KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Sampah Organik? Olah Yuk!

    Sampah Organik? Olah Yuk!

    BY 03 Des 2024 Dilihat: 186 kali
    Sampah Organik Olah Yuk_alineaku

    Hidup sehat di bumi yang sehat bersama Eco Enzyme. Begitu slogan yang selalu kami gaung-gaungkan di kala mencoba memasyarakatkan Eco Enzyme. Eco Enzyme  adalah cairan Ajaib sejuta manfaat bagi kesehatan dan lingkungan. Cairan biologis yang dibuat melalui proses fermentasi dari sampah bahan-bahan organik, seperti kulit buah-buahan dan sisa sayuran, gula dan air. Cairan Ini mengandung berbagai jenis enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme selama proses fermentasi. Cara membuatnya gampang   dan tidak  membutuhkan   uang banyak.

     

    Eco Enzyme aku kenal lewat kakak ku yang bekerja di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Padang, lebih kurang tiga tahun yang lalu. Untuk menambah keseriusan dan keyakinanku, maka aku bergabung ke Grup Whatsapp yang Bernama RDEE  (Relawan Dunia Eco Enzyme). Di sinilah pikiranku mulai terbuka mendengarkan pencerahan dari Bangda dan Bunda hebat sesama relawan yang tersebar di seluruh Indonesia.

     

    Eco Enzyme berasal dari Thailand, yang ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong setelah melakukan penelitian selama 30 tahun. Di kalangan terbatas mulailah diperkenalkan, Dr. Rosukon menyerahkan formula Eco Enzyme ke PBB agar dilakukan penelitian lebih mendalam dan tidak diizinkan untuk diindustrikan.  Lalu apa sih manfaatnya?

    Eco Enzyme memiliki banyak manfaat dan aplikasi di berbagai bidang termasuk pertanian, kebersihan rumah tangga, pengolahan limbah dan lain-lain. Ini nanti saja kita bahas, yang paling penting, bagaimana sih membuat Eco Enzyme itu?

     

    Sebagai seorang ibu rumah tangga, kita akan selalu bergelut dengan sampah dapur yang terdiri dari kulit buah dan sisa sayuran, biasanya ini dibuang saja. Sejak mengenal Eco Enzyme, sampah seperti ini selalu aku kumpulkan, sebelumnya tentu sudah dibersihkan dari biji, yang busuk dan keringnya. Kadang, untuk menambah BO (bahan Organik), Aku juga meminta kulit buah ke tukang-tukang jus.  

     

    Untuk membuat cairan Eco Enzyme ini, yang pertama perlu kita perhatikan adalah komposisi dari bahan-bahan yang kita butuhkan, yaitu bahan organik terdiri dari kulit buah dan sisa sayuran, gula merah dan air dengan perbandingan 1:3:10.  Maksudnya 1 bagian gula merah, 3 bagian bahan organik dan 10 bagian air. Ini akan difermentasi minimal selama 90 hari, dengan fermentasi anaerob atau tidak terkontaminasi dengan O2 (oksigen) dan tidak boleh menerima cahaya berlebihan. Wadah yang digunakan  sebaiknya yang bermulut besar agar tidak meledak selama fermentasi. Wadah juga tidak boleh diisi penuh, usahakan isinya hanya 60% dari volume wadah. 

     

    Jenis gula yang dapat digunakan adalah gula merah aren, gula merah tebu, gula merah kelapa, gula merah hitam dan gula yang tidak disarankan adalah gula pasir, gula buatan dan gula merah palsu. Untuk bahan organik dianjurkan kulit nanas, papaya, jeruk, mangga, pisang, semangka, melon dan lain-lain. Sisa sayuran yang biasa saya gunakan adalah kangkung, kacang panjang, jagung muda dan sayur lainnya. Untuk limbah sisa organik perlu diperhatikan, limbah tidak berlendir, tidak hitam, tidak bau, tidak dimasak, tidak kering dan keras, tidak berlemak seperti daging alpukat, durian dan kelapa dan tidak busuk berjamur dan berulat. Untuk jenis sayuran tidak boleh yang berasal dari dalam tanah loch, seperti wortel, kentang dan sejenisnya. Yang perlu diperhatikan juga, tidak boleh menggunakan air yang sudah dimasak. 

