KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Sang juara

    Sang juara

    BY 17 Okt 2024 Dilihat: 146 kali
    Sang juara_alineaku

    Pendaftaran sekolah SMA sekarang berdasarkan zonasi,  artinya mengutamakan calon siswa yang rumahnya tidak jauh dari SMA Negeri.  Ini bertujuan untuk pemerataan,  karena selama ini sekolah favorit hanya untuk anak-anak yang pintar dan nilainya bagus. 

    Dengan adanya sistem zonasi ini, sekolah menjadi merata.  Anak-anak yang pandai tidak dipusatkan dalam satu sekolah saja..

    Fafa adalah siswa yang cerdas,  pandai bergaul dan disukai teman-temannya. Ketika di SMP semua banyak teman-temannya yang bertanya apabila ada kesulitan di pelajaran. Itu yang membuat Fafa merasa semakin senang, karena diperlukan oleh teman-temannya. 

    SMA tentu memiliki teman baru, suasana baru. Jadi harus beradaptasi dengan suasana baru. 

    Pembagian kelas bukan hanya berdasarkan yang daftar awal atau abjad nama.  Tetapi melalui tes dan seleksi Bahasa Inggris.  Sungguh beruntung karena Fafa termasuk siswa dengan kategori kelas excellent. Tentu saja kumpulan dari anak-anak yang nilai akademiknya bagus dan memiliki kemampuan Bahasa Inggris dengan baik dan lancar.  Kelas ini  memang berbeda dengan kelas yang lain karena proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) menggunakan bahasa Pengantar Bahasa Inggris. 

    Fafa tidak mengalami kesulitan untuk yang itu.  Bapak/Ibu guru merasa senang berada di kelas tersebut karena mayoritas adalah siswa/siswi yang cerdas.  Sekali diterangkan mereka sudah faham,  kalau ada tugas nilainya bagus-bagus. Sehingga proses pengajarannya begitu cepat. Materi pembelajaran bisa terselesaikan sebelum waktu    yang ditentukan,  sehingga punya banyak waktu untuk latihan soal.

     

    Fafa memang cerdas,  dia suka berdiskusi.  Kalau mempunyai gagasan langsung disampaikan dan cara menyampaikannya bagus dan tertata. Bukan hanya dalam Bahasa Indonesia, tetapi dalam Bahasa Inggrispun bagus dan lancar.

    Ketika ada lomba English Speech,  sekolah mengadakan seleksi. Dipilih beberapa siswa untuk mengikuti test. Diambil 3 siswa untuk mewakili sekolah.  Fafa termasuk salah satu yang lolos test tersebut. Jadi harus dilatih setiap saat bersama guru Bahasa Inggrisnya yaitu Miss Roro. 

    Setiap hari dalam beberapa hari terakhir,  Fafa harus meninggalkan pelajaran di kelas, digebleng untuk persiapan lomba.  Syarat untuk mengikuti English speech adalah melalui test tertulis terlebih dahulu.  Jadi Miss Roro menyiapkan soal, mendampingi mengerjakan soal dan mengoreksi langsung, supaya tahu mana yang belum betul dan langsung ditunjukkan betulnya. Supaya tidak mengulang kesalahan yang sama.

    Usai mengerjakan tes tulis,  harus siap-siap membuat pidato.  Miss Roro memberikan tema yang harus dibahas. Fafa dan 2 orang temannya berpikir sejenak dan bergantian untuk mempresentasikan idenya.  Mereka bertiga bagus,  meski memiliki karakter masing-masing. 

    2 orang temannya mempersiapkan melalui tulisan tersebih dahulu,  minimal membawa catatan kecil,  tetapi Fafa sama sekali tidak mau membawa catatan sama sekali.  Katanya sudah di catat di otak. 

    ‘Fafa,  supaya tidak lupa sebaiknya ditulis dulu di kertas kecil saja,  untuk mengingatkan poin-poinnya” Miss Roro menasehati

    ” Gak usah miss,  saya sudah bisa dan dicatat di otak saja” Fafa mencoba meyakinkan bahwa dia mampu.

    Fafa diberi kesempatan untuk menyampaikan pidatonya dalam Bahasa Inggris. 

    Memang bagus dan lancar,  tetapi sesekali dia lupa dan berhenti sejenak untuk berpikir. 

    “Nah… Khan? 

