Tanah Papua tanah yang kaya
Surga kecil jatuh ke bumi
Seluas tanah sebanyak madu
Adalah harta harapan
Aku Papua.. aku Papua …………
Terus saya senandungkan lagu Tanah Papua yang saya dengar melalui kanal youtube ini.. setiap kali mendengar lirik lagu ini, hati ini terasa tenang, dan ikut menjadi bangga atas tanah Papua ini..
Memang benar lirik lagu itu, Papua ini merupakan harta harapan.. indahnya negeriku yang begitu kaya raya ini. ah memang benar-benar indah bangsa ini .. bangsa Indonesia, dan tiba-tiba saja jiwa nasionalisme bangkit memberi semangat pagi ini… Sepertinya background yang tepat untuk menemani hatiku saat ini adalah lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Hiduplah negeriku .. Jayalah bangsaku..
Ah sudah sudah’ hardik saya dalam diri.. yang harus saya lakukan pagi ini adalah memastikan saya bisa melakukan presentasi yang baik di hadapan Pak Andre di pertemuan pertama ini.
Saya buka laptop dan cek ulang semua persiapan presentasi nanti, saya review kembali semua data pendukung… Sedikit saya bergaya di depan cermin hotel ‘ seolah-seolah saya sedang membawakan presentasinya, hal ini untuk melihat kesiapan saya ketika membawakan presentasi nanti. Dan ya’ saya yakin semua siap dan saya yakin saya bisa memberikan impresi yang positif ke pak Andre.
Pagi cerah hari itu ditemani udara Papua yang semakin menghangat, saya memutuskan untuk memilih dress merah muda keluaran brand ternama, dan sepatu flat keluaran brand baru yang sedang digemari anak jaksel katanya’ semua ini untuk membuat pertemuan pertama yang mengesankan di hadapan pak Andre hari ini.
Rasanya kok senang sekali ya, pada akhirnya saya bisa bertemu dengan salah satu CEO sukses asal Papua ini setelah berbulan-bulan lelah mendengar penolakan dan mengatur kembali waktu pertemuan berkali-kali.
Aku yakin beliau adalah sosok yang menjadi panutan dan idola dari masyarakat Papua ini dikarenakan kesuksesan yang digenggamnya.. dan bukan karena beliau orang asli Papua. Saya melihat banyak orang Papua cerdas yang sudah diakui dunia. Banyak sebenarnya kesempatan untuk ini, tapi memang belum semua orang Papua mau mencoba ini. Saya yakin Indonesia akan dipenuhi dengan orang-orang sukses dari timur Indonesia kedepannya nanti.
Memasuki halaman kantor Freeman rasanya kok cukup deg-degan, kantor yang sudah dikenal baik secara nasional dan internasional ini pastinya akan membawa profit besar juga ke perusahaan saya jika mampu bekerjasama dengan mereka, otak ini terus berputar bagaimana saya bisa memukau CEO-nya dan memastikan kerjasama kantor bisa berjalan lancar kedepannya. Saya pasti bisa, saya harus bisa menggolkan kerjasama ini ..apapun akan saya lakukan untuk hal ini.
Setelah menunggu hampir setengah jam di ruangan tamu kantor itu, seorang perempuan muda berhijab menghampiri saya.
“Selamat pagi ibu Ambar, mohon maaf menunggu lama. Bapak sudah siap ditemui sekarang. silahkan ikuti saya ibu Ambar” suaranya begitu lembut dan cukup membuat saya terhentak atas kelembutannya, begitu jauh berbeda dengan suara saya yang cukup dipenuhi nama tinggi ini.
“Baik, makasih mbak” balas saya sembari bangun dari tempat duduk saya dan menenteng tas saya.
