KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » RASA (Bab 9)

    RASA (Bab 9)

    BY 16 Jul 2024 Dilihat: 148 kali
    rasa_alineaku

    Mbak Sulis

     

    “Selamat malam, jadi ini yang namanya Ade Ambar?”.. suara halus tersebut tiba-tiba ada disampingku.. ah seketika aku langsung berdiri menunjukan sikap hormat dan mengulurkan tangan…

    “Malam Ibu, saya Ambar”

    “Oh jangan formal ya, panggil saya mbak Sulis aja ya…”

    “Baik mb.. mb Sulis…”

    “Hayuk duduk nyaman..”

    Kak Andre hanya tersenyum melihat kecanggungan saya .. dan ya saya benar-benar canggung berada di antara suami istri ini. Apa rasa ini?  kenapa saya begitu bingung dan kehilangan kata … rasa yang membingungkan muncul tiba-tiba ..seperti aliran sungai yang terhenti ‘ entah harus mengalir ke cabang yang mana … 

    “Ade Ambar, kantornya jauh dari sini”

    “Iya bu ‘ eh mbak Sulis ..iya iya jauh… eh maaf maksud saya dekat dari sini”

    “ha ha ha…” sontak mereka berdua tertawa bersama …

    “Ade Ambar kamu kenapa grogi seperti ini” ujar Kak Andre

    “Ade Ambar .. mbak Sulis ini sangat merindukan adiknya .. dia memiliki adik kandung, dan sudah meninggal 3 tahun lalu. Selama 3 tahun ini dia begitu merindukan sosok adiknya.. ketika saya melihat Ambar’ saya lihat ada banyak kemiripan Ade Ambar dengan adik dari istri saya ini.. karena itulah saya ingin istri saya juga mengenal Ade Ambar, mungkin bisa membantu menghibur istri saya, apakah Ade Ambar keberatan?” Kak Andre akhirnya menjelaskan maksud dan tujuan dan mengapa ada istrinya malam ini……..

    Oh jadi ini alasannya, karena saya mirip dengan adik istrinya ‘ agak kecewa? jujur ya .. karena saya pikir saya menjadi spesial dimata kak Andre karena saya adalah Ambar … ternyata bukan!

    Baiklah ..saya telan rasa kecewa itu dalam-dalam.. paling tidak sekarang saya mengetahui alasannya beliau menganggap saya sebagai adik.

    “Oh maafkan.. semoga kehadiran saya bisa membantu dan tidak membuat mbak Sulis dan Kak Andre justru bersedih, saya sangat senang jika saya bisa membantu menghibur mbak Sulis” 

    “Jelas tidak membuat kami bersedih, kamu justru sangat bahagia, jadi mulai sekarang Ade Ambar anggap kami kakak ya ..” ucap lembut mbak Sulis sambil menyentuh lembut tangan saya.

    “Selama tiga tahun saya sangat sedih sekali, selalu mencari sosok yang bisa saya anggap sebagai pengganti adik saya ..ketika mas Andre bercerita tentang Ade Ambar, saya merasa mungkin ini adalah jalan Tuhan agar saya bisa menemukan sosok seorang adik lagi..” 

    Seketika saya memeluk mbak Sulis yang begitu tulus dengan kata-katanya .. ah inilah hidup ‘ tidak pernah disangka apa yang akan terjadi..

    Dan malam itu pun terus berjalan………..  semakin malam… 

    Mengiringi cerita demi cerita yang kami obrolkan bersama-sama .. tertawa dan bahagia – paling tidak saya merasakan diri saya ada manfaatnya untuk mengisi kekosongan hati seorang kakak yang kehilangan adiknya …

    Setidaknya malam itu saya bisa membuat mbak Sulis begitu bahagia dan melihat tatapan sayangnya ke saya .. tatapan sayang seorang kakak yang merindukan sosok adiknya.

    Rasa di hati ini pun begitu ringan … tidak ada lagi rasa dan keinginan untuk  memiliki Kak Andre … yang tiba-tiba muncul adalah rasa ingin menyayangi mereka berdua, rasa ingin menjadi teman yang baik  dan bisa menjadi pelengkap dari hidup mereka … 

    Hidup adalah kesempatan untuk kita berbuat kebaikan bagi orang lain, terima kasih Tuhan atas kesempatan yang diberikan ke saya untuk melakukan hal baik menghibur mbak Sulis ini…

    terima kasih untuk kesempatan saya menjadi seorang ade untuk mereka berdua… 

     

     

    Kreator : Ayu Ambarini

    Bagikan ke

    Comment Closed: RASA (Bab 9)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021