Di taman kota, terlihat Reza sedang bersama Ratri menikmati senja sore ini yang begitu indah. Ini kali pertamanya Reza berkencan dengan wanita. Dan, kali pertamanya Reza berani pergi berdua bersama wanita. Kini, Reza sudah dewasa. Sudah saatnya ia memiliki pacar atau pasangan. Kelak, ia juga akan menikah dan menjadi kepala keluarga. Reza berbincang-bincang dengan Ratri. Mereka memang teman kuliah yang sangat akrab, satu kelas dan sama-sama mendapatkan beasiswa. Dua mahasiswa ini sangat begitu aktif ketika di kelas, selalu memperlihatkan kemampuan masing-masing. Reza yang notabene anak Jakarta, tidak canggung dalam mengikuti pergaulan di Jogja yang masih kedaerahan. Dengan bantuan Ratri selama ini, Reza mampu menikmati dan mengikuti gaya kehidupan di Jogja.
“Rat, terima kasih ya, selama ini kamu sudah banyak membantuku.” ucap Reza sambil memandang Ratri sedikit malu.
“Ah, kayak sama siapa aja, Za. Aku kan hanya membantu kamu, itu pun kalau kamu mau.” ucap Ratri.
“Namun, selama ini tanpa bantuanmu aku nggak bisa apa-apa, Rat.” balas Reza.
Ratri tersenyum kecil, “Jangan bilang seperti itu, justru kamu yang datang dalam kehidupanku yang banyak merubahku.” balas Ratri sambil menatap Reza serius.
“Semenjak kenal kamu, aku banyak belajar, Za. Ternyata tidak semua laki-laki itu bersifat ngeyel dan ngotot, bahkan aku tak menyangka ada laki-laki yang hatinya selembut kamu.” ucap Ratri sambil tersenyum memandang Reza.
Detak jantung Reza semakin berdebar kencang. Reza kini semakin gugup di hadapan Ratri. Pipinya merah dan sedikit tersipu malu.
“Kamu yang selalu mengajariku bagaimana beradaptasi menjalani hidup di Jogja, Rat. Kamu juga yang selalu memberitahu tentang event yang bisa ku ikuti selama ini.” balas Reza.
“Hanya saling bantu dan belajar aja, Za.” ucap Ratri.
Kali ini, Reza harus mengakui bahwa dirinya menyukai Ratri. Raut wajah dan kegugupannya ketika bersama Ratri sudah cukup untuk menarik kesimpulan bahwa Reza jatuh cinta kepada wanita ini. Namun, Reza harus bersabar dulu. Ia tidak akan berpacaran sebelum ia menyelesaikan kuliahnya. Belum lagi, kakaknya sampai sekarang belum juga menikah. Masih ada waktu bagi Reza untuk menyiapkan segalanya. Setidaknya, dengan kehadiran Ratri dalam hidupnya ia sedikit lebih lega sebab ia punya teman bercerita di kota perantauan.
Hari demi hari telah berhasil ia lewati, namun hati gundahnya masih bergelayutan. Ibunya masih sakit dan tak kunjung sembuh. Reza bingung apa yang harus ia lakukan. Di satu sisi, Reza semakin dekat dengan Ratri. komunikasi dengannya mengalami peningkatan dan lebih intens lagi. Reza mengakui bahwa Ratri adalah tipe wanita yang dia cari selama ini. Jika tidak salah, terakhir kali Reza jatuh cinta ya kepada Arim, yang sudah terlebih dahulu berpacaran dengan sahabat karibnya, yakni Beni. Apa lagi Reza sering kali bercerita tentang kehidupannya kepada Ratri. akhir-akhir ini Reza juga bercerita tentang kondisi ibunya yang tak kunjung sembuh. Sedangkan, Reza sendiri harus tetap fokus agar kuliahnya segera selesai. Dengan adanya Ratri, setidaknya Reza sedikit tenang sebab Ratri kini menjadi wanita kedua yang dicintainya meskipun belum memiliki status hubungan apa-apa. Reza juga sudah menceritakan tentang masa lalunya dan kedua sahabatnya kepada Ratri. Ratri sangat terbuka dengan Reza, oleh karena itu ia tidak mau ada hal yang disembunyikan ataupun ditutupi di antara mereka berdua. Kali ini Reza mengaku kalah dan tak gengsi lagi bahwa ia benar-benar dibuat jatuh hati atas perlakuan Ratri terhadapnya. Ia seperti melayang dan menjadi orang yang paling bahagia dalam menemukan cintanya.
Kreator : Sumadi Dhiak
Comment Closed: Remaja part 20
Sorry, comment are closed for this post.