    Itulah pentingnya membawa note/ catatan tentang poin-poin yang mau disampaikan,  karena waktunya berjalan terus.  Kalau ada jeda,  pasti waktunya gak cukup” Miss Roro mengingatkan 

    Fafa mengerti kekeliruannya, akhirnya dia mengiyakan untuk membuat coretan ide dan yang mau disampaikan. 

     

    Saatnya lomba telah tiba. Fafa berangkat lebih pagi dari biasanya.  Fafa sudah berdandan rapi  memakai seragam sekolah lengkap dengan dasi,  sabuk dan topinya. 

    Seperti rencana awal yaitu lomba diawali dengan test tulis terlebih dahulu.  Akan diambil 5 siswa terbaik untuk sampai ke babak speech.   Sungguh membanggakan 3 dari sekolahnya Fafa lolos semuanya.  Berarti 2 siswa yang lain adalah dari SMA  yang berbeda. 

    Babak selanjutnya adalah  pertarungan 5 perwakilan untuk menyampaikan pidato dalam Bahasa Inggrisnya. Mereka mendapatkan tema masing-masing untuk disampaikan. 

    Satu persatu berpidato di depan juri. 

    Mereka ber cas cis cus bak native speaker sedang speech. 

    Selesai sudah tampilan 5  finalis,  saat menunggu adalah saat yang paling menegangkan. 

    Tibalah waktu yang dinantikan. 

    Juri menyampaikan mulai dari juara III yang diperoleh oleh SMA lain. 

    Fafa terdiam sambil berdoa semoga setelah ini dipanggil namanya. 

    Juara II adalah teman Fafa dari SMAnya,  Fafa semakin nervous,  mungkinkah namanya keluar? 

    Dia memejamkan matanya dan tak berhenti berdoa 

    Satu lagi juri menyebutkan juara I adalah….  “FAFA”

    Fafa bagai terbang melayang,  doanya terkabul dan berhasil meraih juara I.

    Usaha dan latihan Fafa selama ini tidak sia-sia. 

    Fafa mendapatkan jutaan rupiah sebagai uang pembinaan. 

    Di sekolah semua bangga dengan keberhasilan Fafa mendapatkan predikat yang terbaik,  semua memberinya ucapan selamat.  Bukan hanya teman-temannya,  tetapi bapak ibu guru juga. 

    Hari berganti,  semua kembali ke aktivitas seperti biasanya.  

    Saatnya pelajaran Bahasa Inggris,  ketika mengabsen kelas,  Fafa tidak hadir katanya sakit. Miss Roro bertanya pada teman-temannya. Mereka hanya tahu kalau Fafa sakit begitu saja tanpa tahu sakit apa,  dan ternyata itu sudah beberapa hari. 

    Minggu berikutnya ketika pelajaran Bahasa Inggris terlihat Fafa memakai sandal,  lalu Miss Roro bertanya 

    “Fafa, kamu kenapa nak?”

    “Sakit miss” ungkapnya sambil meringis menahan sakit 

    “”Sakit apa kok pakai sendal? ” lanjut Miss Roro

    “Kejatuhan pagar miss.  Waktu mau masuk rumah,  membuka pagar yang sleeding terlalu keras hingga terlepas,  terus njatuhin kaki saya,  ini kukunya sampai terlepas dan bengkak ” Fafa menjelaskan kronologinya.

    “Semoga lekas sembuh ya Fa,  dan bisa belajar kembali” Miss Roro mendoakan. 

    “”Terima kasih Miss Roro”

    Bagi Miss Roro,  Fafa adalah anak yang baik,  selalu mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu,  terapi tidak dengan Bapak/Ibu guru yang lain.  Menurut mereka Fafa adalah anak yang aneh, gak mau mengerjakan tugas,  dan sepertinya malas sekolah. 

    Suatu ketika Fafa tidak masuk sekolah tanpa keterangan. 

    Wali kelasnya bingung dan mencari informasi kenapa kok Fafa tidak masuk sekolah. 

    Orang tuanya dihubungi,  kemana Fafa tidak masuk sekolah tanpa keterangan sama sekali. Orang tuanya lebih bingung karena dia sudah berangkat ke sekolah,  dan baru tahu kalau ternyata Fafa tidak sampai sekolahan. Informasi baru di dapat dari sekolah. 

    Orang tua Fafa langsung mencari,  mencoba bertanya  pada saudara dan keluarganya,  tetapi tidak ada yang tahu. Dicoba pula menyusuri jalan yang biasanya dilewati ketika berangkat sekolah,  juga tidak ada.  Di telepon gak diangkat,  di WA juga tidak Online, tentu tidak dibaca. 

