KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » SEPERTI TIDAK BERSUAMI (Bab 2)

    SEPERTI TIDAK BERSUAMI (Bab 2)

    BY 26 Jul 2024 Dilihat: 164 kali
    SEPERTI TIDAK BERSUAMI_alineaku

    “Jam segini baru pulang? Ngapain saja kamu di kantor? Jual diri kamu?”. Dengan penuh amarah suamiku membentakku ketika kakiku baru saja menginjak ruang keluarga. Aku tersentak kaget mendengar suaranya yang menggelegar dan penuh dengan tuduhan.

     

    Bukannya ditanya kabarku dan mengapa baru sampai dirumah jam 9 malam, ini malah dibentak-bentak seenaknya. Padahal rasa nyeri di kaki ini masih terasa sekali 

     

    Hari ini adalah hari apes buatku. Berjalan sekitar 1km menuntun motorku mencari tukang tambal ban. Ingin rasanya aku menghubungi suamiku tapi sudah pasti aku akan dimarahi habis-habisan. Bukannya membantu tapi pasti dia hanya ngomel. 

     

    “Syukurin! Ya sudah sana cari sendiri tukang tambal ban. Lagian kalau aku kesana terus mau gimana? Toh nanti juga aku yang capek nuntun motormu!”. Masih terngiang-ngiang di telinga ini dulu tanggapan suamiku ketika ban motorku bocor. Berharap suamiku bisa memberikan bantuan dan solusi, tapi ternyata ucapan pedasnya saja yang kuterima.

     

    Makanya aku tidak mau memberitahu suamiku kalau tadi ban motorku bocor. Lebih baik aku berusaha sendiri walau sebenarnya rasa lelah sudah mendera. Memberitahu suamiku juga kena marah tidak memberi tahu juga kena marah. Semua serba salah, seperti makan buah simalakama saja. 

     

    Dengan lunglai aku menuju ke dapur dan mengambil air minum, rasanya haus sekali berjalan sekitar 1 km sambil menuntun motor dengan ban yang bocor,  terasa berat sekali. Sementara pertanyaan dan omelan suamiku tidak kuindahkan, yang penting tenggorokanku ini harus segera dialiri air agar tidak kering dan pikiranku bisa sedikit lebih ringan. 

    “Tadi ban motorku bocor mas, aku jalan 1 km baru ketemu sama tukang tambal ban”. Akhirnya dengan susah payah aku menjelaskan sekaligus menjawab pertanyaan suamiku yang seperti peluru, membabi buta. Terlihat suamiku terdiam dan tidak ngomel-ngomel lagi. 

     

    “Aku lapar”. Suamiku akhirnya menjawabku dengan nada ketusnya seperti biasa. Tanpa memberi waktu untukku bernafas sejenak, dia sudah meminta untuk dilayani makan karena perutnya sudah menjerit minta diisi. 

     

    ‘Dari tadi ngapain saja dia? Toh makanan yang tadi kumasak masih ada dan tinggal dipanasi. Bukannya sayur lodeh kalau dipanasi masih enak rasanya. Lauknya pun masih ada. Semua masakanku tadi masih terlihat menarik untuk dimakan’ aku membatin dalam hati sambil membuka tudung saji. 

     

    “Panasi saja ayam goreng dan sayur lodehnya”. Mas Rizki seakan dapat membaca apa yang ada dalam pikiranku. Tanpa banyak bertanya aku segera melakukan permintaan suamiku dan segera menyajikannya dan kemudian berlalu ke kamar Bebi, putriku.

     

    “Hai sayang mama, sudah makan belum kamu nak?”. Sapaku pada Bebi yang sedang serius mengerjakan tugas sekolahnya.

     

    “Mama capek ya? Motornya sudah bereskan ma?’. Putriku bukannya menjawab pertanyaanku, malah balik melemparkan pertanyaan padaku. 

     

    “Sudah sayang, motornya sudah tidak bocor lagi. Tadi mama lumayan jauh juga mencari tukang tambal ban, sudah pada tutup karena sudah malam”. Aku menjelaskan pada putriku mengenai pengalaman yang kualami tadi yang disambut dengan senyum manis dari putriku. 

     

    “Kamu sudah makan belum sayang?”. Tanyaku pada Bebi sambil memeluknya. Putriku menjawab dengan anggukan dan senyuman. 

     

    “Ya sudah, kalau begitu mama bersih-bersih dulu ya, Bebi lanjutin ngerjain tugasnya.”. Aku pun kemudian pamit dan segera menyelesaikan pekerjaanku. Selain itu pasti Mas Riski sudah hampir selesai makan sehingga aku pun harus segera memberesi meja makan. 

     

    Setelah semua selesai kuberesi, seperti biasa aku pun segera mandi. Rasanya sudah ingin sekali membaringkan tubuh lelahku ini. Hal yang selalu kurindukan setiap hari, tidur dan istirahat. 

     

    Di saat tidur adalah di saat ternyaman buatku. Tidak ada yang mengganggu dan aku bisa menenangkan diri dari tekanan hidup yang membelenggu.

     

    Kreator : Flora Napitupulu

    Bagikan ke

    Comment Closed: SEPERTI TIDAK BERSUAMI (Bab 2)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021