Penulis : Mariyanti (Member KMO Alineaku)
Ibunya memberinya nama Raka Anugrah Pratama. Panggilannya “raka”. Dia anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya, Riki Dwi Gunawan, panggilannya riki , tapi dia lebih suka dipanggil gun atau gugun. Raka dan gugun dua anak yang berbeda,, Raka kulitnya lebih putih, terlihat tampan. Sedang Gugun kulitnya lebih sawo matang, wajahnya terlihat lebih manis, tampan juga.
Suatu hal yang istimewa, dari dua anak muda ini, mereka bersama ibunya telah tidak bersama ayahnya karena masing-masing orang tuanya ingin tinggal di kota asalnya sendiri, itulah salah penyebab mereka tidak bersama ayahnya. Ibunya berjuang untuk menghidupi mereka. Hal tersebut mendidik mereka menjadi anak-anak yang kuat, dan mandiri.
Meski ayahnya tidak bersama mereka, tapi mereka tumbuh menjadi anak yang baik tidak membenci ayahnya, mereka hormat pada orang tua, santun tutur kata dan sangat taat beribadah.
Sekarang mereka telah tumbuh dewasa. Adiknya Gugun yang punya hobby otomotif, belajar secara otodidak setelah sekolahnya di bagian teknik tidak berhasil ia selesaikan. Dengan keterampilan dan kemauan, usahanya itu membuat ia dibutuhkan orang sehingga ia diterima bekerja di sebuah usaha perbengkelan. Selanjutnya dalam selang waktu 2 tahun, Gugun sudah bisa membuka usaha bengkel miliknya sendiri.
Raka sendiri sebagai anak yang lebih tua, tentu wajar jika dia tampak lebih dewasa dalam hal fisik dan kepribadiannya. Tidak hanya itu, ada lagi yang lebih dari raka. Sebenarnya waktu kecil dia mengalami kecelakaan., waktu itu dia bersama ibunya di pasar, sebuah mobil pengangkut barang menabrak mereka dari belakang. Hal ini menyebabkan fisik mereka menjadi tidak normal, termasuk ibunya, apalagi raka yang waktu itu masih kecil.
Ibunya terus saja mengupayakan perobatan untuk Raka, sehingga Raka dapat beraktifitas seperti anak lainnya terutama sekolah. Tapi saat Raka memasuki Sekolah Menengah Atas, Raka memilih sekolah di kota sehingga ia perlu tinggal bersama budenya yang dekat dengan sekolahnya.
Baru saja mau naik kelas dua, Raka sempat beberapa kali latihan menggunakan motor pulang kerumah ibunya. Raka mengeluhkan kakinya lemas susah digerakkan, dan beberapa hari kemudian kakinya sama sekali tak bisa digerakkan, sehingga ia pun berhenti dari sekolahnya.
Terus mengupayakan kesembuhannya, Raka tidak berputus asa, meski putus sekolah, dia dapat membantu ibunya yang berdagang di rumah. Mengisi aktivitas dengan memelihara hewan ternak seperti ayam, kelinci. Ia Pun dapat membuat perabotan rumah sendiri seperti meja , kursi, rak-rak tempat barang juga tempat tidur.
Kini dia lebih dewasa, meski terkadang ia menulis kata hatinya di medsos tentang kekecewaan dan kesedihannya, tapi ia begitu bersemangat, ia selalu berusaha mandiri meski tidak bisa berjalan harus dengan kursi roda, ia berusaha mengurus kebutuhannya tanpa bantuan orang lain, apa-apa yang diperlukannya dilakukannya sendiri. Kegiatannya lagi memelihara ikan, pelihara kucing, dan menambah masukan berjualan on line, semua dilakukannya sendiri, bahkan dia bisa membantu ibunya berbelanja untuk keperluan dapur dan keperluan dagang sembako ibunya, dengan motor roda tiganya . Dia bisa pergi sendiri, ke tempat terapi, dia bisa mengantar ibunya saat ada keperluan, dia juga pergi rekreasi bersama ibunya.
Kedewasaannya membuat dia berpikir kelak bisa menjadi imam dalam keluarga. Tampak raut wajahnya berubah saat ada kabar adiknya akan menikah, tapi dia begitu tegar, “biarlah adek duluan ” katanya, “rakapun belum ada calon, ” dengan nada sedih melihat keadaanmu, “Raka pun kayak gini jadi belum ada “
Meski perjalanan hidupnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya, bahkan dia merasa begitu berat cobaan baginya, tapi Raka terus dalam ketaatannya beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menganugerahkan kehidupan yang sangat disyukurinya, banyak teman- teman senasib bahkan dia merasa keadaanya lebih baik dari beberapa temannya yang lain.
Raka terus berusaha mandiri , berusaha berbuat yang terbaik, begitu juga dalam doa-doanya. Tak ada yang menyangka sampai pada akhirnya dia menemukan wanita yang baik, tulus mau menerima keadaanmu. Raka tampan yang gigih , taat ibadah dengan Sherly yang baik, cantik . Mereka menikah dua tahun setelah Gugun adiknya. Ibunya pun sangat bahagia anaknya menemukan pasangan hidup yang baik.
Semoga lebih banyak lagi orang-orang gigih yang tidak mudah berputus asa seperti Raka didunia ini, bersama keluarganya bahagia selalu dalam ridha Allah Subhanahu WA Ta’ala.
14 November 2022
Dalam rahmat Allah dimusim hujan
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Roda-roda Pengantar Asa
Sorry, comment are closed for this post.