Level |
Elemen |
1 |
Tidak memenuhi elemen pertama yaitu long-term activity, learning goals & success criteria |
2 |
Memenuhi elemen pertama yaitu long-term activity, learning goals & success criteria |
3 |
- Memenuhi elemen pertama yaitu long-term activity, learning goals & success criteria
- Memenuhi elemen kedua yaitu plan their own work
|
4 |
- Memenuhi elemen pertama yaitu long-term activity, learning goals & success criteria
- Memenuhi elemen kedua yaitu plan their own work
- Memenuhi elemen ketiga yaitu opportunity to revise work based on feedback
|
Tabel di atas merupakan representasi rubrik Self-Regulation, dan nantinya bentuk rubrik itu hampir semuanya mirip namun yang membedakan hanyalah elemen dan level saja. Untuk rubrik ini, terdiri dari tiga elemen dan level tertinggi adalah level 4. Untuk semua rubrik, level 1 adalah yang paling rendah dengan ciri-ciri utamanya adalah tidak memenuhi elemen yang pertama. Dan untuk level 2, hanya memenuhi satu elemen saja dan begitu juga seterusnya sampai level 4. Untuk mengetahui cara kerja suatu rubrik, akan jauh lebih mudah dipahami jika menggunakan contoh atau studi kasus pada suatu kegiatan pembelajaran.
Di antara semua rubrik 21CLD yang sudah saya pelajari, menurut saya yang paling mudah dipahami adalah rubrik ini. Karena rubrik ini relate dengan salah satu mata kuliah yang dulu pernah saya tempuh yaitu tugas akhir. Bahkan kalau menurut saya, mata kuliah tugas akhir memenuhi semua elemen yang ada pada rubrik Self-Regulation. Jika semua elemen terpenuhi, maka kegiatan pembelajaran tersebut memiliki level tertinggi pada suatu rubrik. Untuk lebih detailnya seperti pada tabel di bawah ini :
Elemen |
Keterangan |
Long-term activity |
Menempuh mata kuliah tugas akhir selama 1 semester |
Learning goals |
Menyelesaikan dokumen tugas akhir yang sudah ditandatangani dosen pembimbing |
Success criteria |
Wisuda tepat waktu |
Planning their own work |
Setiap seminggu sekali, melakukan asistensi dengan dosen pembimbing |
opportunity to revise work based on feedback |
Melakukan revisi dokumen tugas akhir berdasarkan feedback dari dosen pembimbing |
Tabel di atas merupakan hasil dari identifikasi yang saya lakukan sebagai mantan peserta didik. Namun idealnya yang melakukan identifikasi adalah seorang pendidik, tapi disini saya hanya memberikan contoh yang terkait dengan rubrik ini. Setelah melakukan identifikasi terkait kegiatan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah menentukan level. Dan setelah saya identifikasi sudah memenuhi semua elemen, tentunya sudah pasti berada pada level tertinggi. Tapi bagaimana jika tidak memenuhi semua elemen, saya akan memberikan contoh lagi sesuai dengan pengalaman saya.
Contoh mata kuliah selanjutnya yang tidak memenuhi semua elemen adalah mata kuliah umum yaitu manajemen. Dulu saya ingat ketika saya menempuh mata kuliah itu, ada tugas kelompok yang harus dikumpulkan sebelum ujian UAS. Sebagai syarat kelulusan, semua peserta harus menyelesaikan tugas tersebut dalam satu kelompok minimal 3 orang dalam bentuk makalah. Dan tugas tersebut harus dikumpulkan sebelum ujian UAS dilaksanakan, dan jika tidak dikumpulkan maka kemungkinan besar tidak akan lulus mata kuliah manajemen. Dan berikut ini adalah tabel hasil identifikasi kegiatan pembelajaran pada mata kuliah manajemen :
Elemen |
Keterangan |
Long-term activity |
Menempuh mata kuliah tugas akhir selama 1 semester |
Learning goals |
Menyelesaikan tugas kelompok sesuai dengan deadline yang telah ditentukan oleh dosen |
Success criteria |
Lulus mata kuliah manajemen |
Planning their own work |
3 hari sebelum deadline pengumpulan tugas, memutuskan tema apa yang mau dipilih dan mengerjakan makalah tersebut di rumah salah satu teman |
opportunity to revise work based on feedback |
– |
Dari tabel di atas dan perbedaan dengan tabel sebelumnya adalah pada elemen terakhir tidak terpenuhi, karena memang dosen tersebut menyampaikan kalau makalah harus dikumpulkan sebelum ujian UAS. Jadi tidak diberikan kesempatan untuk melakukan asistensi terkait tugas tersebut dan melakukan revisi sesuai dengan koreksi dari dosen. Karena elemen terakhir tidak terpenuhi, maka pada kegiatan pembelajaran tersebut berada pada level 3. Yang sudah saya lakukan adalah melakukan identifikasi, langkah selanjutnya adalah untuk menentukan level apakah perlu ditingkatkan menjadi level 4 ataukah memang tetap pada level 3 atau seperti apa?
Jawaban atas pertanyaan tersebut tergantung pada perencanaan pembelajaran yang sudah ditentukan dan berbagai hal apa saja yang dibutuhkan agar suatu kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Jadi tidak ada patokan yang pasti apakah perlu ditingkatkan atau tetap pada level tersebut. Kunci utama dalam rubrik ini adalah pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi terkait dengan elemen yang terkait pada rubrik ini. Misalnya adalah elemen ketiga yang terkait feedback, pendidik perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi tentang tugas yang sedang dikerjakan.
Pada tugas manajemen yang saya tempuh ketika masih kuliah, memang dosen mata kuliah tersebut tidak memberikan kesempatan untuk asistensi. Saya kurang paham kenapa tidak diberikan kesempatan untuk asistensi, tapi itu semua kembali lagi kepada dosen tersebut apakah masih perlu memberikan kesempatan peserta didik untuk asistensi atau bahkan tidak perlu. Apakah itu baik atau tidak kembali lagi kepada dosen yang mengampu mata kuliah tersebut, karena yang lebih memahami terkait perencanaan kegiatan pembelajaran tersebut.
Misalkan perlu untuk melakukan peningkatan level, maka hal tersebut baru dapat dilakukan pada semester berikutnya. Perkara apakah semua kelompok nantinya mau melakukan asistensi dengan dosen tersebut, kembali lagi kepada masing-masing kelompok. Intinya dosen tersebut sudah membuka diri dan memberikan kesempatan pada semua kelompok, dan apa yang sudah dilakukannya telah memenuhi elemen terakhir pada rubik ini.
Jadi itulah mengapa, peningkatan level itu sifatnya kontekstual dan tergantung pada masing-masing kebutuhan terkait perencanaan suatu kegiatan pembelajaran. Sehingga meningkatkan level menjadi level tertinggi bukanlah suatu keharusan dan tidak dapat dapat dijadikan suatu tolok ukur, apakah semua kegiatan pembelajaran harus ditingkatkan sampai level tertinggi pada suatu rubrik. Sekali lagi, semua tergantung pada hasil identifikasi dan keputusan pendidikan dalam menentukan suatu level, tidak ada paksaan dan keharusan dalam meningkatkan level.
Kreator : Ragowo Riantory
Comment Closed: Rubrik Self-Regulation
Sorry, comment are closed for this post.