KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Selingkuh yang membawa petaka

    Selingkuh yang membawa petaka

    BY 06 Sep 2024 Dilihat: 265 kali
    Bodoh tapi mujur_alineaku

    Kisah ini ada di dunia pewayangan ,kalau kita kebetulan membaca buku tentang pewayangan sungguh ada banyak hal menarik yang bisa kita teladani

    Dalam pewayangan bersumber dari dua mazhab ,ada yang disebut kitab Mahabarata dan Ramayana.

    Kisah ini terambil secuil dari kitab Ramayana.

    Ada sebuah padepokan yang berada di tepi hutan yang dihuni oleh seorang pertapa bernama Resi Gotama dan isterinya bernama Dewi Indardi, dengan 3 orang putra-putrinya yang.sudah menanjak dewasa.

    Anak pertama perempuan bernama Dewi Anjani anak kedua dan adiknya  bernama Guwarso dan Guwarsi kelak mereka dikenal dengan nama Subali dan Sugriwa.

    Kehidupan mereka diliputi ketentraman ketenangan dan kedamaian hidup dalam situasi rukun damai  sehat sejahtera membuat semua merasa bahagia sebelum datang prahara yang begitu hebat memporak porandakan kehidupan yang tadinya begitu tenang menjadi hancur berantakan.

    Disuatu pagi tak sengaja bapaknya 

    Resi Gotama tak sengaja melihat dewi Anjani sedang memegang sesuatu (yang jelas bukan pegang hp) Saking asyiknya dia tak  tahu kalau ayahnya sedang memperhatikan dan berucap:

    Coba bapak ingin melihat benda apa yang sedang kamu pegang.Anjani sangat terkejut .ketika akan disembunyikan keburu direbut sang ayah.Ternyata ini adalah Cupu Manik Astagina dan sang Resi tahu betul siapa pemilik benda itu.

    Anjani semakin ketakutan setelah. sang ayah bertanya kamu dapat dari mana benda

    ini (oh ya Cupu Manik Astagina itu kalau dilihat berupa pemandangan tentang gambaran dunia yang sangat elok hingga yang memandangnya akan merasa sangat bahagia)

    “Dari ibu pak jawabnya.,”bergegas Sang Resi .menemui istrinya dan bertanya asal muasal barang ini dari mana (meskipun sang Resi sudah tahu ,siapa pemilik benda itu tapi ia ingin mendengar pengakuan dan kejujuran sang istri).Dengan. menanggung rasa.malu yang amat sangat biar didesak berkali kali sang Dewi tetap diam seribu basa.Kemarahan sang Resi sudah tak terkendali dan sabdanya : Kamu ditanya bolak balik diam saja seperti tugu…jleg sang Dewi berubah menjadi tugu.Masih dalam keadaan marah tugu itu dilempar sejauh jauhnya sampai jatuh di negeri Alengka

    Mendengar ribut-ribut Guarso dan Guwarsi menanyakan gerangan apa yang terjadi.

    Khawatir  berakibat fatal sang Resi segera melempar barang itu dan jatuh di suatu tempat dan berubah menjadi telaga.

    Rasa penasaran Guwarso dan Guwarsi mengejar untuk mencari benda tersebut

    Sampai di telaga mereka mengira barang itu jatuh di telaga ini dan tanpa pikir panjang mereka berdua terjun dan menyelam untuk mencarinya.Seketika bentuk tubuh dan wajah mereka berubah menjadi makhluk seperti kera.

    Melihat seperti datang makhluk lain mereka pun berkelahi habis-habisan tanpa ada yang menang. Guwarso dengan suara menggelegar. sesumbar: keluarkan semua kesaktianmu tak akan mungkin bisa mengalahkan aku Guwarso.putra sulung Resi Gotama.Mendengar tantangan tersebut Guwarsi tidak melawan malah terduduk menangis sesenggukan Duh kakaku Guwarso mengapa wajahmu jadi begitu kak , kamu Guwarsi to…duh adikku kamu juga berubah bentuk seperti itu.keduanya berpelukan menangisi nasibnya

    Mereka pun bergegas menepi dan dijumpainya kakaknya Anjani sedang duduk merenung ,karena setelah dia mencuci muka dan kaki serta  tangannya berubah menjadi begini.

    Berjalanlah mereka dengan lunglai pulang ingin menjumpai ayahnya untuk memohon maaf karena telah menjadi anak durhaka.

    Sepanjang jalan mereka.bertiga menangis tak henti-henti menyesali.perbuatan yang tidak terpuji.

    Tadi Sang ayah sempat melarang mereka untuk tidak boleh mencari barang itu sesal kemudian tak berguna

     

     

    Kreator : Sudarsono

    Bagikan ke

    Comment Closed: Selingkuh yang membawa petaka

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021