KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » ROSSA YANG TEGAR

    ROSSA YANG TEGAR

    BY 24 Nov 2022 Dilihat: 172 kali

    Oleh Triliani

    Sungguh bukan sebuah kebetulan tokoh dan judul lagu ini benar-benar ada, dia memang bernama Rossa dan dia memang seorang yang tegar.  Rossa sang artis yang menyanyikan lagu Tegar, bukan mencontek Rossa temanku ini, dan temanku Rossa pun menjalani hidupnya dengan tegar bukan karena ingin  mencontek lagu Rossa.  Lagi pula temanku Rossa mungkin lebih dahulu lahir daripada Rossa yang artis, terus masalah hidup Rossa temanku ini mungkin sudah dijalaninya sebelum lagu Rossa meledak.

                    Rossa  seorang gadis cantik, senyumnya menawan,  bulu mata lentik, hidung mancung, berambut panjang  ikal terurai indah, tubuhnya ideal langsing  semampai. Begitu lulus SMA dia  merasa sangat beruntung sebab pinangan seorang pria sudah menantinya. Pria tampan, bekerja di Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang Pengusahaan Hutan. Yang jelas pria itu menginginkan Rossa dan  ayahnya sudah menerima pinangan Setyo untuknya. Hal ini membuat Rossa tidak sempat menanyakan dirinya apakah dia mencintai pria tersebut atau tidak, yang Rossa  tahu hanyalah ada pria yang ingin menjadikan dirinya isteri, pendamping hidupnya.

                    Pesta pernikahan mereka  dilangsungkan dengan meriah, dengan tamu undangan yang datang berasal dari berbagai kalangan, keluarga kerabat, teman-temannya  dan  teman-teman  Setyo, teman-teman  ayah  dan  mamanya. Acara  pesta lancar,  semua indah,  semua bahagia, semua puas begitu acara selesai. Tinggal berbulan madu dan perkenalan dirinya dengan pihak keluarga Setyo di kampung halaman Setyo  di Yogyakarta. Rosa  merasa sangat senang, dia mengimpikan ke Jokjakarta seperti teman-teman SMA-nya yang ingin melanjutkan kuliah di sana. Sekarang dirinya ke Jogja tapi bukan sebagai mahasiswi yang berkuliah di sana tapi sebagai isteri pria Jogja. Ah ..apa bedanya ? Yang penting ke Jogja, melihat Malioboro, ke pantai Parangtritis, mengunjungi Candi Borobudur dan candi-candi lainnya. Oh Rossa yang begitu polos.

                    Seolah waktu berjalan begitu cepat bagi Rossa, dia sudah menjadi seorang isteri di usia  muda belia, yang baru saja lulus SMA. Sekarang  dia  harus bersiap-siap mengikuti suaminya ke Yogyakarta, ke tempat yang sangat jauh di pulau lain di seberang lautan  sana.  Padahal Rossa belum pernah pergi sejauh ini  meninggalkan keluarganya, berjauhan dalam waktu yang lama  terpisah dari  orang tua dan saudara-saudaranya.  Namun  Rossa  bukan lagi anak yang harus  minta perlindungan dalam ketiak ibunya, dia  harus  menjadi wanita dewasa yang mendampingi suaminya kemanapun suaminya membawanya.  Dengan perasaan yang bercampur aduk Rossa mengemas barang-barangnya, bersiap untuk berangkat ke Yogyakarta.  Singkat cerita Rossa dan Setyo sudah berada di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, keluarganya mengantarkan dan melepas keberangkatan pasangan pengantin baru ini dengan rasa haru. Rossa  berpamitan dan memeluk erat Mama dengan air mata yang menetes di pipinya dia minta doa dan memohon restu Mama. Mama  pun demikian dengan air mata yang berderaian melepaskan putrinya dan  mengucapkan  kata-kata nasihat dan ungkapan perasaan kasih sayangnya, doa dan harapannya. 

    “Selamat tinggal keluargaku” ucap Rossa dengan penuh haru “doakan Rossa ya!”

    “Dadah  sayang  Mama” suara Mama bergetar menahan tangis “jangan lupa temui Pamanmu di sana, Nak!”

    “Iya  Ma. Dadah Ma, Pa,  dadah semuanya ” Rossa  merasa  matanya kabur tertutup air matanya yang menyembul lagi.

