KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Sejatiku Nadira

    Sejatiku Nadira

    BY 04 Jan 2023 Dilihat: 191 kali

    Penulis : Dhien Novita Sani (Member KMO Alineaku)

    Suara di handphone ku berdering, nama seseorang yang sangat kukenal muncul disana. Aku tersenyum, senang rasanya mendapat telepon darinya.

    Sebelum bunyi ketiga kalinya, aku mengangkat telepon dan langsung bersuara, “Hallooo…” sapaku dengan khas, jangan mengira bahwa hallo itu bernada biasa, itu ada intonasinya seperti suara yang terdengar napas saja, istilah kami suara angsa, gak jelas dan aneh, lalu dia akan menjawab dengan suara yang sama, lalu kami akan tertawa, begitu setiap awal sebelum pembicaraan dimulai, sebuah pembukaan yang menyenangkan.

    Selanjutnya bisa ditebak kami akan  ngobrol panjang lebar yang berdurasi lebih dari satu jam dengan tema yang berbeda beda, kadang serius, selebihnya cekikan, kalau curhat wajib, pokoknya paket komplit dan off the record, begitulah aku dan Nadira sahabat sejati ku.

    ”Eh say, kamu kenal gak  si Boim?” tanyanya tiba-tiba, setelah ngobrol panjang lebar.

    ” Gak kenal” jawabku asal, aku tipe orang yang kurang hafal dengan nama.

    ”Teman kita SMA, tapi lain kelas” ulangnya lagi 

    ”Itu nama di sekolahnya atau nama panggilan?”  aku penasaran

    ”Nama panggilan, nama sekolahnya aku gak tau” 

    ”Kalau nama panggilan, jelas aku gak tau, nama sekolah aja kadang gak kenal”  jawabku lagi yang membuat dia kesal

    ”Dasar kuper” ejek nya

    Kami cekikan.

    ”Emang kenapa dengan si Boim tadi?” aku masih penasaran, pasti ada sesuatu kalau dia menyebut nama seseorang.

    ”Sekarang dia hebat, jadi pengusaha kaya, kemaren aku  dikenalkan dengan sama si Indra waktu kami lagi makan di restoran wak EM” Nadira mulai bercerita

    ”Cie yang lagi kencan dengan Indra, asik tuh” aku meledaknya

    ”Cuma teman kok, tapi gak taulah” ada nada harap di suaranya.

    ”Mudah-mudahan lanjut, jangan kasih kendor” saranku. ” Terus kalau si Boim kaya emang kenapa?” lanjutku, 

    ”Gak kenapa sih, kan kita mau ngadain reuni, dia mau jadi donatur, kebetulan istrinya juga sama satu SMA dengan kita, tapi istrinya itu, aahh gak cocok sama dia”  mulai suara Nadira seperti mau bergosip.

    ” Gak cocok?” ulang ku

    ”Kayak angka sepuluh” dia tertawa

    ”Itu hoki nya kali Nad” belaku

    ”Tuaan istrinya, kakak kelas kita,tapi istrinya baik, ramah lagi sama aku, rencana besok mau diundang ke rumahnya, nanti aku ceritain kalau aku sudah ke rumahnya ya” 

    ” Nah itu dia, baik dan ramah” balasku

    ”Dan tajir hahaha”  Nadira tertawa lebar

    ”Sama Indra dong kerumah pak Boim” aku mulai menggodanya

    ”Sebenarnya yang diundang itu Indra, aku diajak Indra, katanya buat nemenin dia, karena masalahnya soal dana, biar ada yang nyaksiin” Nadira menjelaskan, 

    ”Itu modus terselubung, Indra ngajak kencan itu” Aku kembali tertawa.

    Lalu dia curhat tentang Indra, seseorang yang baru dikenalnya, tapi belum tau latar belakang dia saat ini, karena baru ketemu tidak sengaja waktu sama-sama rapat reuni. Aku menyarankan untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang siapa Indra, jangan sampai terulang seperti yang dulu, ngaku duda tapi istrinya datang marah-marah gak jelas dengan Nadira, sampai sempat membuat dia trauma memulai hubungan dengan pria lain.

    Nadira adalah soulmateku, kami bersahabat sejak SMP sampai aku punya anak sudah  umur 20 tahun. Jarak boleh jauh tapi hati kami selalu dekat, sejak tamat kuliah  aku sudah merantau untuk mencari pekerjaan ke luar kota.  Nadira tetap di kampung halaman, katanya tempat ternyamannya adalah kampung halaman, kerena dia pernah ikut kakaknya di luar kota dan tidak betah dengan suasana disana.

    Seminggu sekali kami pasti saling memberi kabar, saling bertukar cerita atau sekedar menanyakan keadaan masing-masing. Kami kadang bertemu dua tahun sekali saat aku pulang kampung, sudah dua kali dia berkunjung kerumahku, aku mengajaknya mengunjungi berbagai tempat wisata di ibu kota,  dia sangat senang dan selalu menceritakannya kepada teman-teman yang lain.  Nadira juga  dekat dengan keluargaku di kampung, karena pertemanan yang lama.

    Banyak memory yang merekam jejak persahabatan kami,  aku beruntung punya sahabat seperti Nadira, kepadanya tidak ada rahasia, semua tumpah, kami saling berbagi cerita apapun, tak ada sahabat sedekat Nadira, lebih dari saudara.

    Sahabatku semoga selalu sehat dan segera mendapatkan imam yang baik untukmu, jangan lelah berdoa dan berusaha. Aku selalu mendoakan  yang terbaik untukmu.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Sejatiku Nadira

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021