Kamu boleh rapuh atas semua usaha yang belum membuahkan hasil, mungkin hancur satu demi satu harap yang telah tersusun rapi dalam hangatnya ruang hatimu. Tapi, selagi tenang masih mampu menghentikan badai kecewa dalam hatimu, sesungguhnya rasa ketenangan itu lahir dari proses kepingan ikhlas yang terus kamu perbaiki tahap demi tahap dari derap langkah perjalananmu.
Lihatlah sejenak, buka kembali jendela hatimu, hiburlah diri dengan melihat banyak hal. Alih alih perempuan di luar sana yang tengah diuji hal yang sama, mereka memilih untuk bahagia dan lapang atas kehendak-Nya. Mereka juga sama, pernah terjerembab dalam sedih dan kerapuhan. Tapi lihatlah kembali bagaimana mereka memilih untuk menyibukkan diri dan mengambil peran dalam kebaikan. Melakukan hobi baru, upgrade diri memilih jauh lebih berarti dari sebelumnya. Bukan, mereka bukan ingin menyembunyikan sisi kelemahan, tapi mengais rasa syukur dari sudut sudut ikhlas yang mampu ditampakkan. Bukankah itu cermin yang indah untuk bisa berkaca disana?.
Bukankah memaknai sebuah takdir tak harus hari ini juga?, karena kita tidak pernah tahu maksud dari Sang Pencipta memberi takdir seperti ini ataupun takdir seperti itu.
Mari sejenak berandai andai, jika apa yang akan terjadi di hari esok, bulan depan, tahun depan, bahkan hingga sepuluh tahun ke depan, oleh Allah diperlihatkan semua takdir kehidupan kita. Pasti kita akan memilih untuk tidak mengetahuinya. Ilmu dan hati kita terbatas, sangat terbatas untuk bisa menjangkau itu semua. Kita akan pusing dan bingung dengan apa yang seharusnya kita lakukan di sepuluh tahun mendatang, jika dihadapkan takdir takdir yang buruk, mencoba berbagai cara menghindarinya. Bukankah lebih baik seperti ini, berjalan dengan menyusun keyakinan baik kepada Sang Pencipta atas rahasia rahasia Lauhul Mahfudz yang telah tertulis indah untuk kita imani qodho dan qodar-Nya.
Burung pun yang keluar dari sarang di pagi hari dengan perut kosong, pulang kembali ke sarang pada sore hari dalam keadaan kenyang. Sungguh tidak akan terlewat sedikitpun, tidak akan luput dari pengawasan Allah, setiap ikhtiar, upaya dan doa yang telah dijalani juga dilangitkan. Bahkan rasa ketenangan dan kelapangan dalam hati, itu juga merupakan rezeki dari Allah yang harus disyukuri. Mungkin juga itu adalah salah satu jawaban dari doa doa yang telah dilangitkan.
Jadi, teruslah rawat rasa tenang dan kelapangan itu. Karena berprasangka baik kepada Sang Pemilik hidup juga merupakan ibadah.
Kreator : Diyah Laili
Comment Closed: Setenang Kelapangan Hatimu
Sorry, comment are closed for this post.