KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Rasa yang Berubah, Kenangan yang Tetap

    Rasa yang Berubah, Kenangan yang Tetap

    BY 19 Jan 2025 Dilihat: 97 kali
    Rasa yang Berubah, Kenangan yang Tetap_alineaku

    Di tahun 1990-an, kota kecil Sokaraja di Kabupaten Banyumas selalu dipenuhi hiruk-pikuk pembeli getuk goreng , terutama pada waktu akhir pekan. Setiap akhir pekan banyak pembeli getuk goreng terutama dari luar kota untuk dijadikan oleh-oleh.

    Pak Harjo membuat getuk goreng dari singkong pilihan, dicampur gula jawa asli, lalu digoreng hingga kecoklatan. Aromanya harum, legit, dan rasanya sulit ditandingi. Pembeli selalu rela antre panjang untuk mendapatkan seporsi getuk gorengnya, yang disajikan dalam bungkus dari bambu bernama besek.

    “Ini getuk paling enak di Sokaraja,” ujar Bu Suminah, seorang pelanggan setia.

    “Manisnya pas, gurihnya mantap. Nggak ada yang bisa nyamain.”

    Waktu terus berlalu. Pada tahun 2023, Sokaraja sudah banyak berubah. Toko-toko kecil berganti rupa menjadi pusat oleh-oleh modern, dan getuk goreng kini dijual di toko-toko besar dengan kemasan yang lebih mewah. Salah satu toko paling terkenal adalah Getuk Goreng Kekinian yang dikelola oleh anak Pak Harjo, Arman.

    Arman melihat peluang bisnis dari popularitas getuk goreng Sokaraja. Ia memutuskan untuk mengembangkan usaha ayahnya dengan menambahkan varian rasa seperti cokelat, keju, stroberi, dan pandan. Ia juga mengganti bungkus daun pisang dengan kotak karton berdesain menarik.

    Namun, di balik kesuksesan tokonya, ada kritik dari pelanggan lama.

    “Getuk goreng sekarang memang lebih modern, tapi rasanya beda sama dulu,” kata Bu Suminah yang sudah berusia lanjut. 

    “Rasanya nggak seotentik buatan Pak Harjo. Dulu lebih terasa tradisionalnya.”

    Mendengar ini, Arman merasa dilema. Ia tahu inovasi diperlukan untuk mengikuti zaman, tetapi ia juga tak ingin melupakan akar tradisi keluarganya.

    Suatu hari, Arman mengunjungi rumah ibunya, Bu Harjo, yang masih menyimpan cetakan getuk tradisional milik almarhum suaminya. Ia meminta ibunya mengajarkan kembali cara membuat getuk goreng seperti dulu.

    “Kalau kamu mau tetap mempertahankan rasa khasnya, jangan lupakan kesederhanaan,” pesan ibunya. 

    “Rasa getuk itu bukan cuma dari bahan, tapi juga dari hati.”

    Arman pun mulai memproduksi Getuk Goreng Legendaris di tokonya, menggunakan resep asli Ayahnya. Ia menjualnya dalam kemasan daun pisang untuk pelanggan yang rindu dengan rasa dan suasana lama.

    Pelanggan seperti Bu Suminah pun kembali tersenyum. 

    “Ini baru getuk goreng Sokaraja yang sebenarnya!” katanya sambil menikmati potongan getuk goreng yang legit dan harum.

    Kini, toko Arman menawarkan dua pilihan: getuk goreng kekinian untuk generasi muda dan getuk goreng tradisional untuk mereka yang ingin bernostalgia. Meski dunia terus berubah, Arman belajar bahwa menjaga warisan dan menghormati tradisi adalah hal yang tak boleh dilupakan.

    Getuk goreng Sokaraja telah berkembang, namun rasa dari masa lalu tetap hidup di hati para penikmatnya.

     

     

    Kreator : Safitri Pramei Hastuti

    Bagikan ke

    Comment Closed: Rasa yang Berubah, Kenangan yang Tetap

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021