“Selamat pagi pak Andre, tamu bapak ibu Ambar sudah ada disini” suara halus perempuan muda lagi-lagi menghentak saya untuk berhenti mengikuti langkahnya
“Silahkan masuk ibu Ambar” dan suara berat itu bergema dari balik pintu
“Pagi pak Andre” saya langsung menuju beliau dan memberikan salam tangan.. wah luar biasa karismanya gumam saya dalam hati ..tak disangka aslinya begitu manis ‘ semanis lollipop !
Tiba-tiba rasa di dada ini menghangat, ahh senyumnya sungguh luar biasa manis.. atur sikap Ambar ‘ gumam saya pada diri ini.
“Mohon maaf sekali pak, kemarin saya tidak mengenali Bapak di restaurant Mujaer tersebut, senang sekali saya bisa bertemu dengan Bapak hari ini”
“Ha ha.. tidak masalah ‘ apakah saya kelihatan berbeda di photo profile dengan aslinya sampai anda tidak mengenali saya?”
“Sesungguhnya jawabannya iya pak, aslinya bapak ternyata lebih charming kok. Saya sampai merasa GR di liatin cowok ganteng kemaren” balas saya sambil memberikan senyum manis saya…ups pujian pertama saya lemparkan untuk menarik hatinya
“Ha ..ha .. ternyata anda suhu ya dalam memberikan pujian” dan kami pun seketika tertawa bersamaan
“Okay, jadi bagaimana, apa proposal yang akan dijelaskan ke saya. Jelaskan juga tentang perusahaan dan produk anda ke saya. Saya mempunyai waktu untuk anda 1 jam ke depan”
“Siap pak Andre, mohon waktunya Bapak dan saya sangat berterima kasih atas waktu Bapak ini” ujar saya sambil bergegas mengeluarkan laptop dan memulai presentasi serta penjelasan saya untuk produk dan rencana perluasan pasar perusahaan kami.
Pelan namun pasti, Saya pun mulai menjelaskan secara meyakinkan semua proposal dengan details, menjelaskan semua rencana perusahaan, memastikan semua misi yang di briefing atasan saya bisa berhasil…tak lupa saya juga sambil sesekali mencuri-curi pandang melihat perawakan dan senyum manis pak Andre yang menyimak begitu serius.
Terkadang ketika mata kami beradu dan mendadak rasa yang aneh mengalir dan saya merasa sedang dilahap oleh tatapan tajam matanya … tatapan matanya terus mengikuti presentasi saya dengan serius……. Beliau menyimak setiap penjelasan yang saya sampaikan… duh ‘ kok saya jadi merasa sedang dikuliti oleh beliau.. ah tetap percaya diri saja gumam saya dalam hati..
Sampai di saat akhir “silahkan jika Bapak ada yang ingin ditanyakan, sekarang waktunya Bapak untuk bertanya ke saya”
Pertanyaan demi pertanyaan muncul, beliau begitu kritis dan mendalam. Saya mencoba memberikan jawaban dengan tenang, pelan-pelan saya jelaskan semua jawaban juga dengan details.
Tak bisa saya pungkiri’ pak Andre terlihat cukup puas dengan jawaban-jawaban yang saya berikan. Beberapa kali beliau mengangguk menandakan persetujuan dari apa yang saya jelaskan.
“Baiklah, saya akan mempelajari proposal ini, nanti sekretaris akan menghubungi ibu Ambar Kembali jika ada diperlukan follow-upnya” suara berat itu akhirnya menutup tanya jawab presentasi yang saya bawakan ke beliau.
“Terima kasih pak Andre, jika nanti kerjasama kita bisa berjalan dengan lancar maka kita akan membuat sebuah perjanjian kerjasama pak, juga perencanaan distribusi dsbnya”
“Benar, saya tertarik namun saya harus mempelajari dengan lebih details lagi, karena ini menyangkut waktu yang panjang dan pengeluaran modal yang tidak sedikit”
“Baik pak Andre, saya mengerti. Terima kasih sekali atas waktu yang Bapak berikan ke saya” …
ahh lega ..akhirnya mission accomplished… semoga kerjasama ini sukses, doa saya dalam hati.
