KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Remaja (Cita-cita Memang Perlu Dicapai)

    Remaja (Cita-cita Memang Perlu Dicapai)

    BY 10 Okt 2024 Dilihat: 204 kali
    Remaja_alineaku

    Sesampainya di rumah Reza, Beni dan Reza langsung memeluk Ibu masing-masing. Mereka bangga melihat putranya berhasil menang.

    ”Ibu bangga sama kalian, Nak.” ucap Ibunya Reza sambil mencium pipi Reza.

    “Iya, kalian luar biasa.” sahut Ibunya Beni.

    “Ini semua juga berkat Kakak, Bu. Kan Kakak yang membawa kita hingga jadi juara.” sahut Reza.

    “Ahh, nggak kok. Ini berkat kerja keras kalian.” jawab Kang Adi. Mereka pun tertawa bahagia. 

    “Oh ya, Za. Ini dibaca, ya.” ucap Ibunya sambil memberikan secarik kertas.

    “Oh ya. Apa ini, Bu?” ucap Reza mengambil kertas itu, lalu ia baca dengan sangat bahagia. 

    “Aku lolos beasiswa di Jogja?!” jerit Reza bahagia sambil memeluk Ibunya.

    Hari itu Reza sangat bahagia, menang kejuaraan band dan lolos beasiswa di Jogja. Akhirnya mimpi Reza satu per satu bisa tercapai.

    “Selamat ya, Dik. Kamu memang kebanggan. Top, deh!” ucap Kang Adi ikut memeluk Reza, mereka terlihat bahagia.

    “Iya, Kak. Ini kan juga berkat bimbingan dari Kakak.” jawab Reza.

    “Selamat ya, Za. Akhirnya mimpimu terwujud.” ucap Beni mengucapkan selamat.

    “Iya, makasih ya, Ben.” sahut Reza. “Kamu juga harus kejar mimpimu, Ben. Terus semangat, ya.”

    “Iya, gue janji beberapa tahun lagi kita bakal bertemu di atas panggung yang megah.” celetuk Beni.

    “Oke.” jawab Reza penuh semangat. Mereka berdua berpelukan seperti layaknya saudara.

    Akhirnya, Reza berangkat untuk menuntut ilmu di Jogja. Beni pun ikut mengantar Reza ke stasiun.

    “Za, sukses ya di sana. Jangan lupa kasih kabar.” ucap Beni.

    Reza merangkul Beni sambil berkata, “ Siap, bosku!!” jawab Reza. Mereka berpelukan erat.

    Kang Adi dan Ibunya Reza menghampiri mereka. “Hati hati di sana ya, Nak. Jangan lupa sholat-nya.” ucap Ibunya Reza sambil memberikan sarung, peci dan sajadah untuk Reza.

    “Iya, Ibu. Makasih ya, Bu. Doakan Reza baik-baik di sana.” jawab Reza sambil memeluk Ibunya.

    “Iya, Nak. Ibu akan selalu mendoakanmu.” balas Ibunya.

    “ Dik, jaga diri baik baik, ya. Jangan aneh-aneh di sana.” sahut Kang Adi.

    “Iya, Kak. Jaga Ibu baik-baik ya, Kak.” balas Reza sambil memeluk kakaknya.

    “Iya, kamu belajar yang bener. Masalah Ibu, serahkan kepada Kakak. Oke?!” balas Kang Adi.

    “Oke, Kak.” ucap Reza, lalu Reza masuk ke dalam gerbong kereta dan berangkatlah Reza. Beni, Ibunya reza, dan Kang Adi pun meninggalkan stasiun untuk kembali ke rumah masing-masing.

    Hari demi hari pun silih berganti. Arim yang kuliah di Sumatera, Beni yang kuliah dengan bekerja, dan Reza yang menuntut ilmu di Jogja. Mereka bertiga memang sedang dipisahkan jarak yang jauh, namun mereka tetap berkomunikasi lewat WhatsApp dan tak terasa mereka sudah lulus sarjana dan bahkan sudah mendapatkan pekerjaan masing masing.

    Silih berganti, waktu demi waktu mereka lewati, hingga suatu ketika tepatnya di sekolah SMA mereka, sedang ada konser musik hari ulang tahun sekolah. Konsernya begitu meriah dan panggungnya sangat megah. Tidak sengaja, Beni datang di acara itu, lalu Beni menemui salah seorang guru. Ketika sedang mengobrol dengan guru itu, Beni melihat Reza yang ternyata juga datang. Lalu Beni pun memanggil Reza. Reza menghampiri Beni. Ketika hendak berjalan ke arah Beni, Reza menengok ke samping, melihat Arim yang ternyata juga ada di acara itu. Lalu, Reza memanggilnya. Mendengar namanya dipanggil, Arim berlari ke arah Reza.

