KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Sang Ustadzah

    Sang Ustadzah

    BY 14 Mei 2025 Dilihat: 74 kali
    Sang Ustadzah_alineaku

    Chapter 1 : Kelahiran dan Silsilah

    Di suatu daerah terpencil, di sebuah dusun yang masih dikelilingi dengan hutan, di provinsi Jawa Timur paling barat yang merupakan daerah perbatasan dengan Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Mantren, Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Lahirlah seorang bayi perempuan dari pasangan suami istri yaitu Kyai Nasrudin dan Bu Nyai Siti Tarwiyah.

    Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, Ibunya memberinya nama Siti Kholisatul Qolbiyah yang mana nama tersebut sudah diinginkan ibunya saat masih mondok sebelum menikah karena terinspirasi dengan nama temannya yg cantik dan cerdas.

    Ibunya mengatakan, “Kalau saya nanti sudah menikah dan dikaruniai anak perempuan akan saya namakan Siti Kholisatul Qolbiyah.” Keinginan tersebut rupanya dikabulkan oleh Sang Pencipta.

    Namun, Entah karena apa, rupanya Bapak punya keinginan lain, yaitu memberinya nama “Kholis Suryaningsih”. Dikarenakan Bapak merupakan pemimpin keluarga dan lebih berhak memberi nama, maka saat syukuran kelahiran yg diadakan di rumahnya,  diumumkan lah di tengah masyarakat dengan nama pemberian Bapak yaitu Kholis Suryaningsih. Sehingga, nama itu yang akhirnya dipakai untuk kelengkapan administrasi di akte kelahiran, dan lain sebagainya. 

    Setelah beranjak dewasa untuk menghormati sang ibu, ia juga menggunakan nama pemberian beliau yaitu Kholisatul Qolbiyah sebagai nama kesehariannya di masyarakat dan biasanya orang-orang memanggilnya dengan panggilan “Lis”.

    Ada kejadian lucu dalam pengurusan akta kelahiran Lis. Menurut keterangan Bapak, Lis dilahirkan pada tanggal 12 November tahun 1973. Tapi, menurut Ibu yang benar adalah Lis lahir pada tahun 1974. Namun, karena sudah terlanjur ditulis di seluruh dokumen, maka tahun 1973 lah yang sampai sekarang tertulis dalam akta dan administrasi lainnya.

    Lis adalah satu satunya anak perempuan dari Kyai Nasrudin dan ibu Nyai Siti Tarwiyah, kakaknya bernama Nur Alfan Eko Nugroho dan adiknya bernama Nasichul Hadi Murtadlo.

    Saat kecil, Ia hidup di lingkungan yang kental dengan pendidikan agama, apalagi bapaknya merupakan seorang tokoh agama yaitu seorang Kyai turun temurun. Sedangkan dari jalur ibunya, berasal dari keluarga besar pendakwah islam juga, ada yang memiliki pesantren di daerah Madiun bahkan ada yang santrinya mencapai ribuan yakni pesantren Thoriqot Naqsabandiyah.

    Ia memang lahir dari keluarga para Kyai bahkan  jika diurutkan ke atas dari jalur ibunya Siti Tarwiyah,  ia termasuk keturunan dari Kyai Anom Besari Tegalsari. Dimana Pondok Tegalsari itu merupakan cikal bakal dari pondok-pondok besar di Jawa Timur, diantaranya Lirboyo, Tebuireng, Gontor Ponorogo, dan lain lain.

    Bila diurutkan ke atas lagi Nyai Anom besari adalah keturunan Sunan Ampel sedangkan  Sunan Ampel adalah keturunan dari Rasulullah ﷺ, 

    Selain itu, Lis juga  merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya, karena Kyai Anom Besari masih keturunan Kyai Ageng Abdul Mursyad yg merupakan putra dari Raden Ki Demang yang merupakan cucu dari Prabu brawijaya Kediri

    Maka jika dilihat dari catatan Silsilah Keturunan, Lis, masih tercatat sebagai cucu keturunan yang ke-0 dari Nyai Anom Besari , keturunan yang ke-14 dari Prabu Brawijaya, keturunan  yang ke-15 dari Sunan Giri , keturunan yang ke-16 dari Sunan Ampel , keturunan yang ke-17 dari Sunan Asmoro qondi, keturunan yang  ke-18 dari Sunan Jumadil Kubro atau Sayid Jamaludin Akbar Al Husaini dan keturunan yang ke-38 dari Rasulullah ﷺ. 

    Namun Lis kecil belum faham hal seperti ini, setelah ia dewasa barulah ia mulai mengetahuinya dari catatan kakek-kakeknya terdahulu.

     

     

    Kreator : Shofiyah Aisy

    Bagikan ke

    Comment Closed: Sang Ustadzah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021