Kisah ini diceritakan dari generasi ke generasi, selain melalui Bible (Genesis: 37-50) maupun Al-Quran (Surat Yusuf), cerita ini juga diwariskan dari mulut ke mulut dalam berbagai bentuk literasi. Siapa yang tidak kenal dengan Nabi Yakub atau Jacob, cucu Nabi Ibrahim atau Abraham dan ayah dari Nabi Yusuf atau Joseph. Mereka hidup sekitar 1800 atau 1700 tahun sebelum Masehi atau sekitar 3800 atau 3700 tahun yang lalu.
Berdasarkan kisah dalam Al-Quran di surat Yusuf (Qs 12: 7-19) bahwa Nabi Yakub kehilangan anak kesayangannya yakni Yusuf kecil (para ulama memperkirakan usianya antara 7 sampai 12 tahun). Kecemburuan saudara-saudaranya terhadap Yusuf telah menimbulkan persekongkolan jahat antar saudara sehingga Yusuf kecil dimasukkan ke dalam sumur di suatu tempat yang tentu jauh dari rumahnya sehingga tidak mudah ditemukan dalam waktu yang cepat oleh Yakub, ayahnya.
Perlakuan istimewa Nabi Yakub kepada Yusuf itu menimbulkan perasaan cemburu, marah, iri, dengki di antara saudara-saudara Yusuf sehingga mereka tega menyingkirkan Yusuf saudaranya itu dari kehidupan mereka. Jika Yusuf tidak ada, tentu ayah mereka yaitu Nabi Yakub akan lebih menyayangi mereka, karena tidak ada anak yang istimewa.
Hal yang secara manusiawi, Yusuf sangat potensial untuk membuat ayahnya yaitu Nabi Yaqub tidak dapat menyembunyikan perlakuan yang istimewa kepada Yusuf. Betapa tidak? Yusuf adalah anak yang baik dan berbakti, sangat tampan bahkan paling tampan di antara saudara-saudaranya, dan Nabi Yakub tahu bahwa Yusuf kelak akan menjadi manusia istimewa berdasarkan mimpi Yusuf yang diceritakan kepadanya.
Setelah kejadian penghianatan saudara-saudara Yusuf, sebagai manusia tentu Nabi Yakub marah dan kecewanya sehingga diceritakan dalam Al-Quran Nabi Yakub menjadi buta karena seringkali bersedih dan menangisi Yusuf.
Sebagai seorang Nabi Allah, Yakub yakin bahwa Yusuf anaknya itu tidaklah mungkin meninggal karena dimakan serigala sebagaimana diceritakan kakak-kakaknya Yusuf. Namun beliau tidak memiliki bukti tanda-tanda keberadaan Yusuf. Nabi Yakub yakin bahwa mimpi Yusuf adalah benar. Di masa depan kelak ada 11 bintang, matahari dan rembulan yang bersujud kepada Yusuf. Apa gerangan takwil dari mimpi tersebut?
Sepanjang 15 sampai 20 tahun atau sekitar lima ribu hingga tujuh ribu hari, Nabi Yakub menunggu dengan penuh keyakinan walaupun sepanjang itu tidak mendapat kabar, tidak menemukan jawaban atas keberadaan putra kesayangannya. Namun keyakinan, keteguhan iman kepada Allah tidak membuatnya berpaling. Bukankah ia seorang Nabi Allah, yang pasti Allah mengabulkan do’a-do’anya. Kenapa Allah tidak segera mengabulkan do’a Nabi yang mulia ini dalam waktu yang lebih cepat? kenapa tidak dikabulkan dalam hitungan hari atau bulan? kenapa harus menunggu hingga ribuan hari?
Dapat dibayangkan, sebagai seorang Ayah, Nabi Yakub tentu meminta petunjuk tentang keberadaan putranya, dan pasti mendoakan kebaikan untuk putranya dimanapun dia berada. Dan beliau harus menunggu ribuan hari untuk mendapatkan jawaban, dipertemukan kembali dengan putranya. Seribu hari berlalu, dua ribu hari, hingga lima ribu hari berlalu tanpa jawaban, tetapi Nabi Yakub tetap teguh, Allah pasti memberikan jawaban.
Rasa bersalah pasti ada karena tidak menjaga Yusuf dengan baik hingga putranya hilang dari pandangan. Namun, keistimewaan Nabi Yakub adalah ketahanan memelihara lilin harapan. Kehebatan Nabi Yakub adalah bertahan dari rasa bosan terlalu lama menunggu. Tidak ada kekuatan yang dapat menghidupkan harapan sepanjang itu selain keyakinan kepada Allah tempat menggantungkan segala harapan, percaya bahwa Allah tidak pernah dan tidak akan mengecewakan, Allah pasti mengabulkan segala harapan, menjawab segala do’a dengan cara yang terbaik dan pada saat yang tepat. Siapakah lagi manusia di bumi yang dapat menyaingi rekor Nabi Yakub, bersabar ribuan hari tanpa kabar berita?
Jika kesabaran dan keteguhan iman hanya setipis kulit bawang, tidak perlu menunggu seribu hari, lima ratus hari pun sudah dapat memalingkan keyakinan kita dari Allah dengan berbagai alasan yang bisa diciptakan. Kesabaran dan keteguhan iman yang istimewa dari Nabi Yakub itu menunjukkan kualitas pribadi yang pasti istimewa. Maka tidak heran jika ratusan bahkan ribuan keturunan Nabi Yakub adalah para Nabi, antara lain Nabi Yusuf, Musa, Harun, Sulaeman, Daud, Yunus, Ilyas, Ilyasa, Zakaria, Yahya dan Nabi Isa. Gelar sebagai bapak para Nabi, memang sangat layak disematkan kepada Nabi Yakub.
Kreator : Iis Rodiah
Comment Closed: REKOR KETEGUHAN ISTIMEWA
Sorry, comment are closed for this post.