“Saya permisi dulu ya Pak Andre kalau begitu”
“Loh kenapa terburu-buru, duduk dulu silahkan menikmati kopi Timika yang disuguhi itu dulu..masih ada sisa waktu 10 menit”
“Ah’ baik pak. Maaf.. saya jadi grogi” dan kami pun tertawa lagi bersamaan
“Apakah Ambar asli Jakarta?
“Tidak pak Andre, Saya aslinya dari Surabaya, namun memang saya bekerja di Jakarta pak”
“Sudah berapa lama bekerja?”
“Tahun ini jalan tahun ke lima pak”
“Apakah Ambar sudah berkeluarga?”
“Belum pak Andre, saya masih single”
“Apakah Ambar memiliki kaka atau ade?”
“Tidak pak Andre, saya anak tunggal”
“Tidakkah ada perasaan kamu ingin memiliki kakak atau adik?”
“Yah terkadang saya ingin memiliki seorang kakak pak Andre, khususnya untuk teman berbagi”
“Good, mulai sekarang anggap saya sebagai kakak kamu ya..kamu bisa bercerita banyak ke saya”
… whatttt mata saya langsung terbelalak dan menatap matanya yang begitu tenang memandang kegugupan saya. Saya bingung harus menjawab apa…
“Kenapa diam?” .. “Kamu kaget kah?”
“iyaa..iya pak Andre, maaf .. saya kaget .. saya disini dalam rangka urusan profesional kerja, namun kenapa sampai bapak menawarkan mau menjadi kakak saya, jadi saya tidak tahu harus menjawab apa. Saya tidak mau dianggap tidak sopan, bagaimanapun bapak adalah klien saya saat ini” saya coba menjelaskan dengan tenang ‘ walau ada gemuruh di hati saya.. entah rasa apa ini.
“Jangan terlalu berpikir macam-macam, saya senang berteman dan membangun hubungan dengan orang-orang cerdas dan potensial. Saya merasa senang juga bisa bertemu dan mendapatkan seorang adik cantik asal ibukota” jawabnya sambil tersenyum manis.
Obrolan terus berlanjut siang itu…. Beliau terus menanyakan banyak hal dari kehidupan saya, mulai dari kegemaran saya, makanan favorit, band favorite dsbnya.. ah seakan-akan saya sedang di sidang skripsi ini…
“mohon maaf pak Andre, sepertinya saya harus pamit, saya sudah mengambil waktu bapak lebih 30 menit”
“wah iya.. senang berbicara dengan Ambar, keep in touch ya !” ujarnya menutup pertemuan siang itu.
Akhirnya saya keluar melangkah dari kantor Freeman dengan percaya diri.. dan ada sebuah rasa yang terbawa.. entah rasa apa ini !
Yang terpenting yang saya pikirkan juga adalah harapan agar hasil presentasi hari ini menyenangkan hasilnya……….. terus menerus saya menghaturkan doa di dalam hati .. dan tak bisa dipungkiri terus saja terselip rasa hangat menjalar di raga ini ketika saya teringat senyum manisnya..
Ahhhhhhhhhh kenapa pertemuan pertama dengan beliau sungguh membikin rasa nano-nano seperti ini. Terus saya membayangkan senyum manisnya .. dan terus saja rasa bahagia itu mengalir …… saya benar-benar tidak bisa melepaskan pikiran saya akan dirinya, mulai siang sampai malam hangat di kota Jayapura yang menyelimuti saya..
CEO asal Papua yang begitu mempesona..
ahh ..cowok Papua ternyata memiliki pesona yang luar biasa ternyata ! dan malam-pun terus larut ‘ menenggelamkan rasa yang terus berkelakar dalam pikiran saya ini.
Kreator : Ayu Ambarini
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: RASA (Bab 3)
Sorry, comment are closed for this post.