     

    Lokasi penyimpanan Eco Enzyme tidak boleh terkena sinar matahari langsung, memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari wifi, WC, septic tank, tong sampah, tempat pembakaran sampah dan bahan-bahan kimia. Jauhkan wadah dari asap knalpot mobil, mesin cuci, kompresor, AC atau alat-alat listrik lainnya dan letakkan bunga sansevieria atau lidah mertua di dekatnya. Fungsi lidah mertua adalah menghasilkan O2 sepanjang hari dan  menambah O2 sekitar wadah fermentasi. Perlu kita ingat bahwa fermentasi menumbuh-kembangkan makhluk hidup yaitu bakteri baik, jadi tentunya kondisi sekitar wadah juga mempengaruhi. Tujuan kita membuat Eco Enzyme adalah mengolah sampah organik yang hasilnya bermanfaat untuk banyak hal.

     

    Di rumahku, dimana-mana ada Eco Enzyme, loh. Yok, kita bercerita tentang manfaat Eco Enzyme yang selalu aku gunakan. Pertama, untuk bersih-bersih, dalam mencuci piring, cairan pencuci piringku, aku campur dengan sedikit Eco Enzyme. Peralatan rumah tangga menjadi cemerlang, kesat dan wangi. Dalam mencuci pakaian juga demikian, kainku bersih dan tidak bau apek. Di dapur aku juga selalu stand by Eco Enzyme. Setelah memasak, lemak-lemak di kompor dan keramik sekitar kompor aku semprot dengan Eco Enzyme, hasilnya bersih cemerlang. Oh iya, andai dalam memasak terjadi kecelakaan kecil, seperti tersayat pisau, tangan yang luka langsung dicelupkan dalam cairan Eco Enzyme murni, pertama emang perih, namun setelah itu darah nya berhenti dan tidak sakit lagi. Pernah juga tangan ku kena minyak panas, langsung ku semprot dengan Eco Enzyme murni, sakitnya hilang dan tidak melepuh. 

     

    Di kamar mandi juga selalu ada Eco Enzyme. Sebelum menggosok gigi, sikat gigi aku celupkan dulu ke dalam cairan murni Eco Enzyme sebelum digabungkan dengan pasta gigi. Gigi ku jadi bersih, karang gigi rontok, nafasku segar dan sariawanku jadi sembuh.

     

    Kalau keramas, shampoo juga ku beri sedikit Eco Enzyme, ketombe Ku juga lenyap. Oh iya, untuk cebok airnya juga ku campur dengan Eco Enzyme, manfaatnya luar biasa, coba sendiri deh, wk..wk..wk…

     

    Di grup Whatsapp yang aku ikuti banyak sekali testimoni manfaat dari Eco Enzyme ini. Misalnya, jika anak demam, dikompres dengan Eco Enzyme panas badannya segera turun. Untuk terapi dan relaksasi dengan merendam kaki dengan air yang dicampur Eco Enzyme, kaki terasa ringan digerakkan. Dan manfaat-manfaat lainnya, yang akan lebih terasa jika kita selalu menggunakannya. 

     

    Hampas dari Eco Enzyme ini juga banyak manfaatnya. Jika dicampurkan dengan tanah, maka akan menjadi pupuk yang bagus untuk merangsang buah pada tanaman buah-buahan. Banyak juga yang menjadikannya bantal. Setelah panen, hampas dari Eco Enzyme diblender dan dimasukkan ke dalam plastik tebal kemudian di press. Jika ini dijadikan bantal, sangat bagus untuk menghilangkan pegal-pegal di leher dan punggung, ini sudah ku buktikan sendiri. 

