KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Sepeda Orangye

    Sepeda Orangye

    BY 29 Jun 2024 Dilihat: 198 kali
    Sepeda Orangye_alineaku

    Sepeda itu bukanlah sepeda baru. Yaps…Sepeda bekas yang dibeli oleh Bapak. Waktu itu Sani duduk di kelas 6  sekolah dasar. Setiap pulang dan pergi sekolah tidak pernah diantar, tapi hanya berjalan kaki. Jaraknya pun cukup jauh. Sehingga muncul keinginan untuk memiliki sepeda. 

    Jika harus membeli sepeda baru, tentu uangnya tak cukup. Harga sepeda baru cukup mahal bagi Sani dan orang tuanya. Akhirnya, ketika mendapat rezeki lebih, Bapak membelikannya sepeda bekas. Walaupun bekas, Sani sudah merasa senang. Sepeda ini kadang juga dipakai oleh kakak.

    Awalnya sepeda itu berwarna ungu. Dipakai Sani untuk pergi ke sekolah atau main ke rumah temannya. Sani bertambah senang. Kemanapun dia pergi tidak harus berjalan kaki lagi. Selama setahun itu Sani mengendarai sepedanya sambil sekali-kali membonceng adiknya dan menjemput kakaknya di kampus yang saat itu sedang mengikuti orientasi mahasiswa baru.

    Tidak terasa, Sani akhirnya lulus sekolah dasar, dan mendapat nilai yang memuaskan. Nilai lebih dari cukup untuk mendaftar ke SMP favorit. Dan benar saja, Sani diterima di sekolah itu. Jarak SMP favorit dari rumah lumayan jauh, kurang lebih 6 km. Tetapi ini bukan masalah bagi Sani, karena sudah memiliki sepeda ungunya. Bersepeda ke sekolah sambil berolahraga. Sani tidak mengendarai sepeda seorang diri. Banyak teman-teman lainnya yang juga bersepeda untuk berangkat ke sekolah. Tambah serulah kegiatan bersepeda Sani.

    Karena sepedanya bukan sepeda baru, lama-kelamaan warnanya memudar. Banyak bagian yang catnya sudah terkelupas. Sani mencoba menyiasatinya dengan menempelkan stiker di bagian-bagian yang terkelupas dan memudar. Tetapi stiker itu tidak tahan lama. Ketika terkena air langsung terlepas. 

    Sani terus berpikir bagaimana cara agar sepedanya terlihat indah, tidak jelek. Sani harus kreatif, karena tidak memungkinkan untuk membeli sepeda yang baru. Sampai akhirnya Sani memiliki ide untuk mengecat sepedanya dengan warnanya yang cerah. Warna oranye…Warna yang sedang tren saat itu.

    Sani membeli beberapa kaleng cat kecil berwarna oranye. Tidak lupa membeli stiker berukuran besar yang anti air. Sani mengecat sepedanya dibantu Bapak dan kakak. Lumayan lama keringnya. Untuk beberapa hari Sani pergi ke sekolah diantar dan pulang dengan menggunakan angkot. Setelah benar-benar kering, sepeda itu ditempeli stiker di kedua sisinya.

    Akhirnya sepeda ‘baru’ siap dipakai. Pagi itu Sani berangkat ke sekolah dengan sepeda cerahnya secerah sinar matahari yang menyinarinya. Sepeda oranye dengan warna yang mencolok, tapi keren menurut Sani. Membuat orang yang melihatnya bisa mengenali kalau itu adalah sepeda Sani.

    Sepeda oranye selalu menemani Sani ke sekolah, ke rumah temannya, ke warung, ke perpustakaan dan tempat lainnya yang bisa Sani jangkau dengan bersepeda. Sani sangat menyukai sepeda oranye-nya. 

    Pada hari kelulusan SMP, masih dengan sepeda oranye-nya, Sani bersiap ke sekolah untuk mendengarkan pengumuman kelulusan. Sani tidak menyadari kalau itu adalah hari terakhirnya mengendarai sepeda oranye. Sore harinya Bapak meminjam sepedanya untuk pergi memancing. Ketika pulang dari memancing, ternyata sepeda itu menghilang dari tempatnya. Dicuri orang…Lokasi memancing adalah rawa-rawa yang sepi dan jauh dari keramaian. Bapak tidak mengira kalau ada yang sampai mencuri sepeda. Bapak pulang ke rumah dengan berjalan kaki dan menceritakan semuanya.

    Sebenarnya Sani sangat sedih kehilangan sepeda oranye kesayangannya. Tapi ya mau bagaimana lagi. Sudah hilang, dan tidak tahu siapa yang mencuri. Sani mencoba mengikhlaskan. Mungkin rezekinya untuk memiliki sepeda oranye itu hanya cukup sampai lulus SMP. Dalam hati Sani berterima kasih sambil mengucapkan selamat tinggal untuk sepeda oranye yang hilang. “Terimakasih, sepeda oranye-ku sudah menemaniku selama ini”, begitu batinnya dalam hati.

    Seperti yang diceritakan sebelumnya, karena warnanya yang unik, siapa pun tahu kalau itu sepeda milik Sani. Ketika sudah duduk di kelas 1 SMA, ada seorang teman yang menyampaikan ke Sani kalau dia pernah melihat sepeda Sani yang hilang itu dipakai oleh orang lain. Sani sudah mengikhlaskannya dan berusaha berfikir positif kalau orang itu mungkin saja lebih membutuhkan darinya dan rezeki Sani memilikinya hanya sampai kelas 3 SMP di hari kelulusannya.

     

    Kreator : Fatrisia Yulianie

    Bagikan ke

    Comment Closed: Sepeda Orangye

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021