Suatu pagi di sebuah sekolah Katolik di pusat kota, Dhila, seorang siswi kelas IX yang terkenal ramah dan senang menolong, sedang bersiap untuk memulai harinya. Namun kali ini ada sesuatu berbeda. Ketika dia melintas di halaman sekolah, dia melihat teman sekelasnya, Reno, duduk sendirian di taman, terlihat sedih. Dhila tahu bahwa Reno tidak terlalu dekat dengan yang lain, dan sering dijauhi karena berbeda. Meski demikian, ada sesuatu yang menuntun Dhila untuk menghampirinya dan bertanya, “Hei Reno, ada masalah? Boleh kubantu?”
Reno kaget namun tersenyum lega. Ternyata Reno mengalami masalah besar di rumah dan merasa tak ada yang peduli. Tanpa pikir panjang, Dhila menawarkan dukungan dan mengajaknya ikut aktif dalam kegiatan sekolah bersama-sama. Selama pembicaraan itu, Dhila merasa hatinya hangat, damai.
Beberapa hari kemudian, dalam pelajaran agama, guru mereka, Pak Andre, membahas Injil Matius 22:34-40. Pak Andre menjelaskan ajaran Yesus tentang dua perintah utama: “Kasihilah Allah sepenuh hati, jiwa dan pikiranmu”, dan “Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.” Mendengarnya, Dhila tersenyum menyadari bahwa tindakannya kepada Reno adalah wujud kasih kepada sesama yang pada akhirnya juga kasih kepada Allah.
Pak Andre meneruskan dengan kisah Santo Vincensius a Paulo yang pernah berkata, “Cinta adalah memberi diri untuk orang lain tanpa syarat.” Santo Vincensius a Paulo mengabdikan hidupnya melayani orang miskin dan sakit, menginspirasi Dhila. Ternyata kasih kepada Allah tak hanya melalui doa atau ibadah, tetapi juga perbuatan nyata membantu sesama.
Selesai kelas, Dhila teringat pertemuannya dengan Reno. Tindakannya yang sederhana ternyata berdampak besar, tidak saja kepada Reno tetapi juga dirinya. Dia belajar bahwa ketika mengasihi sesama kita sedang mengasihi Allah. Sejak saat itu Dhila berjanji untuk selalu menunjukkan kasih, baik kepada Allah maupun sesama, dalam setiap hal kecil yang dilakukannya.
“Kasih kepada Allah tidak hanya diwujudkan dalam doa, tetapi juga dalam tindakan nyata untuk membantu dan mendukung sesama.”
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Relasi antara Kasih kepada Allah dan Kasih kepada Sesama
Sorry, comment are closed for this post.