     

    Di Sekolahku, di SMKN 2 Teluk Kuantan, dalam kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam tema Gaya Hidup Berkelanjutan, salah satu materi yang kami ambil adalah pembuatan Eco Enzyme. Tujuan utama bukan Eco Enzyme-nya, sih. Tapi, intinya ya, untuk melestarikan lingkungan agar siswa kami lebih cinta alam, hidup sehat dan bumi pun sehat.

    Tiap kelas dibagi dalam lima kelompok. Tiap kelompok harus membuat satu kaleng cat berukuran 25 liter Eco Enzyme. Waktu panennya dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan jajarannya, yang kegiatannya adalah panen raya Eco Enzyme dan sekaligus mengenalkan berjuta manfaat dari cairan ajaib ini. Di sana, kami juga membagikan Eco Enzyme untuk tamu dan siswa, diperbolehkan membawa pulang dan memperkenalkan Eco Enzyme kepada orang tua dan keluarga mereka agar nantinya bisa dibuat juga di rumah mereka masing-masing.  

     

    Di sekolah kami, juga ada kelas kewirausahaan bidang persabunan. Di sini kami membimbing siswa mulai dari membuat cairan cuci piring, cairan cuci pakaian, cairan pembersih lantai dan kaca, yang sudah kami campurkan dengan Eco Enzyme. Disini lah letak bedanya produk kami dengan produk sekolah lain. Sekarang dalam tahap pengurusan izin produksi dan sertifikat halalnya. 

     

    Walaupun izin dan sertifikasi halal belum keluar, tapi produk kami sudah diakui, terutama untuk kalangan sendiri keluarga besar SMKN 2 Teluk Kuantan. Setiap Jumat, siswa kami membawa produk pulang kampung dan memasarkan disekitar rumah mereka. Di acara Dharma Wanita Kabupaten pun, kami juga diminta mempromosikan produk kami, begitu juga sewaktu ada acara di sekolah seperti, Penerimaan Peserta Didik Baru  (PPDB), kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan kegiatan lainnya. Kami mengadakan bazar produk pembersih rumah tangga yang diproduksi oleh peserta didik SMKN 2 Teluk Kuantan. 

     

    Mereka diajarkan mulai dari membuat produk, merancang lebel, mempromosikan/memasarkan sampai membuat pembukuan dan mengelola uangnya. Beruntunglah mereka yang bergabung dalam kelas kewirausahaan ini, karena banyak ilmu yang sekaligus mereka peroleh. Oh iya, agar mereka benar-benar merasa owner dari usaha ini, mereka juga ikut memodali. Di samping modal dari beberapa orang majelis guru, dalam berdiskusi bersama suara dan pilihan mereka juga didengarkan, sehingga dalam kelas kewirausahaan ini merekalah   memimpin pembelajarannya. Sesuai dengan yang diharapkan dalam KURIKULUM MERDEKA, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik “Student-Centered Learning.”

     

    Harapan saya kedepannya, adalah agar Eco Enzyme terus dikembangkan dan dipelajari oleh khalayak ramai. Karena Eco Enzyme ini, dapat membantu mengurangi volume sampah organik di rumah tangga, Eco Enzyme memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah didapat sehingga mengurangi ketergantungan pada produk kimia sintetis, proses fermentasi Eco Enzyme menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan produk pupuk kimia, Eco Enzyme dapat digunakan sebagai pembersih alami untuk rumah tangga sehingga mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan Eco Enzyme memiliki potensi untuk digunakan dalam pengobatan tradisional meski perlu penelitian lebih lanjut. 

    Dengan potensi yang besar ini, Eco Enzyme diharapkan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk berbagai masalah lingkungan dan sosial. Karena begitu pentingnya, hidup sehat di bumi yang sehat Bersama Eco Enzyme. 

     

     

    Kreator : Fauziya Rifa, S.,Pd, M.Si

    Bagikan ke

    Comment Closed: Sampah Organik? Olah Yuk!

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021