    Orang tuanya kesana kemari mencari keberadaan Fafa.  

    Fafa adalah anak tunggal,  makanya orang tuanya sampai kelabakan mencari kemana sebenarnya Fafa pergi

    Dalam kebimbngan,  orang tua Fafa tak berhenti berdoa,  memohon perlindungan supaya anak semata wayangnya selamat dan tidak terjadi apa-apa. 

    Pencarian terus dilakukan,  sampai ke ujung gang.  warkop dan tempat-tempat yang lain sudah di cari. 

    Dalam keputusasaan,  tiba-tiba teringat bahwa Fafa pernah  pergi menyendiri ke hamparan sawah yang hijau.

    Maka ibunya mencari ke tempat tersebut.  Menyusuri jalan tegalan dan setapak. 

    Dari jauh terlihat sosok yang bertubuh gemuk sedang duduk menyendiri memandangi  luasnya sawah yang padinya hampir menguning. 

    Rasa khawatir itu sedikit sirnaq,  lalu ibunya duduk di samping Fafa. 

    “Fafa,  ngapain kamu disini?” elus ibunya lembut di kepala Fafa

     

    Menghibur diri” jawab Fafa enteng 

    “Kamu ada masalah apa nak? ” selidik ibunya 

    “Gak ada” Jawab Fafa sekenanya

    “Kalau gak ada masalah,  kenapa kok gak sekolah?” tanya ibunya dengan hati-hati

    “Males Ah… ” Fafa membuang pandangan jauh ke tengah sawah. 

    “Ceritakan pada ibu nak,  ada masalah apa di sekolah?”

    Fafa tertunduk lesu, perlahan dia mulai menceritakan tentang masalahnya di sekolah. 

    Ibunya mengerti tentang keadaan yang dihadapi oleh Fafa saat ini. 

    Lalu Fafa diajak pulang untuk istirahat di rumah saja. 

    Keesokan harinya ibunya ke sekolah,  menyampaikan permohonan maaf karena Fafa tidak sekolah tanpa alasan.

    Lalu memohon saran pada wali kelas dan BKnya. 

    Masalahnya Fafa adalah selama di SMP Fafa adalah anak yang pintar,  dia selalu dijadikan tumpuan oleh teman-temannya untuk bertanya bila tidak bisa mengerjakan.   Mereka mendatangi Fafa untuk diajari pelajaran apapun.  Karena Fafa memang cerdas dan rajun. 

    Tetapi setelah SMA ini dia merasa berbeda,  karena  di dalam kelas unggulan ini,  hampir semuanya pintar,  mereka mandiri,  tak seirangpun bertanya. Jadi Fafa merasa tidak dibutuhkan oleh teman-temannya.  Fafa ingin pindah sekolah saja.  Dia tidak kerasan dengan suasana kelas kelas seperti ini. 

    Memang kelas Excellent ini adalah seleksi  dari anak-anak yang cerdas dan nilainya bagus.  Jadi mereka tidak terlalu menggantungkan ke orang lain.  Mereka sudah memiliki cara belajar yang luar biasa dan cepat. 

     

    Wali kelas dan BK menyampaikan bahwa semua pasti ada solusinya. 

    Memang selama ini tidak ada masalah semacam ini. 

    “Baik ibu, nanti kami yang menyampaikan pada Fafa bahwa teman-teman itu bukannya tidak peduli padanya,  tetapi mereka sibuk dengan pelajarannya masing-masing” janji BK dan wali kelasnya. 

    ‘Tetapi,  Fafa tetap meminta pindah ke sekolah lain”  ibunya menyampaikan pesan Fafa

    “Ibu,  kalau memang itu permintaan Fafa,  sebesarnya  tidak perlu pindah sekolah.  Biarkan dia pindah kelas aja”  BK memberi alternatif. 

    “Baiklah,  saya sampaikan ke Fafa,  semoga dia mau menerima saran ini” ungkap ibunya Fafa

     

    Fafa sudah mulai senyum ceria berada di sekolah lagi,  dia lega bisa menyampaikan keinginannya.  Setelah diberitahu oleh ibunya tentang nasihat yang disampaikan oleh wali kelas dan BKnya.

     

     

    Kreator : Sofi Rohma

    Bagikan ke

    Comment Closed: Sang juara

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021