KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Secawan Syukur

    Secawan Syukur

    BY 06 Agu 2024 Dilihat: 143 kali
    Secawan Syukur_alineaku

    Pernahkah kita merasa lelah dengan perjalanan hidup yang sudah kita jalani sejauh ini?

    Lalu bertanya, dan kita menyadari sudah sejauh ini melangkah.

    Kesal, merasa tak adil dengan perjalanan dan ujian, ingin mengumpat pada Allah, merasa alur cerita hidup yang telah Dia tuliskan tidak sesuai. 

    Tapi, pernahkah kita menyadari bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita seorang diri. 

     

    Seandainya kita diminta untuk menghitung atau merincikan semua nikmat Allah yang sudah diberikan kepada kita, maka tak akan sanggup kita untuk melakukan itu. 

    Atau, jika kita ada keinginan untuk menulis sehari saja, nikmat yang sudah Allah beri, mulai dari bangun tidur, mata terkedip hingga helaan nafas di setiap detik, maka tak akan pernah mampu untuk kita lakukan itu, meski barang satu hari saja. 

     

    Sehingga tulisan tentang nikmat nikmat Allah itu akan menutup daftar tulisan keluh kesah kita tentang sesuatu yang dirasa terjadi. Sungguh akan sangat malu, jika membandingkan antara catatan atau list keluh kesah, ketimbang catatan atau list nikmat yang tidak akan pernah habis untuk ditulis. 

     

    Akan terbata bahkan kelu lidah kita mengingat betapa malunya kita lebih banyak mengeluh daripada bersyukur, sedangkan nikmat yang Allah beri tak pernah terputus, sampai kedipan mata dan helaan nafas yang sering luput dari ingatan dan rasa syukur. 

     

    Jadi, jangan terlalu sibuk atau banyak melihat terhadap apapun yang belum sampai kepada kita, dan jangan sibuk memikirkan sesuatu hal yang belum ada di depan kita, bahkan menghabiskan tenaga untuk bermuram, terhadap sesuatu hal yang belum terjadi kepada kita. 

     

    Semua yang terjadi di dunia ini, adalah tentang bagaimana hati untuk siap menerima. Dengan meletakan secawan rasa syukur dalam jiwa, akan membuat kita merasa bahwa Allah tak pernah meninggalkan kita seorang diri di dunia ini. 

     

    Wahai jiwa yang tenang, sibukkan hati dan pikiran kita untuk bersyukur dan memikirkan segala yang telah terjadi dan datang kepada kita. 

    Wahai hati yang selalu terbolak balik, jadilah baik dengan bermuhasabah, bersyukur, bertafakur. Agar kelak Allah tambahkan buah kenikmatan dari sebuah cabang cabang syukur yang menghadirkan ketenangan jiwa dan kesejukan batin.

     

     

    Kreator : Diyah Laili

    Bagikan ke

    Comment Closed: Secawan Syukur

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021