KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » REMAJA JALUR SEJAHTERA (3)

    REMAJA JALUR SEJAHTERA (3)

    BY 29 Des 2024 Dilihat: 211 kali
    REMAJA JALUR SEJAHTERA_alineaku

    MENULIS JURNAL HARIAN

    Selama saya menjadi pendidik anak usia remaja, beberapa masalah remaja yang serius diawali dengan kesulitan remaja dalam mengekspresikan emosinya. Kebanyakan remaja menahan emosinya dalam-dalam karena lingkungan membentuk mereka seakan-akan mengekspresikan emosi adalah hal yang tabu dan tidak sopan. Contohnya adalah anak laki-laki yang diajarkan untuk menjadi selalu kuat dan tidak boleh menangis atau anak perempuan yang tidak boleh mengekspresikan kemarahannya. Ketika mereka tumbuh dengan berbagai pengalaman emosi tanpa dibekali cara untuk dapat mengekspresikannya maka banyak anak2 yang memilih untuk memendam dalam-dalam ekspresi emosi negatif. Emosi yang tertanam kuat di dalam alam bawah sadar lama kelamaan akan meledak dengan pemicu yang terlihat sepele.

    Beberapa orang tua tidak menyadari bahwa telah menanamkan ekspektasi yang tinggi kepada anak-anak mereka sehingga membentuk ideal self pada anak yang belum tentu dapat dicapai. Ketika anak-anak ini gagal mendapatkan ideal self mereka maka anak akan merasa tidak berharga dan frustasi. 

    Perasaan-perasaan negatif cenderung tidak diterima orang tua sedangkan orang tua menerapkan syarat mencintai anak jika anak selalu bersikap baik, ceria, emosinya stabil dan menyenangkan. Seakan-akan anak tidak mendapat ruang ketika mempunyai emosi negatif.

    Dengan kondisi seperti ini sebenarnya anak membutuhkan ruang untuk dapat mengekspresikan emosi tanpa dihakimi dan ruang tersebut dapat menerima apapun emosinya tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan remaja dalam mengekspresikan emosinya adalah dengan menulis dalam buku harian. Tidak ada aturan yang baku tentang apa yang dituliskan di buku tersebut, bisa tentang perasaan mereka sehari-hari, tentang mimpi dan tujuan, tentang rasa syukur, tentang pemaknaan hidup yang dialami.

    Remaja yang menulis buku harian akan dapat mencurahkan perasaanya sehingga hatinya akan merasa lega. Dalam waktu berkala remaja dapat membaca-baca tulisannya sehingga akan mengetahui banyak pengalaman yang sudah dilalui, menjadikan diri lebih berharga karena dapat melewati masa-masa sulit dengan baik.

     

    Manfaat menulis jurnal harian adalah sebagai berikut.

    • Sebagai media mengekspresikan emosi
    • Dapat merefleksikan diri dengan membaca ulang apa yang ditulis
    • Dapat membantu untuk mengenali diri sendiri
    • Dapat membantu seseorang untuk menentukan tujuan hidup
    • Menjadi sarana mengekspresikan kreativitas dan imajinasi dengan memainkan warna tulisan dan menghias buku harian
    • Meningkatkan kemampuan literasi
    • Dapat  berkesempatan untuk meningkatkan kemampuan menulis

    Berbagai penelitian menjelaskan bahwa menulis ekspresif dapat menurunkan stress dan mengurai emosi negatif sehingga muncul perasaan lega setelah selesai menulis. Kegiatan menulis ini sangat cocok digunakan sebagai terapi pada remaja yang memiliki kepribadian introvert atau kurang terbuka dengan orang lain (Amalia & Hasyi, 2019). Menurut penelitian Amali dan Rahmawati (2020) Terapi menulis ekspresif sebagai sarana untuk menenangkan pikiran dan perasaan, juga terbukti dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan menurunkan kecemasan berbicara di depan umum.

     

    Kreator : Sarah Rachmawati

    Bagikan ke

    Comment Closed: REMAJA JALUR SEJAHTERA (3)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021