Dari mami dan papi yang selalu menemaninya bermain.

     

    Tawa riang Abyaz di pasir putih, 

    Menyambut mentari pagi yang bersinar cerah. Kenangan indah di pantai ini, 

    Akan selalu terukir dalam hati yang penuh cinta.

    “Jejak Kecil di Pasir Putih”

    Di tepi pantai yang luas dan menawan, 

    Abyaz kecil melangkah dengan penuh kegembiraan. Kakinya yang mungil, menjejak pasir putih, Meninggalkan jejak kecil, penuh makna dan cerita.

     

    Langkahnya yang ragu, perlahan menjadi mantap, Seiring dengan rasa ingin tahunya yang kian berkembang. Tangan mungilnya menggenggam pasir erat, 

    Membuat istana kecil, dengan imajinasi yang tak terbatas.

     

    Ombak datang menerjang, membasahi jejaknya, 

    Abyaz tertawa riang, tanpa rasa takut dan kecewa. 

    Ia bermain air dengan gembira, 

    Menikmati momen indah di pantai yang menawan.

     

    Jejak kecil di pasir pantai, 

    Menandakan langkah awal Abyaz menjelajahi dunia. Sebuah perjalanan yang penuh dengan petualangan dan pembelajaran, 

    Membawanya menuju masa depan yang cerah dan gemilang.

     

    Bersama mami dan papi di sisinya, 

    Abyaz melangkah dengan penuh keyakinan. Jejak kecilnya di pasir pantai, 

    Menjadi saksi bisu cinta dan kasih sayang yang tak terhingga.

     

    Jejak kecil di pasir pantai, Mengukir kenangan indah tak terlupakan. 

    Langkah Abyaz yang mungil,

     Membawa harapan dan mimpi untuk masa depan.

     

     

    Kreator : Anitra Wahyu Nor Harlina

    Bagikan ke

    Comment Closed: RAHSIA DIBALIK AWAN ABYAZ (Part V)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021