Kesan Pertama
Hujan seperti tak ingin mengakhiri gemericiknya, terus membasahi bumi dan menari indah dipelupuk mata. Siang itu, hujan begitu setianya jatuh ke bumi Papua. Bumi cendrawasih, surga kecil yang begitu indah. Salah satu provinsi di Indonesia yang penuh dengan berbagai cerita kehidupan, cerita keindahan alam, cerita cinta umat manusia dan juga cerita perjuangan anak manusia. Papua memiliki pemandangan dan kekayaan alam yang sangat luar biasa indahnya. Tuhan memang begitu serius ketika menciptakan tanah Papua ini, begitu banyak maha karya alam dan kekayaannya di bumi Papua ini. Banyak orang bahkan menyebut Papua ini sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi.
Dan seperti biasa setiap kali hujan turun‘ bagi saya ini merupakan waktu terbaik untuk saya melakukan refleksi diri, dan rasanya jiwa ini langsung memilih untuk mengembara dalam pikiran liar saya. Saya selalu merasakan bahwa hujan sudah mengajarkan setiap insan manusia tentang banyak pelajaran kehidupan. Hujan bukan hanya merupakan fenomena alam, namun hujan juga hadir untuk membersihkan semua dosa di muka bumi ini. Membersihkan semua polusi yang muncul karena ulah manusia atau bahkan membersihkan lingkungan sekitar kita….. terus pikiran saya mengembara bersamaan dengan hujan yang tiada henti turun … dan sayup-sayup sebuah lagu tentang tanah Papua terdengar begitu indah dari musik Spotify yang diputar di laptop saya…
Papua surga yang tersembunyi
Mutiara emas dan permata tertidur disini
Hitam kulit dan rambut yang keriting
Ku bangga berdiri di tanah Papua
Sungguh indah sungguh kaya
Papua itu surga yang jatuh kebumi
……………
Ahhh begitu indahnya lagu ini ..
Papua memang luar biasa. Alasan mengapa saya bisa berada di Papua saat ini adalah karena tugas kantor. Memilih menjadi perempuan karir memang tidak mudah dan penuh dengan lika liku dimana kita harus siap dengan semua konsekuensi. Saya harus siap menjalankan dinas luar kota seperti yang saya lakukan saat ini, melakukan perjalanan dinas ke Papua untuk menjalankan misi perusahaan melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan ternama yang memiliki kantor pusat di tanah Papua ini.
Mengapa harus saya?
Karena saya yakin atasan melihat potensi besar bahwa saya bisa melakukan pendekatan-pendekatan yang cukup berbeda dengan staff lainnya di departemen saya, dan jelas karena track record keberhasilan dan performance saya selama ini di perusahaan yang cukup baik, sehingga hal inilah yang membuat atasan menaruh kepercayaan cukup tinggi ke saya.
Saya cukup menikmati karir saya, pencapaian demi pencapaian yang saya hasilkan cukup membuat saya juga bangga akan diri saya, dan membuat saya menjadi percaya diri bahwa saya pasti bisa menjalankan tugas kali ini dengan baik dan menjadi sukses besar untuk perusahaan.
Jujur untuk saat ini, saya belum membayangkan pendekatan apa yang akan saya lakukan dengan orang asli Papua, hal ini pastinya cukup menantang buat saya, karena saya belum memiliki pengalaman melakukan negosiasi dan transaksi bisnis disini, namun di satu sisi ini menjadi pembelajaran baru untuk saya, dimana saya harus berpikir beragam strategi baru untuk mencapai goal perusahaan ini.. pasti bisa ‘ terus saya memberi semangat untuk diri ini.
…… Tiba-tiba pengembaraan pikiran saya terhenti ketika seorang menyentil tangan saya untuk fokus terhadap penjelasan pak Alen… ups “maaf-maaf saya tidak mendengar penjelasannya tadi”.. “mohon maaf pak Alen apakah bisa dijelaskan kembali?” ujar saya ..dan saya termanggut-manggut mendengar penjelasan rekan kerja dihadapan saya tersebut tentang seorang aktor intelektual kunci yang akan menjadi pengambil keputusan di perusahaan yang akan kita sasar ini, dan Bos besar tersebut akan menjadi sasaran kami untuk menggolkan target kerja dalam kunjungan dinas di Papua ini. Siapakah boss besar ini?
