Pak ustadz sedang memberikan tausiyahnya dengan para jamaah juga sedang mendengarkan dengan khusyu.
Tapi tidak demikian yang dibelakang, mereka berteriak-teriak
“Interupsi..interupsi..interupsi.”
“Iman..iman…lapar nih.”
“Siapa dia” tanya salah seorang jamaah kepada temanya.
“Tidak tahu,siapa mereka sebenarnya.”
“Itu residivis, Tarson Tarsin sama Tarmad, kakak beradik, baru saja keluar dari penjara,”kata jamaah yang lainya.
Suasana tetap hening karena jamaah yang tadi bicara dengan bisik-bisik.
Pak ustadz terus memberikan ceramahnya tanpa mempedulikan yang ribut-ribut dibelakang.
Setelah pa ustadz mengakhiri ceramahnya ,dipanggilah ketiga kakak beradik bekas narapidana itu.
“Kamu bilang apa tadi.”
“Memangnya aku salah,.aku.bilang lapar , ya memang aku lapar.”
“Kamu ingin punya uang,ingin banyak uang, biar tidak kelaparan, disana tuh di gua di gunung Sindur banyak emas dan berlian.”
“Bener pa ustadz, awas kalau bohong.”
Sampai di gua mereka bertiga masuk dan betapa kagetnya karena disitu benar-benar banyak emas berlian berserakan.Bertiga mereka memasukan emas berlian kedalam tiga kantong,maksudnya masing -masing akan kebagian satu kantong.
“Tarmad , jual ini satu cincin, beliin kita makanan, lapar nih dari kmarin belum makan”
“Iya kak”
Setelah Tarmad pergi, Tarson sama Tarsin berunding dan berencana akan membunuh Tarmad setelah dia pulang.
Sepanjang jalan Tarmad pun berencana juga untuk meracun makanan yang akan dibeli nanti.Jika kedua kakaknya mati, aku akan memiliki tiga kantong perhiasan,sip kata Tarmad dalam hati.
Begitu Tarmad datang, brug..brug…,matilah Tarmad dipukul pakai balok kayu.
Berdua Tarson dan Tarsin asyik makan dengan lahapnya.
Mati juga mereka bertiga Seandainya mereka tidak serakah, bisa lain ceritanya.
Kreator : Sudarsono
Comment Closed: SERAKAH
Sorry, comment are closed for this post.