Penulis : Kak Dicky (Member KMO Alineaku)
Satu Minggu lagi akan diadakan sebuah Festival Adat dan Budaya untuk memperkenalkan salah satu rumah adat di Sumatera Selatan, tepatnya di Kota Palembang. Andi yang saat itu mendengarkan pengumuman dari Pak Ian, wali kelasnya di depan kelas sangat senang sekali.
Begitupun dengan Kenzo, teman sebangkunya yang ingin sekali melihat Rumah Limas. Maklum ayah Kenzo, merupakan asli orang Sumatera Selatan. Tapi ia tidak pernah melihat rumah adat itu secara langsung. Ketika wali kelasnya memberitahukan itu ia pun ikut senang pula seperti Andi.
Lalu Andi tidak sabar ingin memberitahukan berita ini kepada ayahnya dan tidak lupa mengajak Kenzo juga ikut pula untuk bisa pergi bersama-sama ke festival itu.
“Bagaimana jika kita pergi dengan ayah kita berbarengan,” ajak Andi.
“Boleh juga idemu itu Andi. Nanti aku akan bicara dengan ayahku tentang hal ini,” jawab Kenzo.
“Kalau begitu, Minggu nanti kita akan bertemu di sekolah ya,” pangkas Andi.
“Baiklah!” jawab Kenzo.
Satu Minggu kemudian tibalah saatnya festival dimulai. Semua siswa dari SD Teladan pun langsung ke tempat tujuan ke rumah adat bernama rumah Limas.
Andi dan Kenzo pun antusas melihat rumah adat itu. Mereka kagum karena sangat indah dan unik. Namun karena penasaran tentang sejarah dan mengapa disebut sebagai rumah limas. Mereka pun menghampiri Pak Guru Ian untuk menanyakan tentang rumah adat itu.
“Pak Guru! Aku ingin bertanya rumah adat limas ini apa ya,” ucap Kenzo.
“Tenang saja Kenzo, nanti juga akan dijelaskan di festival ini! Kita tunggu saja sebentar lagi,” jawab Pak Ian.
“Baiklah Pak, aku tidak sabar sekali mendengar tentang rumah limas ini!”
“Sekarang saatnya kita akan mendengarkan bersama penjelasan tentang rumah adat limas ini. Mari mendengarkan bersama-sama,” jawab pembawa acara festival.
“Terima kasih atas kesempatannya, saya segera menjelaskan rumah limas ini adalah rumah tradisional yang berbentuk limas dan bertingkat dengan gaya panggung. Rumah limas ini dapat di temui juga di mata uang sepuluh ribu. Jadi penting untuk kita melestarikan rumah adat di kota tercinta Kota Palembang ini! Demikian yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas waktunya,” begitulah penjelasan dari Ketua Festival Adat dan Budaya mengenai pentingnya generasi mengenal adat dan budayanya.
Akhirnya Kenzo dan Andi beserta semua yang hadir bahagia karena telah mendapat wawasan baru tentang budaya lokal seperti rumah limas ini. Hingga membuat mereka dapat terus ikut untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia termasuk di Kota Palembang. Usai itu mereka berpoto bersama di rumah limas untuk kenang-kenangan mereka.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Rumah Limas
Sorry, comment are closed for this post.