KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Rasa Ini Apa Namanya?

    Rasa Ini Apa Namanya?

    BY 23 Des 2022 Dilihat: 145 kali

    Oleh : Titie Moka

    Suamiku

    Suatu hari kelak diantara kita akan saling meninggalkan.

    Entah engkau yang akan meninggalkan aku, atau

    Aku yang akan meninggal kan engkau

    Saat itulah kita akan sendiri

    Di sini aku sendiri

    dan di sana engkau sendiri

    atau

    di sini engkau sendiri

    dan di sana aku sendiri.

    Sendiri kita menjalani hidup

    Hidup fana dan

    hidup abadi

    Dikehidupan yang fana, kesendirian

    membuat ku atau membuatmu

    Nelangsa

    Hampa

    Kehilangan senyum

    Tak ada yang mengerti kita kecuali diri kita sendiri.

    Maka bila saat itu tiba

    Akan terasa bila kita

    Tak melihat  kehadiran Allah di sisi kita.


    Ya Allah, 

    alangkah beratnya menanggung 

    rasa ini

    menyesakkan dadaku

    rasa pilu

    seakan mengiris jantungku

    sakit tak bernama

    menghujam dadaku sangat dalam

    Ini Sakit apa ya Allah? 

    Merasa sepi di dekat orang tercinta

    kenapa?

    Kalasan, Awal November 2021


    Aku tak mengerti akan apa yang aku rasakan akhir-akhir ini. Pikiranku tertuju ke alam sesudah kematian. Adakah itu kegelisan atau

    kekhawatiran atau 

    Kerinduan?

    Gelisah akan anak-cucu yang akan aku tinggalkan.

    Khawatir akan bekalku yang belum tentu cukup.

    Tetapi jauh di lubuk hatiku yang paling dalam, aku memendam rindu yang amat sangat kepada Baginda Rasulullah yang mulia.

    Duhai…alangkah agung pertemuan itu kelak. Aku tak dapat membayangkan bagaimana rasanya melihat langsung wajah manusia paling agung sejagat raya itu?

    Bulu kudukku meremang. Ya Allah hadirkanlah diriku ini di sana, di Balairung  super megah yang tak ada satupun kemewahan dan kemegahan dunia yang dapat menandinginya dari sisi manapun. Kemewahan berbalut keagungan milik Allah Yang maha Pengasih lagi maha penyayang yang diperuntukkan bagi para  Nabi dan para hamba-hamba yang Sholih yang selama hidup di dunia Istiqomah dan sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar menahan hawa nafsu untuk menjauhi larangan Allah.

    Pikiranku beralih ke sana, akhir-akhir ini. Mungkin inilah yang menghadirkan rasa tak bernama itu. Aku tak dapat menjabarkannya dengan jelas.

    Sepi yang membalut jiwaku menghadirkan rasa yang tak kumengerti. Sesuatu yang mendera kalbu. Menghentak pelan namun meninggalkan rasa pilu tak terperi.

    Kucari cara bagaimana memulihkannya namun dalam ribuan helaan nafas, aku tak menemuinya.

    Namun demikian, jujur aku katakan sesungguhnya aku sangat menikmati nya.

    Ini kepedihan yang nikmat. Sesuatu yang aku inginkan untuk menghalau kebosanan yang mulai mengintipku. Aneh rasanya… tapi itulah adanya.

    Allahu Akbar. Maha besar Allah yang telah memelukku dengan cara-Nya yang ajaib.

    Ma shaa Allah, akhirnya aku mendapatkan jawabannya.  Alhamdulillah.

    5 November 2021

    Suara Kokok ayam telah terdengar

     Saat ini pukul 03:18. Aku kembali duduk untuk menulis setelah mengerjakan sholat Tahajjud. 

    Aku merasakan kenikmatan tak biasa. Berdialog dengan bathinku dalam diam. Diskusi seru mengenai sesuatu yang telah menimpa beberapa hari ini. Pergulatan batin yang kurasakan, yang membuatku seperti kasmaran dengan sesuatu yang tak berwujud. Sesuatu yang melahirkan kepedihan yang nikmat dan aku suka namun akibatnya akupun menderita karenanya.


    Bagikan ke

    Comment Closed: Rasa Ini Apa Namanya?

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021