Janji
Memasuki minggu kedua setelah telephone mbak Sulis, saya masih berperang dalam batin ini terkait hubungan saya dan Kak Andre. Pesan-pesan Kak Andre saya balas singkat dan dalam nada datar.
Terkadang saya berpikir mungkin saatnya untuk berhenti. Saya tidak akan siap menanggung resiko malu jika pada akhirnya terbuka semua ini.
Sepertinya kak Andre menyadari bahwa saya mulai menghindari beliau lagi… hari itu Kak Andre menghubungi saya dengan nomor lain, saya sangat tidak menyangka itu dari kak Andre…
“Ade Ambar ini kaka…”
“Lo, kenapa nomor lain ..”
“Karena Ade tidak mau angkat telpon kaka seminggu belakangan ini..ada apakah ini Ade sayang”
…………………. Saya hanya bisa terpaku………terdiam, bingung harus menjawab apa..dan akhirnya ‘
“Kak, tolong jangan berubah ke mbak Sulis, jangan sakiti dia”
“Apa maksudnya Ade?”
Akhirnya saya ceritakan telephone dan tangisan mbak Sulis ke saya dan Saya dengar helaan nafas panjang kak Andre ………….
“Ade Ambar, kaka akan memilih Ade Ambar, sehingga kaka akan menceraikan mbak Sulis, Ade ingin kejelasan status dari kaka kan’ jadi kaka akan memulai menjauh dari istri kaka itu”
“Jangan kak ..jangan…………” dan tiba-tiba saya menolak ide itu dan tanpa terasa terseguk-seguk ‘ air mata ini-pun menetes lagi ………….
“Ade Ambar.. okay Ade mau kaka bagaimana? … kaka akan ikuti semua perkataan Ade. Namun kaka tidak akan meninggalkan Ade Ambar.”
“Ade tidak bisa berpikir jernih saat ini kak, kasi Ade waktu berpikir ya… tolong jangan hubungi Ade sementara ini agar ade isa berpikir tenang”
“Ade Ambar………..please’ kaka bisa gila tidak mendengar kabar Ade , tolong jangan lakukan ini ke Kaka”
“Kaka, beri saya waktu 1 minggu berpikir ya”
“Hmmm……………… baik hanya 1 minggu janji ya, jangan lebih. Dan kaka berharap tidak ada keputusan untuk meninggalkan kaka. Kaka akan ikut semua permintaan Ade Ambar, I love you so much”
Pembicaraan terhenti ……………..
meninggalkan saya yang terdiam dalam kegalauan dan kebingungan…………. 1 minggu sesuai janji saya akan benar- benar berpikir mau dibawa kemana hubungan ini !.
Kreator : Ayu Ambarini
Comment Closed: RASA (Bab 19)
Sorry, comment are closed for this post.