Namanya Andre, seorang asli Papua yang menjabat sebagai CEO dari perusahaan yang akan kami targetkan bekerjasama di Papua. Pak Andre dengar-dengar adalah orang terpandang di Papua, dia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial di tanah Papua, juga menjabat dalam berbagai organisasi sosial di sini. Cukup dikenal namanya di Papua sini‘ banyak orang mengenal beliau dari berbagai media .. begitulah informasi yang saya peroleh dari rekan kerja saya.. tambahannya juga adalah dia sosok yang begitu sedap dipandang mata alias manis … impian dari banyak perempuan. Wahh..
Imajinasi saya mengembara, membayangkan sosok aktor intelektual yang dipaparkan rekan kerja saya tersebut. Saya langsung mem browsing namanya di mbah google, dan benar saja aneka rupa kegiatannya langsung muncul .. luar biasa banyak sekali kegiatan dan prestasinya, dan bagaimana prestasi beliau tersebut bisa membawa perusahaannya berkembang pesat ke level nasional bahkan internasional …..saya baca perlahan-lahan semua artikel tersebut ‘ sambil berusaha membangun strategi approach yang akan saya lakukan terhadap dirinya.
+6281101010101 – klik save – pak Andre CEO Freman Papua….
Akhirnya nomor tersimpan, dan langkah pertama yang saya lakukan adalah menghubungi beliau. Saya memutuskan untuk mengirimkan text lebih dulu memperkenalkan diri ‘sebelum saya mengontak beliau.
“Selamat siang pak Andre, perkenalkan nama saya Ambar dari kantor Extra Life Jakarta. Saya ingin meminta waktu Bapak untuk berdiskusi tentang pengembangan wilayah dan produk baru kami. Apakah saya bisa menemui bapak di kantor? Atau kita bisa berdiskusi lebih dahulu melalui telepon” .. pesan terkirim !
…. Semoga saja pak Andre ini mau membalas pesan saya dengan segera.
Dan sekarang saatnya saya melanjutkan lagi fokus penyusunan strategi yang akan saya lakukan, dan tidak lupa meneruskan menikmati pemandangan indah Papua..
ting tung ..1 pesan baru diterima … saya cukup kaget, belum sampe 5 menit text saya terkirim ternyata beliau sudah membalas.. Wah bukan tipe yang bikin orang susah ini sepertinya.. lebih mudah dari pada saat saya mengontak dosen pembimbing skripsi saya dulu.
“Selamat siang ibu Ambar, silahkan atur waktu bulan depan, sampai akhir bulan ini saya ada di Jakarta”
“Terima kasih Bapak atas responnya, baik pak, saya akan jadwalkan waktu bertemu Bapak bulan depan”
arghh.. mission awal selesai…paling tidak saya sudah berhasil mengontak beliau dan mendapatkan jawaban dari beliau langsung. Buat saya ini merupakan awal yang bagus dari keberhasilan saya yang pasti akan datang. Whuaa begitu yakinnya saya terhadap diri saya ini ternyata senyum-senyum saya membayangkannya.
Walau saya belum bisa bertemu dengan beliau kali ini, namun paling tidak saya akan kembali lagi ke tanah Papua bulan depan untuk melanjutkan misi kerja ini. Sambil menikmati Danau Sentani dari balik bukit Teletubbies, saya kembali membaca ulang pesan pak Andre dan memandang foto profil pak Andre dengan mendalam, hmm.. memang benar, cukup menarik perawakannya.
Kumis tipis dan badan gagah dengan senyum tipis mengembang. Beliau mengenakan batik hijau di photo profil nya, dan terlihat memang begitu ganteng menyerupai sosok CEO sukses yang terlihat mapan dan dan ya jelas ‘ pasti ada banyak perempuan diluar sana yang menyukai beliau ini, pikir saya..
Dan tiba-tiba pikiran liar mengembara kembali …andai saja saya bisa memiliki pasangan seperti beliau nantinya, mungkin saat ini saya tidak perlu kerja keras melakukan perjalanan dinas sana sini untuk merayu bos besar seperti ini. Semua ini saya lakukan demi pencapaian sukses perusahaan.. apalah daya saya adalah karyawan yang harus menjalankan tugas. Dan tugas adalah tugas dan misi ini harus sukses. Cerita akan berbeda jika saya menjadi nyonya CEO mungkin ‘ dan saya tidak perlu bekerja keras memenuhi celengan ekonomis hidup ini … Terus mengembara pikiran ini dan terbersit inilah yang disebut manisnya cowok Papua yang sudah memiliki pemikiran maju, sukses dan kaya raya .. Menghayal memang menyenangkan.
Kupejamkan mata dan terus berkhayal .. membayangkan saya berada disampingnya, bersenda gurau dengannya dan terus membayangkannya ………….
Kreator : Ayu Ambarini
Comment Closed: RASA (Bab 1)
Sorry, comment are closed for this post.