Agar kehidupan manusia di dunia tertata dan terarah, maka adanya aturan-aturan dan rambu-rambu kehidupan adalah sebuah keniscayaan. Manusia tanpa aturan, maka tak ubahnya seperti binatang, karena aturan hanya akan diterima dan dipahami oleh makhluk yang berakal.
Demikian pula bila kita berbicara tentang ukhuwah/persaudaraan. Islam memiliki banyak sekali rambu-rambu pergaulan, yang harus kita perhatikan, agar persaudaraan terjalin, cinta dan kasih sayang tumbuh satu dengan yang lainnya.
Islam mengatur dengan begitu indahnya, hal-hal yang dapat mempererat ukhuwah dan hal-hal terlarang yang dapat merusak bahkan menghancurkan ukhuwah.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujuraat;10).
Sebagai sesama saudara tentunya ada hak-hak yang harus kita penuhi, agar persaudaraan terjalin dan terjaga dengan baik. Berikut ini adalah hal-hal yang harus kita lakukan, agar persaudaraan semakin erat, baik terhadap saudara kandung, kerabat maupun saudara sesama muslim.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
“Hak muslim atas muslim lainnya ada enam, “Ada yang bertanya, “Apa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,” Apabila kamu menjumpainya maka ucapkanlah salam, bila ia mengundangmu, maka penuhilah, bila ia meminta nasihatmu, maka nasihatilah, dan bila dia bersin, lalu memuji Allah, maka bertasymitlah untuknya, dan bila ia sakit, maka jenguklah serta bila dia mati, maka iringilah.”
Setidaknya ada enam hak saudara kita, yang terkandung di dalam hadis ini, yaitu:
Mengucapkan salam bila bertemu.
Tentang mengucap salam ini, banyak sekali keutamaannya. Di samping salam itu perintah Allah Subhanahu wa Taala, salam juga sesuatu yang dapat menumbuhkan kasih sayang di antara sesama muslim.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
“Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, “Salaamun Alaikum” (selamat sejahtera untuk kamu). Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya…” (QS. Al-An’am;54).
Dalam hadis disebutkan:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda,” Kalian semua tidak akan masuk surga sehingga kamu beriman terlebih dahulu, dan kamu tidak beriman sehingga kamu saling mencintai sesamamu. Sukakah kalian semua aku tunjukkan sesuatu yang apabila kamu kerjakan, niscaya kamu akan saling mencintai sesamamu? Sebarkanlah salam antara sesamamu.” (HR. Muslim).
Menghadiri undangannya.
Tanpa uzur syar’i , seseorang harus menghadiri undangan saudaranya, selama acara tersebut bukanlah acara yang mengandung maksiat.
Menasihati bila diminta.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-Ashr;1-3).
Bertasymit, bila saudara kita bersin dan bertahmid.
Bila kita mendengar saudara kita bersin, kemudian mengucapkan “Alhamdulillah”, maka kita mengucapkan “Yarhamukallah” (semoga Allah memberikan rahmat kepadamu), lalu yang bersin, mengucapkan doa “Yahdikumullah wa Yuslih baalakum” (semoga Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).
Mengunjunginya bila sakit.
Alangkah bahagia seseorang yang sedang sakit, kemudian mendapatkan kunjungan teman atau saudara. Biasanya sejenak yang sakit, melupakan rasa sakitnya, terhibur dengan kedatangan orang-orang yang mereka cintai, terlebih hal itu akan mendatangkan pahala dari sisi Allah Subhanahu wa Taala.
Mengiringi jenazah, bila saudara kita meninggal dunia.
Penghormatan terakhir kepada sesama muslim adalah mengiringi jenazahnya, termasuk di dalamnya menyolatkan dan mendoakan jenazah.
Membantu semampunya.
Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam bersabda: “… Dan Allah senantiasa menolong hamba, selama ia menolong saudaranya…”
Selalu mendoakan.
Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam bersabda: “Jika seorang muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, maka para Malaikat akan mengamininya dan berkata, “Dan untukmu juga seperti (isi doamu).”
Saling mencintai.
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta dan mencintai, kasih mengasihi adalah seperti satu tubuh, apabila ada salah satu anggotanya merasa sakit, maka seluruhnya demam dan tidak dapat tidur.”
Selalu tersenyum kepadanya.
Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam bersabda:
“Senyummu untuk saudaramu adalah sedekah.”
Mendapatkan perkataan baik.
Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkata baiklah atau diam.”
Itsar.
Mendahulukan kepentingan orang lain, daripada kepentingan diri sendiri.
Demikianlah hal-hal yang dapat mempererat ukhuwah.
Comment Closed: Rambu-rambu Ukhuwah (Persaudaraan) 1
Sorry, comment are closed for this post.