Pernikahan Putri Delia
Sudah 2 bulan ini saya tidak bertemu dengan kak Andre. Terasa sepi dunia ini..
Saya sudah mulai terbiasa menjalani hari sebagai simpanan kak Andre, title yang sebenarnya tidak pernah saya harapkan dan impikan sedikitpun.
Saya selalu merasakan’ walau saya bukan menjadi yang sah, namun cinta yang diberikan kak Andre begitu besar dan tulus. Mungkinkah ini hanya bentuk kebodohan Wanita yang sedang dibutakan oleh cinta?
Apapun itu, namun saya bahagia. Itu yang membuat saya terus berada di jalan ini. Saya tidak mengharapkan ini terjadi ke diri saya, namun bagaimanapun pesona kak Andre yang begitu luar biasa sudah memberikan ledakan rasa yang begitu indah dalam hati ini.
Ah dunia … maafkan hambamu jika ini adalah jalan yang saya pilih!
Kak Andre sedang sibuk mempersiapkan pernikahan putri pertamanya Delia. Putri pertamanya akan menikah bulan depan, dan sudah beberapa waktu ini Kak Andre begitu sibuk’ dia ingin mempersiapkan segala sesuatunya sendiri sebagai ungkapan rasa kasih untuk putri pertamanya. Dan inilah mengapa sudah dua bulan ini juga beliau begitu intens untuk semua persiapan di jayapura sana, dan saya harus memaklumi dengan tidak bisa menuntut waktunya.
“Ade Ambar sayang, sudah makan siang?”.. ah senangnya menerima text dari kak Andre siang itu
“Sudah Kak, bagaimana dengan kaka? Jangan telat makan ya sayang..
“Ya kaka sudah, oh ya Ade Ambar, kaka akan kirimkan tiket PP untuk Ade Ambar hadir di pernikahan Delia ya”
“Apakah saya harus hadir kak?” hmmm…. sebenarnya saya cukup ragu dan memilih untuk tidak hadir. Kehadiran disana dan bertemu dengan mbak Sulis hanya akan menambah rasa bersalah karena saya juga menikmati suami sahnya.
“Hei’ pertanyaan apa itu?, jelas Ade ambar harus hadir demi kaka, mbak Sulis juga berharap ade hadir. Dan yang terutama kaka sudah begitu kangen dengan ade Ambar, jadi please hadir ya”
“Baik kak kalau memang begitu”
Terus aku termenung, apakah keputusan hadir di pernikahan putrinya adalah keputusan yang tepat.
Bagaimana jika rasa bersalah itu muncul?
Apa yang harus saya lakukan jika berhadapan dengan mbak Sulis?
Saya menyadari bahwa saya dalam posisi bersalah.. namun bagaimana perjalanan hidup sudah menjadikan rasa ini juga ingin memiliki kak Andre.
__
Di malam pernikahan Putri Delia saya memilih menggunakan gaun malam terusan panjang berwarna hitam. Gaun yang elegan, saya hanya ingin terlihat cantik untuk kak Andre. Persetan dengan semua orang lain yang hadir… penampilan saya hanya untuk memikat kak Andre malam itu, Jujur itu saja yang ada dalam pikiran saya.
Memasuki gedung pernikahan, berjalan sendiri menuju stage pengantin. Saya lihat jelas pasangan pengantin yang berbahagia yang didampingi kedua orang tua yang juga sangat bahagia.
Malam itu saya juga menjadi saksi bagaimana kak Andre begitu berbahagia mendampingi putri Delia. Ah andai saya yang berdiri di sampingnya.. terus kupandang beliau …
“Ade Ambar, kaka rindu sekali” .. ups tiba-tiba suara berat berbisik di telinga saya, dan kemunculan kak Andre disamping saya begitu membuat hati ini begairah…
“Kaka..saya juga kangen”
“Ade kamu terilihat begitu cantik malam ini, tunggu kaka di hotel malam ini ya” dan dia pun berjalan berlalu sambil berkedip, kembali bergegas menuju kedua pengantin.
Ahhh… sapaan singkat yang menggetarkan dan mencuri semua rasa di hati…
Saya pun terus tersenyum dan bahagia dengan memilih duduk di pojok ruangan menikmati suasana pesta sesaat lagi.
Maafkan saya mbak Sulis, Putri Delia.. di hari bahagia kalian.. saya juga ingin bahagia bersama suami dan papa kalian…….. maafkan saya ya!
Malam itupun entah dengan alasan apa yang dibuat – kak Andre benar-benar muncul di hotel saya menginap dan kamipun mengakhiri malam bersama, dan semua rasa cinta terlarang itupun kembali berbaur mengeluarkan candunya….
Candu rasa yang terus menagih dan tak ingin terhenti..
Pelukan hangat dan desahan syahdu yang terus menemani dua anak manusia mulai tengah malam sampai menjelang pagi.. tak terasa lelah ‘ hanya bahagia saling memagut …dan akhirnya terlelah, terlelap dengan desir angin kota Jayapura di malam itu.
Kreator : Ayu Ambarini
Comment Closed: RASA (Bab 12)
Sorry, comment are closed for this post.