KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » RASA (Bab 17)

    RASA (Bab 17)

    BY 16 Jul 2024 Dilihat: 127 kali
    rasa_alineaku

    Pelukan Hangat 


    Akhirnya saya memenuhi undangan Freeman untuk bertemu kak Andre di executive lounge hotel Laluna. Memasuki lobi hotel ini, kembali terbayang apa yang sudah terjadi dengan kak Andre di kamar hotel ini. Hmm.. hotel ini memang salah satu kenangan kami. Tempat dimana pertama kalinya saya menyerahkan segalanya kepada kak Andre.

    Haruskah saya hancurkan hotel ini, agar semua kenangan juga hancur lebur bersamanya .. ha ha pikiran gila menyerusuk masuk dalam otak saya. Saya harus tenang dan siap menghadapi kak Andre sebagai seorang profesional.

    Berjalan tenang, saya terus menuju lift ke lantai 12 tempat dimana executive lounge nya berada. Sesekali saya melirik kaca di lift memastikan penampilan saya sudah maksimal. Bagaimanapun dia adalah klien VIP, jadi saya harus bersikap professional. Tak lupa semua protocol kesehatan tetap saya perhatikan, sambil memperbaiki masker di wajah, saya terus meyakinkan diri ‘ semua akan baik-baik saja.

    Saya melihat sosoknya, dan tiba-tiba hati ini bergetar dan berkeringat dingin.. gejolak hati semakin cepat, detak jantung entah terpacu marathon tipe apa..

    “Selamat siang pak Andre, apa kabar?” ………. Saya julurkan tangan saya sesaat saya tiba di hadapannya.

    Saya lihat sekeliling, beliau hanya sendiri, dan saya juga sendiri. Mungkinkah ini bagian scenario kak Andre untuk bisa bertemu saya saja, ah GR sekali saya ini.

    Dan tiba-tiba tangan kekarnya langsung menarik tubuh mungil saya dalam dekapannya…

    “jangan pernah menghilang dari kehidupan saya Ade Ambar” pelukannya begitu keras, namun hangat dan tiba-tiba hanya air mata saya yang mengalir deras……….. 

    Tanpa ada kata-kata yang keluar, beliau terus mengecup kedua pipi, kening dan mengulum dalam bibir ini ……….. dalam dan dalam sekali dan saya pun membalas kulumannya … 

    Dan cerita babak kedua terjadi …….. hati terdalam memang mencintainya dan tak mampu meninggalkannya.

    Tanpa menolak tangannya terus memegang dan mengajak saya berjalan ke kamar beliau. 

    Dan saat ini saya hanya bisa terdiam melayani tarian hasratnya untuk tubuh ini.. terus menggelayut, mengaum dan menikmati setiap lekuk tubuh saya…

    Saya hanya bisa menikmatinya … inikah Cinta? Atau hanya nafsu belaka?

    Entah apa itu, namun pelayanannya siang ini begitu luar biasa, dan tak ada kata-kata saya yang mampu menolak pesonanya.

    “Maafkan Ade kak”…… akhirnya lirih kuucapkan setelah semua pertempuran cinta itu selesai. 

    “Ada apa dengan Ade Ambar? Kenapa menghindari kaka?

    “Ade hanya sedih, Ade ingin mendapatkan status resmi kaka…” 

    “ahh.. Ade… apakah status itu perlu untuk Ade?

    “Yah kak, karena ade semakin mencintai kaka”

    “Baiklah.. kita pikirkan.. Apakah ade ada masalah jadi istri kedua atau kaka harus menceraikan Sulis?

    Ya Tuhan … Saya  tidak ingin merusak rumah tangga kalian, tapi Saya begitu mencintai dan ingin memilikinya seutuhnya. Saya hanya bisa terdiam, entah apa yang harus saya jawab dan sepertinya kak Andre memahami hal tersebut.

    “Ade Ambar tidak perlu jawab sekarang, namun dipikirkan ya. Kaka tidak akan pernah meninggalkan Ade”

    Sontan saya langsung memeluk lembut tubuhnya dan kehangatan itu benar-benar membawa saya melayang dalam ketenangan duniawi……….. 

    “terima kasih kaka”

     

    Sejak pertemuan itu, hari -hari yang saya jalani kembali terasa ringan dan bertambah bahagia .. 

     

     

    Kreator : Ayu Ambarini

    Bagikan ke

    Comment Closed: RASA (Bab 17)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021