KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Sebuah Hubungan

    Sebuah Hubungan

    BY 18 Jul 2024 Dilihat: 171 kali
    Halaman Buku Kehidupan_alineaku

    Ketika kita berbicara tentang normalitas, kita berbicara tentang sebuah konsep yang hampir tak terjangkau. Alfred Adler, dengan bijaknya, mengungkapkan bahwa “Satu-satunya orang yang normal, adalah orang yang tidak anda kenal dengan baik.” Kata-kata ini begitu dalam, begitu meresap ke dalam realitas kehidupan sehari-hari kita.

     

    Pada permukaan, kita semua terlihat normal. Kita tersenyum, menyapa, menjalani rutinitas kita dengan ketertiban yang seolah-olah tak tergoyahkan. Namun, semakin kita mengenal seseorang, semakin banyak lapisan yang terkelupas, dan di situlah ketidaksempurnaan muncul. Setiap orang memiliki cacatnya sendiri, kelemahannya sendiri, dan kesalahannya sendiri. Dan begitu pula kita, di mata orang lain.

     

    Dalam hubungan apa pun, semakin dekat kita dengan seseorang, semakin kita terpapar pada ketidaksempurnaan mereka. Betapa ironisnya, bahwa cinta dan persahabatan, yang seharusnya membawa kita lebih dekat, seringkali menjadi jembatan ke realitas yang keras ini. Ketika kita tak mampu menerima ketidaksempurnaan ini, kita mulai merasakan jarak. Kita mulai merasa tidak cocok, dan istilah “tidak normal” mulai menghantui pikiran kita.

     

    Suami-istri yang tak bisa menerima ketidaksempurnaan satu sama lain akan menemukan diri mereka di persimpangan jalan. Mereka mungkin tetap bersama dalam tubuh, tetapi jiwa mereka terpisah jauh, seperti dua benua yang terpisah oleh lautan yang luas. Namun, bagi mereka yang mampu menerima, memaafkan, dan menghargai ketidaksempurnaan ini, hubungan mereka akan berubah menjadi ikatan yang lebih kuat dan mendalam. Mereka akan menjadi belahan jiwa, saling melengkapi dengan cara yang tak bisa dijelaskan oleh logika sederhana.

     

    Persahabatan juga mengalami dinamika serupa. Teman yang tak bisa menerima ketidaksempurnaan temannya akan berpisah, mungkin dengan alasan yang terlihat sepele di permukaan. Namun, bagi mereka yang bisa menerima, persahabatan mereka akan berkembang menjadi sesuatu yang lebih kuat dan tahan lama, menjadi sahabat sejati.

     

    Hubungan keluarga juga tidak kebal terhadap konsep ini. Saudara yang tak bisa menerima ketidaksempurnaan satu sama lain akan menjauh, menciptakan jarak yang sulit dijembatani. Namun, orang luar yang mampu menerima ketidaksempurnaan tersebut akan sering kali menjadi “saudara” yang sejati, ikatan yang terbangun bukan oleh darah, tetapi oleh pemahaman dan penerimaan.

     

    Ketidaksempurnaan adalah kenyataan yang tak terelakkan dalam kehidupan manusia. Jika kita tidak kuat menghadapi kenyataan ini, jika kita terus mencari kesempurnaan yang tidak ada, maka kita akan selalu menemukan diri kita merasa kesepian, terpisah dari orang-orang di sekitar kita. Keberanian untuk menerima ketidaksempurnaan adalah kunci untuk membangun hubungan yang bermakna dan abadi.

     

    Jadi, jika kita ingin mendekat kepada seseorang, kita harus siap menghadapi ketidaksempurnaan mereka. Kita harus siap untuk menerima, memaafkan, dan memahami. Karena pada akhirnya, itulah yang membuat kita manusia. Itulah yang membuat kita benar-benar terhubung satu sama lain. Dan dalam penerimaan ketidaksempurnaan itu, kita menemukan keindahan sejati dari hubungan manusia.

     

     

    Kreator : Wista

    Bagikan ke

    Comment Closed: Sebuah Hubungan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]

      Okt 21, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021