KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » RASA (Bab 21)

    RASA (Bab 21)

    BY 16 Jul 2024 Dilihat: 134 kali
    rasa_alineaku

    Keputusan

     

    Mama adalah orang yang tidak pernah detail menanyakan kapan saya harus menikah atau siapa pasangan saya saat ini. Namun malam itu entah mengapa mama tiba-tiba bertanya ke saya

    “Ambar, sepertinya kamu udah saatnya memiliki pasangan, jangan hanya berpikir kerja saja ya ..” ucap lembut mama saat kami bersama-sama menonton film di Netflix. 

    Saya hanya terdiam, tak bersuara dengan pikiran yang berkelana entah ke negeri mana ……..

    Dalam diam’ berjuta-juta kenangan bermunculan, dan ribuan rasa menari di dalam hati terdalam, terkadang rasa yang memberikan senyuman indah, namun banyak pula rasa yang terasa seperti irisan silet tajam membelah kepala. 

    Dalam diam …….. akhirnya saya pun tertidur ‘ lelah …………….

    Keesokan harinya, saya tidak berani menatap mata mama… ahh’ berat rasanya melihat sejuk mata mama yang dengan galau yang masih berat saya pikul. 

    “mama… Ambar pergi ke kantor dulu, ucap saya lemas dan langsung berlalu dari hadapannya…….”

    sepertinya mama memahami gundah gulana anak kesayangannya ini… mama hanya berpesan untuk hati-hati dijalan. 

     

    Berat sekali kepala ini fokus dengan semua pekerjaan di kantor, akhirnya saya memutuskan untuk berjalan ke cafe kopi di seberang kantor.. dengan diterima americano dingin, saya terus berpikir. 

    Menimbang semua rasa… rasa yang membelenggu… rasa yang mengikat… rasa yang menyenangkan dan semua rasa yang menyakitkan. 

    Bicara tentang rasa memang sulit. Rasa merupakan bahasa yang sangat universal dan sangat pribadi. Kenapa rasa ini terus ada, dan kenapa rasa ini harus saya hilangkan…… ada rasa protes di hati ini. 

    Mengapa Tuhan memberikan rasa ini, jika akhirnya saya harus menghapusnya…. dan mengapa Tuhan tidak membantu saya menghapus rasa ini…….. arhghhhhhhhhhhh gila ‘ Tuhan pun harus saya protes akan rasa ini. Come on Ambar ……… ujar saya dalam hati ! 

    Saya benar-benar tersesat dalam rasa ini, ingin rasanya pergi jauh dari rasa ini, namun bagaimana ? cara apa yang harus saya tempuh ?

    Kembali saya berjalan lunglai dari cafe kopi dengan kepala yang masih dihantui semua rasa ini. 

    Malam terasa panjang dan hening, rasanya sulit sekali memejamkan mata ini… semua kenangan kembali bermunculan satu persatu, oh Tuhan apa yang harus saya lakukan? kenapa rasa ini begitu menyiksa………. batinku perih dan tanpa terasa air mata terus membasahi pipi. 

    Dalam gelap malam akhirnya aku terlelap dengan gundah rasa yang belum terjawab. 

    —-

    Setelah terus menerus rasa pekat ini memenuhi hidupku, saya bertekad hari ini keputusan harus saya buat. Keputusan akan rasa yang indah namun memilukan ini. Ya keputusan itu akhirnya saya putuskan. 

    Kuberanikan diri mengontak kak Andre setelah sekian malam tanpa suaranya. 

    “Kak Andre, saya sudah mengambil keputusan” ujar saya lirih di telephone ….. dan terus saya lanjutkan “Saya memutuskan hubungan kita diakhiri kak, jangan sampai hubungan ini justru membawa sakit hati untuk orang lain. Ambar ingin semua baik-baik, terima kasih” ku letakkan gagang telepon tanpa memberi kesempatan kak Andre menjawab apapun. 

    Yah..keputusan itu sudah saya buat… terus kupandang dering telepon masuk kak Andre dan tak saya jawab satupun……….

    Keputusan ini sudah bulat ! saya akan berjalan meninggalkan rasa ini, apapun perihnya akan saya jalankan… selamat tinggal kak Andre.

     

     

    Kreator : Ayu Ambarini

    Bagikan ke

    Comment Closed: RASA (Bab 21)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021