    Suami rossa menggandengnya… memasuki badan pesawat, mencari nomor kursi penumpang sesuai  dengan yang tertera di tiket. Tidak terlalu lama setelah itu pesawat pun mengudara meninggalkan  Pulau  Kalimantan  tercinta.  Rossa   sempat  pusing dan mual di dalam pesawat, Setyo pun dengan  penuh  sayang  memijat kepala  istrinya dan  mendekapnya,  menenangkan  isterinya  yang  sedih  karena  harus berpisah jauh dari keluarganya. Setyo  sangat sadar bahwa dirinyalah keluarga Rossa satu-satunya  di Jogja nanti, dia harus menjaga isterinya dengan sebaik-baiknya. Setyo  menghela nafasnya berkali-kali, menghempaskan semua kegalauan yang juga berkecamuk  di  dalam  dadanya.

    Tiba di Jogja  pasangan ini langsung dijemput Mas Tomo, kakaknya Setyo. Begitu   tiba di rumah keluarga Setyo  Rossa  mendapat sambutan  yang  hangat yang  menerimanya  dengan hati terbuka.  Rossa  merasa  sangat  bahagia dan merasa lengkap. Mereka mengunjungi tempat-tempat wisata di Jogja dan sekitarnya, menikmati  keindahan dan keramahan khas Yogyakarta.  

    Di bulan pertama di Yogyakarta Rossa pun menunjukkan tanda-tanda kehamilan, dan setelah diperiksa ternyata dirinya memang positif hamil dan memasuki minggu kedelapan.  Rossa mengingat kembali dengan Dokter kandungannya kapan hari pertama terakhirnya, ternyata sebelum hari pernikahannya. Berarti malam pertamanya tepat saat dirinya sedang subur, pantaslah terjadi kehamilan.  Sembilan bulan usia kehamilannya Rossa melahirkan bayinya seorang putri mungil yang cantik, mewariskan kecantikan Rossa.  Bayi lucu yang diberi nama Evaniya dengan  harapan  putrinya menjadi  wanita penurut yang membawa ketenangan bagi keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Demikianlah selanjutnya kesibukan Rossa adalah merawat dan mengurus bayinya, mencurahkan  seluruh rasa  kasih  dan  sayangnya.

    Sampai suatu ketika Rossa menyadari bahwa ada sesuatu hal yang janggal dan berubah dalam diri suaminya.   Pada saat itu hari Lebaran,  merupakan saat kumpul keluarga besar Setyo. Di saat seorang wanita cantik yang  tampil dengan rasa  percaya diri yang dibangunnya dengan susah payah mendekati Rossa. Wanita  ini menggendong bayi  yang usianya sedikit  lebih tua dari Evaniya  bayinya.  Wanita itu mendekati Rossa dan mengucapkan kata-kata yang mungkin sudah disusunnya sejak lama.

    “Dek Rossa jangan kaget ya, anak ini adalah putranya Mas Setyo juga” Rossa nyaris tersedak, jiwanya serasa melayang entah ke mana “Saya adalah istri pertama Mas Setyo” wanita itu melanjutkan kalimatnya tanpa rasa peri ´kewanitaan´. Oh mama oh papa, apakah arti semua ini? jerit hati Rossa.  Lalu setelah itu kegelapan menimpa dirinya. Setelah sadar Rossa berada di kamar tidurnya dengan segala rasa yang masih berkecamuk, sebenarnya  dia ingin meneruskan tidurnya tanpa perlu terjaga lagi. Namun tangis Evaniya menyadarkannya, sehingga dia menghapus air matanya  dan  hanya ingin penjelasan dari Setyo, mengapa terjadi seperti ini.

    Ternyata sebelum Setyo menikahi Rossa, ia terpaksa menikahi Mbak Ning karena hamil, namun Setyo pun tidak dapat membatalkan pernikahan dengan Rosa sebab lamarannya sudah diterima oleh Papa Rosa. Dengan izin  dari Mbak Ning, Setyo menikahi Rossa di Kalimantan. Setyo sangat mencintai keduanya dan tidak ingin menceraikan salah satu dari mereka. 

     

    Rossa  sangat terpukul namun dia harus menerima sebab dia tidak dapat memprotes karena posisinya bukan dia yang merebut suami Mbak Ning, namun Mbak Ning lah yang merelakan Setyo menikahi dirinya. Rossa memang tidak ingin diduakan tetapi justru dirinyalah yang nomor dua. Tidak ada kata lain yang dapat dilakukan Rossa selain tegar menghadapi hal ini. Menjadi istri kedua Setyo Nendi.

    Bagikan ke

    Comment Closed: ROSSA YANG TEGAR

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021