Di tengah perjalanan sebagai seorang guru, saya ditantang untuk menjadi bagian dalam tim perumus pendidikan karakter ciri khas sebuah sekolah swasta di Jakarta, saya pilih untuk menerima tawaran tugas tambahan tersebut. Tugas yang berat di samping menjalankan peran mengajar saya dan tim wajib mengikuti pelatihan berbulan-bulan lamanya, melakukan uji coba kebiasaan baik diterapkan di berbagai jenjang sekolah, memahami konsep dalam literatur bahasa asing yang agak rumit menurut saya dan sering berbeda persepsi antar anggota tim. Bersama tim saya telaah semua sumber dan membandingkan dengan model lainnya hingga mengerucut kepada tujuh kebiasaan efektif yang diadopsi dari karya Steven Covey.
Karena saya telah memilih untuk menjadi bagian tim maka saya bertanggung jawab menjalankan semua proses panjang sampai dinyatakan berhasil mengamati, meniru dan memodifikasi, layak untuk diterapkan dan tersertifikasi.
Seiring perjalanan waktu saya sendiri semakin tertarik untuk mendalami dan mempraktekkan dalam kehidupan pribadi saya sehari-hari yang awalnya hanya mengembangkan konsep sebatas penggunaan lingkungan sekolah.
Menjalankan kebiasaan efektif ini saya merasakan dampak positif dalam mengatur, mengembangkan diri serta kemudahan dalam kolaborasi kehidupan berkelompok.
Kepada pembaca, saya akan membagikan keseruan pengalaman melalui contoh-contoh peristiwa dan ilustrasi lainnya, saya yakin jika anda memulai dan konsisten melakukan, manfaat dapat dirasakan secara langsung dan jangka panjang.
Orang-orang sukses mengawali kehidupannya mulai dari menata dirinya sendiri, menumbuhkan komitmen yang kuat dalam sanubari atas rencana-rencana yang akan dicapainya. Mereka memulai dengan melakukan kebiasaan efektif, memulai hari dengan efektif, menjalani hari dengan efektif sampai melakukan pengembangan jaringan komunitas dengan cara yang efektif bahkan mereka mengevaluasi dengan metode yang efektif.
Mereka orang sukses memulai dari hal-hal kecil yang tidak pernah dilakukan atau dibayangkan oleh orang lain sebelumnya. Menurutnya dalam hidup ini tidak ada masalah yang sulit dan tidak bisa dipecahkan. Baginya selalu ada jalan keluar yang menantang sekalipun. Mereka berprinsip seperti Viktor Frankl “saat kita tak bisa lagi mengubah situasi, kita ditantang untuk mengubah diri kita”
Ketika seseorang mampu menguasai dirinya dengan baik, teratur, terstruktur dan bijaksana maka ia akan mampu melalui kendala dan masalah yang datang kepadanya. Untuk menjadi seperti itu mereka memulai dengan melakukan kebiasaan efektif.
Pernahkah anda menghadapi situasi jalan di siang hari dengan kemacetan padahal anda sedang bergegas menuju suatu tempat. Kerap kali kita melihat orang menjadi sangat sangar bahkan berujung perkelahian karena tidak tertib atau melanggar aturan lalu lintas. Tentu hal tersebut tidak akan membuat jalan menjadi lancar dan keluar dari kemacetan, sebaliknya hanya akan menghabiskan energi dan menambah masalah dengan orang lain.
Memang tidak ada yang bisa kita lakukan dalam kondisi tersebut kecuali mengontrol diri dibarengi dengan melakukan hal kecil misalnya mendengarkan musik, makan cemilan atau bercerita ringan dengan orang di sekeliling, memikirkan rencana agar tidak lagi terjebak dalam situasi yang sama, atau apapun itu sampai kondisi teratasi.
Kisah berikut adalah seorang siswa kelas sepuluh sebut saja namanya Lexy yang baru saja masuk di sekolah menengah atas pilihannya. Ia terlambat satu menit dari bel berbunyi 06.50 dan gerbang sekolah ditutup. Lexy mendapatkan pembinaan dan dipulangkan atas sepengetahuan orangtua.
Dalam hasil wawancaranya dengan guru piket Lexy menjelaskan bahwa rumahnya jauh, jalan sangat macet. Ia tidur larut malam karena terlalu lama menggunakan gawai sehingga bangun kesiangan terlebih lagi perlengkapan dan seragam baru sempat ia siapkan di pagi hari juga.
Dalam pembinaan itu Lexy mencoba mengevaluasi dan merencanakan aktivitasnya esok hari agar tidak lagi terlambat. Menyadari bahwa sekolah yang dipilihnya memiliki aturan yang baku dengan tujuan mendidik melatih siswanya lebih disiplin.
Lexy telah memilih, maka ia harus bertanggung jawab dengan menjalankan aturan di sekolah itu bersungguh-sungguh dalam meraih prestasi agar tidak merugikan dirinya dan masa depannya kelak dengan merubah kebiasaannya; menyiapkan keperluan sekolah di malam hari, membatasi main gawai dan tidur lebih awal. Lexy konsisten menjalankan kebiasaan efektif tersebut dan prestasinya semakin membaik.
Kreator : Nur Triana Yuananti
Comment Closed: Saya Memilih, Saya Bertanggungjawab
Sorry, comment are closed for this post.