Saat itu ada program semester pendek. Saya lupa lagi tahun berapa saat saya mengambil program semester pendek tersebut. Saya mengambil dua saja mata kuliah yaitu Radiokimia 2 sks dan Kimia Organik II 3 sks. Alhamdulillah, di akhir semester pendek tersebut saya mendapatkan nilai kedua mata kuliah tersebut dengan nilai A. Kedua mata kuliah itu sangat berkesan pembelajarannya dan bisa diikuti dengan baik dan maksimal.
Dalam proses pembelajaran kuliah di semester pendek tersebut, saya mendapatkan suatu pengalaman belajar yang sangat berkesan luar biasa dampaknya. Saya sangat tersadarkan dengan suatu fakta yang sangat mencengangkan. Dalam suatu pertemuan di masa awal-awal pembelajaran mata kuliah, dosen kimia organik 2 saat itu, melemparkan suatu pertanyaan kepada para mahasiswanya di kelas pembelajaran. “Setuju gak, kalau tubuh kita ini adalah kumpulan elektron?”
Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang jawabannya sederhana tapi proses penyadarannya lumayan tidak sederhana. Kami para mahasiswa di kelas tersebut menjawab dengan lumayan loading karena mencerna pertanyaan yang disampaikan dosen. Beberapa mahasiswa disapa oleh dosen untuk menyatakan setuju atau tidak dengan pertanyaan tersebut.
Tiba saatnya dosen tersebut memanggil nama saya, “gimana Salman, setuju gak bahwa tubuh kita ini adalah kumpulan elektron?” maka saya pun memikirkan pertanyaan tersebut dan menjawab “setuju”, karena setelah dipikir-pikir memang tubuh kita ini adalah tidak lain tersusun dari zat yang mana zat itu seperti protein, lemak, dan semua zat dalam tubuh memang penyusunnya adalah unsur-unsur kimia. Dan, karena zat itu tersusun dari unsur-unsur kimia, maka tentulah unsur tersebut tersusun dari partikel-partikel dasar penyusun unsur yaitu: proton,neutron, elektron. Pemikiran jawaban ini tersambungkan dengan materi mata kuliah radiokimia yang membahas partikel dasar penyusun atom.
Pengalaman belajar ini sangat berkesan dan sangat menyadarkan. Subhanallah….saya jadi semakin takjub dengan kenyataan ini. Setelah kuliah pertemuan itu saya melanjutkan tafakur dengan fenomena tersebut. Kita ini adalah tersusun dari partikel-partikel itu: elektron, proton, neutron tapi kok kita bisa berbicara, kok kita bisa bergerak dan sebagainya. Kita bisa berfikir, tapi kok kita berbeda dengan makhluk-makhluk Allah lainnya seperti tanaman, pohon, padahal makhluk-makhluk itupun tersusun dari material yang sama yaitu: elektron, proton, neutron. Hanya beda pola susunannya saja. MasyaAllah…..
Kenyataan fenomena tersebut mengingatkan terhadap ayat al-Quran surah al-Isra “wa yas aluunaka ‘anirruuh..Qulirruuhu min amri Robbii wamaa uutiitum minal ‘ilmi illaa qoliilaa” “dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, ‘Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.’” (QS. Al-Isra: 85)
Catatan dari pengalaman perjalanan ini adalah: menjadi sangat teringatkan dengan suatu kalimat dalam al-Quran “Subhaanaka laa ‘ilma lanaa illaa maa ‘allamtanaa” (Maha Suci Engkau ya Allah, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami). Maa Syaa Allah… Setelah kesadaran itu, ayat al-Quran ini, yang sangat sering didengarkan: Inna fii kholqissamaawaati wal ardhi wakhtilaafillaili wannahaari la aayaatin li ulil albaab…(QS. Ali ‘Imran:190) menjadi sangat menggetarkan jiwa karena sangat berasa sekali sentuhan kalimat ini….Subhanallah….
Kreator : Iman Salman
Comment Closed: Semester pendek Radiokimia dan Kimia Organik 2
Sorry, comment are closed for this post.