Pesonamu
Tak terasa 3 bulan berlalu sejak saya menghapus semua foto-foto Kak Andre dari gallery HP.
Saya juga mencoba untuk tidak menghubungi beliau, dan tidak pernah membalas lagi semua text WA, video call ataupun telpon beliau.
Begitu banyak pesan yang beliau kirimkan dengan kebingungannya atas perubahan sikap saya. Saya tidak mau menjelaskan apapun, saya sadar jika saya harus bertemu atau berkomunikasi dengannya pasti saya akan kembali luruh dengan rasa di hati ini yang masih begitu menyayanginya. Maka lebih baik saya menghilang dari hidupnya .. ini pilihan yang saya ambil untuk saat ini. Mungkin bisa dikatakan sebagai pilihan seorang pengecut, namun ini yang terbaik untuk saya saat ini.
Dalam waktu 3 bulan ini, dunia masih mencekam dengan situasi pandemi Covid dan datangnya varian baru delta yang semakin membuat Covid terasa mengerikan. Semua rakyat masih menunggu vaksin dari pemerintah untuk segera didistribusikan secara merata.
Angka Covid terus meningkat. Kantor-kantor juga masih terus memberlakukan bekerja dari rumah, demikian juga sekolah-sekolah. Jika keluar rumah rasanya berat sekali, karena harus mengikuti berbagai protokol kesehatan yang semakin mengetat.
Demikian halnya dengan kantor saya, sudah 7 bulan ini kami semua bekerja dari rumah, dan otomatis semua perjalanan dinas juga dihentikan. Semua meeting melalui platform zoom atau teams. Saya hanya bisa berharap situasi kembali normal.
Ting tung .. kulihat pesan masuk di HP ku… “Ambar, tolong segera mengontak Freeman Papua, beliau mengeluarkan memo mempertanyakan distribusi produk kita Papua dan meminta penjelasan dengan details” ..
…. Apa maksud pesan atasan saya ini. Sepertinya semua berjalan baik-baik saja dengan distribusi ke kantor Freeman Papua.
Aduh’ ini artinya saya harus berkontak dengan kak Andre.. Saya coba cari jalan keluar lain saja untuk menghindari hal ini.
“Mohon maaf pak, kendala distribusi produk seperti apa? Karena laporan kuartal yang saya terima, walaupun kendala pandemi, namun Freeman tetap menerima produk dan semua berjalan normal”
“Saya ingin kamu selesaikan ini dengan baik, saya sudah forward email Pak Andre CEO Freeman tadi, kamu harus selesaikan ini dengan lancar, jangan sampai ada masalah dengan Freeman, okay?”
Oh noooo……………… bagaimana ini?
Artinya saya harus mengontak beliau. Terdiam saya berpikir apa yang harus saya lakukan.
Hmm… baiklah saya harus memisahkan urusan pribadi dan profesional. Saya harus menghadapi Kak Andre dalam peran saya mewakili kantor dan kembali menghadapi beliau sebagai CEO Freeman, dan bukan sebagai lelaki idaman saya.
“Baik pak, akan saya kontak Freeman, dan saya selesaikan dengan baik” dengan kelesuan akhirnya saya membalas pesan atasan saya. Saya terus berpikir ‘ bagaimana mengelola rasa ini agar saya tidak lagi terhuyung dalam pelukan kak Andre.
Setelah sekian lama terdiam, akhirnya saya mulai membuka laptop, mencari data dan menyiapkan jawaban untuk Freeman. Saya putuskan untuk membalas email dan tidak mengontak Kak Andre lebih dulu dengan memberikan penjelasan semua data pendukung.
Dear pak Andre, semoga dalam keadaan sehat.
Terima kasih atas email Bapak. Berikut kami jelaskan bahwa distribusi produk kami selama pandemic tidak mengalami kendala yang signifikan. Semua proses berjalan dengan lancar, dari data logistic terlampir kami bisa sampaikan bahwa distribusi ke semua kantor pendukung Freeman sampai tepat waktu.
Demikian yang bisa kami sampaikan. Jika ada pertanyaan lain dari Bapak, kami siap memberikan penjelasan.
Salam,
Ambar
Klik send – terkirim.
Ah lega… saya tidak perlu mengontak beliau melalui telepon atau wa. Saya yakin ini akan menjawab pertanyaan beliau dan semua akan baik-baik saja. Kembali saya lanjutkan bekerja di laptop ‘ dengan suasana kerja dari rumah yang begitu hangat.
Sejak saya bekerja dari rumah, mama adalah orang yang paling senang, sehari-hari sekarang beliau ada saya yang menemani, dan beliau juga begitu rutin menyiapkan teh hangat dan cemilan ringan untuk anaknya ini.. istilahnya beliau untuk teman kerja saya, dan beliau senang melihat saya anteng dirumah saat ini. Selalu ada sisi positif dari sebuah masalah ‘ walaupun pandemi membawa begitu banyak kesulitan, namun justru memberi kebahagiaan untuk mamaku.
Hari berlalu begitu tenang, akhirnya saya bisa menyelesaikan semua pekerjaan hari ini. Hmm .. ada rasa aneh terkadang menjalar dengan keputusan menghilang dari Kak Andre ini, namun ya saya merasa ini adalah keputusan tepat. Saya tidak mau menjadi wanita simpanan terus menerus.
Usia saya masih sangat muda, dan saya tidak mau menutup diri dengan satu lelaki yang tidak bisa memberikan kejelasan status ke saya. Mungkin saat ini saya belum bisa membuka diri kembali untuk lelaki lain, namun siapa tau besok? .. ahhhh kenapa saya berpikir ini. Untuk menghapus kenangan bersama Kak Andre saja begitu sulit.
Fokus Ambar! ..
Saat ini yang harus dilakukan adalah pergi sejauh mungkin dari kak Andre. Jangan berpikir yang lain dulu … gumam saya dalam hati.
Seminggu sejak email ke Freeman saya kirimkan tidak ada balasan. Saya dan atasan berpikir beliau sudah menerima penjelasan dengan baik. Namun kembali kami di kagetkan dengan email pagi ini. Terhenyak saya membacanya, dan atasan langsung mengirim text ke saya untuk menjawab ini dengan ya. Oh my lord!
Dear Ambar,
Terima kasih atas penjelasannya, namun kami kurang yakin bagaimana distribusi ke depan tetap berjalan dengan baik di masa pandemic ini. Untuk mendiskusikan hal ini, maka kami mengundang anda untuk bertemu dengan saya di Jakarta, pada tanggal 20 November 2021 jam 10 pagi di executive lounge Hotel Laluna.
Saya tunggu kehadiran Ambar dengan semua penjelasan proyeksi distribusi kedepan.
Regards,
Andre
Hmm… mungkinkah ini ide kak Andre saja agar bisa bertemu dengan saya?.
Baiklah saya akan datang menemuinya dan langsung pulang. Saya mengumpulkan tekad kuat. Walau tak bisa dipungkiri, kenapa tiba-tiba ada rasa hangat menjalar akan bertemu kembali dengannya.
Ahhh… apaini… Ambar! Kenapa tiba-tiba kembali memikirkan kak Andre dan semua yang kami lalui. Pelukan hangatnya, tatapan manisnya .. ah pesonanya memang luar biasa. Baiklah ‘ saya memang wanita biasa yang penuh kegalauan.
Kreator : Ayu Ambarini
Comment Closed: RASA (Bab 16)
Sorry, comment are closed for this post.