KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Remaja part 24

    Remaja part 24

    BY 18 Des 2024 Dilihat: 136 kali
    Remaja_alineaku

    Kematian Ibunya meninggalkan duka yang begitu mendalam bagi Reza. Ia tak menyangka secepat ini akan ditinggalkan oleh Ibu, sedangkan ia masih membutuhkan sosok Ibu dalam hidupnya. 

    “Bagaimana aku harus menjalani hidup tanpamu, Bu?” ucap Reza dalam hati sambil memandang makam ibunya. 

    “Bukankah ibu sudah berjanji akan mendampingi Reza sampai kapanpun? Kenapa Ibu mengingkari janji?”

    Reza sangat bingung ia tak tahu lagi bagaimana ia harus melanjutkan kehidupannya. Ia tak punya siapa-siapa selain Kang Adi, kakaknya. 

    Sesaat sebelum Reza akan pergi dari makam Ibunya, sosok wanita muda menghampirinya. Ia adalah Ratri, teman dekat Reza juga teman kuliah. 

    “Za, maaf ya aku baru bisa melayat sekarang. Aku turut berduka cita atas meninggalnya Ibu kamu.” ucap Ratri.

    Reza sedikit kaget atas kedatangan Ratri, kemudian ia berdiri sambil membersihkan air matanya. 

    “Eh, kamu Rat. Iya, nggak papa. Terima kasih ya sudah jauh-jauh datang kesini.” balas Reza. 

    “Iya, kamu yang sabar ya kamu harus kuat dan bisa ikhlas atas musibah yang sedang kamu alami” ucap Ratri memberi semangat Reza. 

    Ratri merupakan teman kuliah Reza di Jogja, ia datang ke Jakarta untuk melayat. Sejatinya mereka berdua memiliki hubungan yang begitu dekat. Reza telah jatuh cinta kepada Ratri begitu pula Ratri juga mempunyai perasaan yang sama.

    “Ayo mampir ke rumah dulu, Rat. Aku kenalkan sama orang-orang rumah.” ajak Reza.

    “Iya, Za. Boleh.” jawab Ratri sambil tersenyum. 

    Mereka berjalan menuju rumah Reza yang tidak begitu jauh dari tempat pemakaman. Terlihat di rumah Reza ada Beni dan juga Ibunya. Mereka berdua tersenyum melihat Reza berjalan dengan Ratri kemudian. 

    “Waduh, jadi ini pengisi hatimu?” tanya Beni sedikit meledek.

    “Kenalin, Bu. Ini teman Reza, Ratri dari Jogja.” Reza mengenalkan Ratri kepada Beni dan ibunya. 

    “Masuk, Nak Ratri. Lanjut ngobrol di dalam saja.” Ibu Beni mempersilahkan masuk ke dalam rumah. 

    “Ben, buatkan minum untuk Reza dan temannya.” Ibu Beni menyuruh Beni untuk membuatkan minum.

    “Kang, di depan sudah ada calon adik ipar tuh.” ucap Beni 

    “Siapa, Ben? Reza sudah pulang?” tanya Adi dengan penasaran. 

    “Cek ke depan aja, Kang.” suruh Beni. 

    Kemudian Adi berjalan menuju ke ruang tamu. 

    “Oh ya, Bu. Kakak dimana, ya?” tanya Reza. 

    “Tadi di belakang.” jawab Ibu Beni. 

    “Nah, itu dia.” 

    Kemudian Reza mengenalkan Ratri ke kakaknya. Jujur, saat itu Reza sangat takut atas respon kakaknya karena Reza takut akan menyinggung perasaan kakaknya yang selama ini belum pernah sama sekali membawa teman wanita ke rumah. 

    Di taman depan rumah, Adi melamun sambil menghirup harumnya bunga melati. Adi masih dihantui perasaan bersalah atas sifatnya selama ini. Ia semakin takut apalagi Reza sudah membawa teman wanita ke rumah. Ia terus melamun dan mengkhawatirkan nasibnya. Ia sendiri, sampai sekarang, tak satupun ada teman wanita yang benar-benar dekat dengannya. Orang-orang pun mulai menanyakan calon pendampingnya. Apalagi setelah kedatangan Reza dan teman wanitanya. Pikirannya bergelayut dan berkecamuk apa yang harus ia perbuat dan apa yang harus ia lakukan. Ia sama sekali tidak tahu apa yang seharusnya ia perbuat. Kondisi saat ini sangat begitu susah dihadapi. Apakah semua orang akan menanyakan “mana jodohmu,” pertanyaan yang sangat ia takuti. Apakah semua orang akan berkata, “adikmu sudah siap, kamu kapan?” 

    Itulah yang menjadi beban baginya. Bagaimana ia akan menghadapi hidup dan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan yang pahit dan begitu menyesakkan dada. Akankah ia ikhlas jika Reza menikah mendahuluinya?

     

     

    Kreator : Sumadi Dhiak

    Bagikan ke

    Comment Closed: Remaja part 24

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021