KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Santai sejenak

    Santai sejenak

    BY 06 Agu 2024 Dilihat: 209 kali
    Santai sejenak_alineaku

    Kutipan dari Haemin Sunim, “Do not try to control everything. Do your best and leave the rest to fate,” memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya melepaskan kendali berlebih dan percaya pada proses kehidupan. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan ini, banyak dari kita merasa terjebak dalam kebutuhan untuk mengendalikan setiap aspek kehidupan. Kita berusaha keras untuk memastikan segala sesuatu berjalan sesuai rencana, sering kali tanpa memperhitungkan bahwa ada banyak hal di luar kendali kita.

     

    Ketika kita mencoba mengendalikan segala hal, kita cenderung menambah tekanan dan kecemasan pada diri sendiri. Kebutuhan untuk selalu berada dalam kendali membuat kita merasa tegang dan gelisah. Ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik kita. Ketidakmampuan untuk menerima bahwa tidak semua hal dapat kita atur dapat menyebabkan stres berlebihan dan rasa frustasi yang mendalam.

     

    Kutipan ini mengajarkan kita untuk melakukan yang terbaik dalam setiap situasi, tetapi juga untuk menerima bahwa ada faktor-faktor di luar kendali kita yang mungkin mempengaruhi hasilnya. Dengan melepaskan kendali berlebih, kita dapat mengurangi beban mental yang kita pikul setiap hari. Ini bukan berarti kita harus pasrah dan tidak berusaha, tetapi lebih kepada menemukan keseimbangan antara usaha dan penerimaan.

     

    Melepaskan kendali berlebih juga berarti memberikan ruang bagi diri kita sendiri untuk bernafas dan menerima ketidakpastian. Kehidupan penuh dengan hal-hal yang tidak dapat diprediksi, dan belajar menerima hal ini dapat membuat kita lebih tenang dan fleksibel dalam menghadapi tantangan. Kepercayaan pada proses kehidupan dan takdir memungkinkan kita untuk menjalani hidup dengan lebih ringan dan damai.

     

    Dalam konteks hubungan keluarga, terutama dalam memahami peran ibu yang sering merasa tertekan oleh banyaknya tanggung jawab, kutipan ini dapat menjadi panduan. Seorang ibu sering kali berusaha mengendalikan banyak aspek dalam rumah tangga, mulai dari memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi hingga mengatur berbagai kegiatan sehari-hari. Tekanan ini bisa sangat membebani, terutama ketika dia merasa tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari anggota keluarga lainnya.

     

    Dengan mengadopsi prinsip dalam kutipan ini, seorang ibu dapat belajar untuk melakukan yang terbaik dalam perannya tanpa merasa harus mengendalikan segala sesuatu. Ini bisa berarti membagi tanggung jawab dengan anggota keluarga lain, mengajarkan anak-anak untuk lebih mandiri, atau sekadar menerima bahwa tidak semua hal harus sempurna. Dengan cara ini, ibu bisa mengurangi stres dan kecemasan yang dirasakannya, yang pada gilirannya dapat menciptakan suasana rumah tangga yang lebih harmonis dan bahagia.

     

    Selain itu, penting juga bagi anggota keluarga lain untuk mendukung ibu dalam menerapkan prinsip ini. Mereka dapat membantu dengan cara berbagi tugas, memberikan dukungan emosional, dan memahami bahwa ibu juga butuh waktu untuk diri sendiri. Dengan menciptakan lingkungan yang saling mendukung, keluarga dapat membantu ibu merasa lebih tenang dan mampu melepaskan kendali berlebih.

     

    Melepaskan kendali berlebih juga bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan lainnya. Dalam karier, misalnya, kita sering merasa perlu mengendalikan setiap detail pekerjaan kita untuk memastikan kesuksesan. Namun, dengan melakukan yang terbaik dan menerima bahwa ada faktor eksternal yang tidak bisa kita kontrol, kita bisa mengurangi stres dan bekerja dengan lebih efektif. Ini juga berlaku dalam hubungan sosial, di mana kita sering merasa perlu mengatur bagaimana orang lain bertindak atau berpikir. Dengan menerima bahwa kita tidak bisa mengendalikan orang lain, kita bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan saling menghargai.

     

    Pada akhirnya, kutipan ini mengajarkan kita tentang kebijaksanaan dalam menjalani hidup. Dengan melepaskan kendali berlebih dan percaya pada proses, kita dapat menemukan kedamaian batin dan menjalani kehidupan dengan lebih penuh makna. Prinsip ini tidak hanya membantu kita mengurangi stres dan kecemasan, tetapi juga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan dengan lebih utuh, menerima ketidakpastian, dan tetap berusaha yang terbaik dalam setiap situasi yang kita hadapi. Dengan cara ini, kita bisa menciptakan hidup yang lebih seimbang, damai, dan bahagia.

     

     

    Kreator : Wista

    Bagikan ke

    Comment Closed: Santai sejenak

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021