Dua ratus delapan puluh purnama telah berlalu
Tak sanggup redamkan segala ekspresi
yang terus menghampiriku
Rasa ini masih sama
Rasa ini selalu ada untukmu..
Bersemayam dalam bilik terdalam qalbu
Hanya untukmu
Ukiran namamu masih setia menjaga pilur qalbuku
pintu hati yang hanya terbuka kepadamu
tak pernah lapuk meski dimakan waktu
Dirimu laksana butir-butir pasir halus melengkapi ruang rindu
Beratus kali diriku terpuruk dalam bayangmu..
Beribu kali ku bukukan dirimu dalam kenangan panjang
di setiap tarian penaku yang merangkai syair syahdu tentangmu
Dalam kerinduan makin membeku menusuki qalbu
Menderu dalam lautan debu
Meski kau anggap aku hanya selintas kenangan manis yang pernah menyinggahi hatimu,
Aku hanya pelengkap laksana butiran debu
Namun, hasratku dapat selalu melengkapi pilur hari-harimu tiada henti, tiada tepi.
Tempat bersandar kala terjaga dalam perih sembilu
Saat terjaga dalam meniti tiap pijakan pada derap riuh gempita kehidupan
Hingga maut yang hanya berhak memisahkan
Netraku masih menatap cakrawala nan jauh dan tinggi
Senyum rembulan menggantungkan angan
Sapaan Bintang merajut kenangan
Saat diri berbalur sepi dengan pena yang tetap menari
Seindah harapanku kepada rembulan
Memastikan bintang selalu terjaga dengan sangat baik dan aman
Rindu ini begitu berat Tuan…
Hadirnya menusuk relung-relung qalbu ini
Engkau yang telah menanamkan rindu yang aku tak tahu titik temunya
sampai kapan dan entah di mana
Engkau pula yang memupuk rindu dalam qalbu yang penuh misteri
Rindu tak bertepi.
Kreator : Nyak Rori
Comment Closed: RINDU TAK BERTEPI
Sorry, comment are closed for this post.