25 November adalah hari yang sangat bersejarah dari perjuangan para Pahlawan tanpa tanda Jasa Happy Teacher Day ……Sejenak kita putar lagu tentang syair “Guruku Tersayang “,sambil menghayati dan mengenang masa – masa sekolah ,rasanya hati sangat tersentuh bahkan kita meneteskan air mata demi mengenang perjuangannya.
Sungguh perjuangan yang luar biasa,guru tidak hanya memiliki tujuan ilmu pengetahuan namun mengajari juga tentang moral dan adab manusia.Mengarahkan siswa pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian sempurna.
Kata bijak penguat rasa dari para tokoh menunjukkan betapa peran guru sangatlah besar dalam perkembangan pola pikir generasi ke generasi.
Guru memiliki 3 cinta : cinta belajar,cinta pembelajar dan cinta menyatukan dua cinta pertama (Scott hayden).Yang penting bukanlah setiap anak harus diajari ,tetapi setiap anak harus diberi keinginan untuk belajar (John lubbock).
Dan belajar pun tidak sebatas di lingkungan formal saja ada non formal dan informal,inilah yang menunjukkan siapa sebenarnya yang disebut guru itu?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia KBBI Guru adalah orang pekerjaannya mengajar /orang yang berprofesi sebagai pengajar. Ini berarti guru yang berada di lingkungan formal/sekolahan. Apakah yang disebut guru hanya sebatas itu saja? Jawabnya tidak . Orang tua adalah guru pertama kita saat kita belum memasuki dunia sekolah madrasah pertama adalah orang tua kita, di lingkungan in formal. Sementara kita juga terus berkembang tidak sebatas di lingkungan keluarga dan sekolah tapi kita juga belajar di lingkungan diluar keduanya ,sehingga kita banyak mendapatkan ilmu ,nah kita juga banyak menemukan guru dari berbagai bidang keilmuan untuk pengembangan diri kita ,banyak berdiri tempat kursus-kursus ,club-club olahraga bahkan seperti sekarang ini yang lagi marak soal literasi, di dalam ilmu kepenulisan banyak kita jumpai para mentor yang sudah berpengalaman itu juga disebut guru dalam bidang non formal.
Dari perubahan paradigma tentang ilmu ,peran guru sangat besar sekali dari kita tidak tahu menjadi tahu,dari kita tidak bisa menjadi bisa dari kita tidak terampil menjadi terampil bahkan dari sebuah pengalaman pribadi yang dialami seseorang menjadi sebuah ilmu dan muncul berbagai teori-teori ,sehingga ada pepatah pengalaman adalah guru terbaik kita.
Bahkan kita kadang mengidolakan seseorang guru untuk menjadi panutan kita baik dari cara bicara ,berpakaian dan semua tingkah lakunya banyak menginspirasi kehidupan kita ,menjadi sumber inspirasi kita untuk diterapkan dalam kehidupan kita.
Meniru sesuatu yang baik itu gak papa bahkan bagus. Namun kita harus ingat kita harus jadi diri kita jadi harus bisa menempatkan sesuatu yang tetap menjadi ciri khas kita.Karena manusia sesungguhnya monodualisme yakni sebagai makhluk pribadi dan juga makhluk sosial. Meminimalisir hal – hal yang kurang baik dari dalam diri kita dengan banyak bergaul dengan orang-orang yang positif dan memiliki pandangan kemasa depan .Karena lingkungan itu sangat luar biasa pengaruhnya dalam perilaku seseorang.
Kita sebagai manusia diberi akal dan kita seharusnya pandai memilih dan memilah dalam segala hal untuk kehidupan kita khususnya dalam memilih pergaulan dan memilah tontonan yang bisa digunakan untuk tuntunan kita.Apalagi di zaman teknologi yang semakin canggih harus pinter-pinter menggunakannya. Ibaratnya kita harus pandai memfilternya demi kemanfaatan dalam kehidupan keluarga kita. Setiap era akan berbeda dalam penerapannya. Jadi tidak hanya peran guru yang akan menentukan keberhasilan anak didik ( putra – putri ) kita. Sebagai peran orang tuapun disebut juga dengan guru pertama dan utama dalam tumbuh kembang putra – putri kita. Jadi antara guru dan orang tua bersinergi dalam mendidik untuk kesuksesan generasi ke generasi menuju kesuksesan dunia –akhirat nantinya.
Dalam perjalanan hidup kita tentu banyak pengalaman cerita berbeda dari masing – masing orang tentang masa – masa kecil hingga kini, bisa mengerti siapa saja yang telah berjasa dalam hidup kita.
Saya mulai bisa mengingat masa kecil, saat saya masuk TK apa yang terjadi kala itu mulai dari senang ,susah dan lucu-lucu terekam dalam ingatan saya yang ada hanya rasa gembira ,bermain dengan teman kadang bercanda yang berlebih akhirnya jadi berantem,namun peran guru selalu hadir melerai dan akhirnya kembali baikan lagi.Seingat saya mulai belajar Calistung kelas satu SD.Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin maju dan kini aku sudah menjadi ibu beda juga dengan yang dirasakan putraku awal merekam memori saat masuk Play Group untuk menuju TK. Dimana di TK sudah diajari Calistung ,jadi tidak heran jika TK A anak sudah bisa baca tulis,lagi-lagi peran guru yang hadir menyapa. Sungguh jasa yang luar biasa dengan penuh kasih sayang dan kesabarabarannya menjadikan kita jadi mengerti. Kemarahan guru saat kita melakukan sesuatu yang kurang benar itu wujud dari kasih sayangnya agar kita bisa menjadi baik. Jadi tetaplah positif thinking dengan guru –guru kita, buang jauh penyakit hati agar terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.Gurumu adalah orang tuamu juga agar hidup kita selamat,bahagia dan berkah dunia-akhirat.
Guru tetaplah guru. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Dari kasih sayang dan kesabarannya banyak melahirkan orang – orang hebat seantero jagat raya ini ,ada yang menjadi Presiden,Dokter ,Guru,Insinyur ,Pendakwah ,Hakim. dan masih banyak lagi profesi yang lahir dari sentuhan halus kasih sayangnnya para guru kita untuk menjadikan kita manusia yang manfaat dan bermartabat.
Seperti dalam pepatah jawa yang sangat bermakna dari ajaran Raden Mas Syahid /Sunan Kalijaga kepada muridnya bahwa Urip iku Urup /Hidup itu Nyala.Pitutur ini mengajak agar hidup kita bisa memberi manfaat bagi orang di sekitar kita.
Jasa guru tak terkira. Pengorbanan yang besar kepada kita. Dengan penuh kesabaran membimbing,mengarahkan dan memotivasi untuk terus belajar giat supaya kita menjadi pandai,bermoral memiliki budi pekerti yang baik.
Mari kita muliakan orang tua kita dan guru – guru yang memberikan ilmu kepada kita agar dalam mengukir sejarah kehidupan ini penuh keberkahan.
Kota Angin, 20 Agustus 2024
Kreator : wiwik hartini
Comment Closed: Sang Edukator
Sorry, comment are closed for this post.