    “Kok kamu juga ada di sini?” tanya Reza.

    “Iya, Za. Kamu juga datang rupanya. Beni mana?” tanya Arim. 

    Reza menunjuk ke tempat Beni berdiri. Reza dan Arim berjalan menuju Beni yang terlihat sedang berbincang dengan gurunya.

    “Beni!!” jerit Arim.

    “Wah, kok bisa barengan gini?” tanya Pak Guru tersebut kaget. 

    Lalu, Kang Adi muncul entah dari mana, “Iya, Pak. Saya yang mengundang mereka.” sahut Kang Adi.

    “Kok bisa Kang Adi yang mengundang, ya?” tanya Arim.

    “Iya, jadi Adi ini sekarang menjadi guru seni musik di sekolah kita ini.” sahut Pak Guru.

    “Semenjak kalian lulus dan Komite Sekolah melihat keberhasilan kalian, direkrut lah Adi menjadi guru musik di sini.” Lanjutnya.

    “Wah, hebat Kang Adi, ya.” puji Arim.

    “Semua itu berkat kalian juga, kok.” jawab Kang Adi terkekeh.

    “Karena kalian sudah hadir, gimana kalau kalian tampil di panggung itu? Dulu kan kalian janji bakal ketemu di panggung yang megah. Nah, sekarang waktunya.” sahut Kang Adi sambil menunjuk panggung.

    “Boleh, boleh. lLagian Bapak juga sudah lama tidak mendengar kalian nge-band.” sahut Pak Guru sumringah.

    Mereka bertiga langsung disuruh naik ke atas panggung oleh Pemandu Acara saat itu. Mau tidak mau, mereka bertiga naik ke atas panggung dan menempatkan diri sesuai formasi band mereka dulu. Arim sebagai vokalis, Beni sebagai drummer, dan Reza sebagai gitaris dan backing vokal. Sebelum mereka memaikan lagu, Reza angkat bicara.

    “Halo semua, apa kabar? Mari kita ramaikan hari ini dan beri kenangan yang manis dan mengesankan.” ucap Reza.

    Semua penonton pun menyambutnya dengan suka cita. Teriakan kebahagiaan sangat jelas terlihat di suasana itu. Reza, Beni, dan Arim terlihat begitu bahagia bisa berkumpul lagi di satu panggung, apalagi panggung itu adalah panggung pertama kali mereka tampil. Rasa penat seketika hilang ketika mereka bertiga dapat berkumpul lagi. 

    Banyak rintangan yang telah mereka hadapi, namun mereka tetap percaya diri bahwa hari esok yang akan datang adalah hari dimana mereka bisa menunjukkan segalanya. Saling mengerti dan saling memahami satu sama lain adalah kunci keberhasilan mereka. Keegoisan tidak ada yang bisa mengalahkan kecuali dirimu sendiri. Dunia remaja memang mengasyikan dan memberikan kesan yang berwarna di dalam kehidupan. 

    Bagaimana dengan dunia remaja kalian? Apakah seserius Reza, atau sekonyol Beni, atau malah seribet Arim?

    Itulah mereka, mempunyai banyak perbedaan namun tidak menjadikan penghalang. Dengan keterlibatan cinta antara Beni dan Arim dan kerekatan antara Reza dengan kakaknya membuktikan bahwa jarak yang jauh dan sifat yang berbeda bukanlah penghalang mereka untuk terlihat kompak.

    Selesai acara itu, mereka turun dari panggung dan berkumpul.

    “Rim, nggak kerasa kita sudah lama pacaran, ya.“ ucap Beni.

    “Iya, Ben.” sahut Arim.

    “Hmm, jadi obat nyamuk lagi, nihh!! “ ledek Reza.

    “Makanya, buruan noh cari pacar, biar nggak jadi obat nyamuk mulu!” ucap Kang Adi balas meledek Reza.

    Mereka semua tertawa lepas dan bahagia dan hari itu juga semua orang menemukan kebahagiaannya.

     

     

    Kreator : Sumadi Dhiak

    Bagikan ke

    Comment Closed: Remaja (Cita-cita Memang Perlu Dicapai)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021