KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » RASA (Bab 7)

    RASA (Bab 7)

    BY 16 Jul 2024 Dilihat: 138 kali
    rasa_alineaku

    Kamar 1011

    Langkah terhenti memandang lampu-lampu kristal yang menggantung di lobi hotel Laluna, tanpa disadari saya mengarahkan langkah kaki menuju kursi-kursi sofa yang terlihat nyaman dan empuk.. sepertinya saya perlu duduk sebentar untuk menenangkan hati ini.

    Siapkah saya bertemu dengan Kak Andre malam ini? 

    Kira-kira apa yang akan terjadi dalam pertemuan ini? Seribu kata menggelayut dalam kepala ini.. sejuta rasa khawatir dan juga senang berkecamuk.

    Tak terasa 10 menit saya duduk mematung di lobby yang nyaman ini.. sebaiknya saya text beliau untuk turun sesuai janji kita.

    “Malam Kak Andre, saya sudah ada di lobby”

    “Wah, saya sudah menunggu dari tadi. Apakah bisa langsung menuju kamar saya? atau mau saya jemput di lobby?”

    “Apakah harus bertemu di kamar kak? kita bisa bertemu di lobby saja”

    “why not?.. disini ada meja tamu dan sofa juga untuk tamu, kita bisa bebas ngobrol disini”

    “Saya merasa canggung masuk kamar kaka”

    “Come on.. saya sudah anggap you sister saya, okay saya jemput kamu sekarang, tunggu di lobby”

    “baik kak..” kugigit bibir perlahan .. semoga saya tidak melakukan kesalahan malam ini.

    Saya tidak pernah tau rasa apa yang ada dan saya rasakan.. namun yang saya tau, saya tidak boleh melewati batas. 

    Beliau sudah berkeluarga, dan saya seorang single. Jangan sampai saya menjadi simpanan beliau .. ughhh’ otak liar mulai mengembara …dan tiba-tiba…….

    “Ade Ambar?” …………dan sosok gagah itu sudah berdiri dihadapan saya, dengan harum parfum keluaran seri Aigner yang begitu khas wangi mahalnya. 

    “eh iya kak..” kuulurkan tangan memberi salam kepadanya.. 

    “Hayuk ikut ke kamar saya di 1011, saya tidak mau ada yang melihat kita ngobrol lama di lobby, mungkin ada yang akan mengenali saya, dan bisa menjadi berita”

    ohhh… jadi ini maksud beliau.. paham paham sekarang’ ada sedikit lega di hati ini, namun entah rasa apa ini ketika melihat sosoknya saya begitu bahagia.. 

    Baik kak, saya ikuti kaka”

    “Ha ha.. mari jalan di samping saya, jangan mengikuti dari belakang”, …….dan tiba-tiba beliau menarik tangan untuk berjalan di sampingnya…

    “baik kak.. baik” dan aku begitu nurut seperti kerbau yang dicolok hidungnya ha ha…

    Memasuki lift – menuju lantai 11 ..dan sepanjang lorong menuju kamar .. saya hanya terdiam .. 

    tak ada sepatah kata yang terucap … entah apa yang berkecamuk dalam hati kami masing-masing’ ……….mungkin saja terjadi gemuruh tsunami besar yang sedang kami saling rasakan satu sama lain… entah juga .. tak ada yang tau apa perasaannya dan apa arti rasa di hati aku ini.

    1001.. 1002..1003…1004..1005..1006…1007..1008..1009..1010.. dannnnnnnnnnnnnnn yaaa akhirnya tiba di tulisan 1011 ! 

     

     

    Kreator : Ayu Ambarini

    Bagikan ke

    Comment Closed: RASA (Bab 7)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021