Kisah ini ada di dunia pewayangan ,kalau kita kebetulan membaca buku tentang pewayangan sungguh ada banyak hal menarik yang bisa kita teladani
Dalam pewayangan bersumber dari dua mazhab ,ada yang disebut kitab Mahabarata dan Ramayana.
Kisah ini terambil secuil dari kitab Ramayana.
Ada sebuah padepokan yang berada di tepi hutan yang dihuni oleh seorang pertapa bernama Resi Gotama dan isterinya bernama Dewi Indardi, dengan 3 orang putra-putrinya yang.sudah menanjak dewasa.
Anak pertama perempuan bernama Dewi Anjani anak kedua dan adiknya bernama Guwarso dan Guwarsi kelak mereka dikenal dengan nama Subali dan Sugriwa.
Kehidupan mereka diliputi ketentraman ketenangan dan kedamaian hidup dalam situasi rukun damai sehat sejahtera membuat semua merasa bahagia sebelum datang prahara yang begitu hebat memporak porandakan kehidupan yang tadinya begitu tenang menjadi hancur berantakan.
Disuatu pagi tak sengaja bapaknya
Resi Gotama tak sengaja melihat dewi Anjani sedang memegang sesuatu (yang jelas bukan pegang hp) Saking asyiknya dia tak tahu kalau ayahnya sedang memperhatikan dan berucap:
Coba bapak ingin melihat benda apa yang sedang kamu pegang.Anjani sangat terkejut .ketika akan disembunyikan keburu direbut sang ayah.Ternyata ini adalah Cupu Manik Astagina dan sang Resi tahu betul siapa pemilik benda itu.
Anjani semakin ketakutan setelah. sang ayah bertanya kamu dapat dari mana benda
ini (oh ya Cupu Manik Astagina itu kalau dilihat berupa pemandangan tentang gambaran dunia yang sangat elok hingga yang memandangnya akan merasa sangat bahagia)
“Dari ibu pak jawabnya.,”bergegas Sang Resi .menemui istrinya dan bertanya asal muasal barang ini dari mana (meskipun sang Resi sudah tahu ,siapa pemilik benda itu tapi ia ingin mendengar pengakuan dan kejujuran sang istri).Dengan. menanggung rasa.malu yang amat sangat biar didesak berkali kali sang Dewi tetap diam seribu basa.Kemarahan sang Resi sudah tak terkendali dan sabdanya : Kamu ditanya bolak balik diam saja seperti tugu…jleg sang Dewi berubah menjadi tugu.Masih dalam keadaan marah tugu itu dilempar sejauh jauhnya sampai jatuh di negeri Alengka
Mendengar ribut-ribut Guarso dan Guwarsi menanyakan gerangan apa yang terjadi.
Khawatir berakibat fatal sang Resi segera melempar barang itu dan jatuh di suatu tempat dan berubah menjadi telaga.
Rasa penasaran Guwarso dan Guwarsi mengejar untuk mencari benda tersebut
Sampai di telaga mereka mengira barang itu jatuh di telaga ini dan tanpa pikir panjang mereka berdua terjun dan menyelam untuk mencarinya.Seketika bentuk tubuh dan wajah mereka berubah menjadi makhluk seperti kera.
Melihat seperti datang makhluk lain mereka pun berkelahi habis-habisan tanpa ada yang menang. Guwarso dengan suara menggelegar. sesumbar: keluarkan semua kesaktianmu tak akan mungkin bisa mengalahkan aku Guwarso.putra sulung Resi Gotama.Mendengar tantangan tersebut Guwarsi tidak melawan malah terduduk menangis sesenggukan Duh kakaku Guwarso mengapa wajahmu jadi begitu kak , kamu Guwarsi to…duh adikku kamu juga berubah bentuk seperti itu.keduanya berpelukan menangisi nasibnya
Mereka pun bergegas menepi dan dijumpainya kakaknya Anjani sedang duduk merenung ,karena setelah dia mencuci muka dan kaki serta tangannya berubah menjadi begini.
Berjalanlah mereka dengan lunglai pulang ingin menjumpai ayahnya untuk memohon maaf karena telah menjadi anak durhaka.
Sepanjang jalan mereka.bertiga menangis tak henti-henti menyesali.perbuatan yang tidak terpuji.
Tadi Sang ayah sempat melarang mereka untuk tidak boleh mencari barang itu sesal kemudian tak berguna
Kreator : Sudarsono
Comment Closed: Selingkuh yang membawa petaka
Sorry, comment are closed for this post.