KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Si Kelingking

    Si Kelingking

    BY 15 Jun 2024 Dilihat: 306 kali
    Si Kelingking_alineaku

    Cerita rakyat Bangka Belitung

    (Termasuk kategori dongeng)

    Pada zaman dahulu kala, hiduplah sepasang suami-istri di sebuah desa di Pulau Belitung. Walaupun hidup mereka miskin, mereka tetap rukun dan bahagia. Namun, mereka belum mempunyai anak. Mereka tidak putus asa, hampir setiap saat berdo’a kepada Tuhan.

    “Ya Tuhan! Karuniakanlah kami seorang anak, walaupun sebesar kelingking!”

    Itulah do’a yang selalu mereka panjatkan. 

    Akhirnya doa mereka pun didengar oleh Sang Maha pencipta, beberapa bulan kemudian pun sang istri mengandung dan singkat ceritanya, waktu yang ditunggu-tunggu pun telah tiba, tiba saatnya sang istri melahirkan. Alangkah terkejutnya mereka, karena melihat bayinya hanya sebesar kelingking. Oleh karena itu, mereka memberi namanya dengan nama Si Kelingking.

    Si Kelingking mempunyai kebiasaan aneh, walaupun badannya sangat kecil tetapi Si Kelingking mampu menghabiskan makanan yang banyak. Orang tuanya jadi  sering kerepotan, mereka miskin. Untuk makan sehari-hari saja susah ditambah kerakusan Si Kelingking, maka kesabaran mereka pun hilang.

    Akhirnya, mereka memutuskan untuk membuang jauh-jauh Si Kelingking. Pada suatu hari, sang ayah mengajak Si Kelingking ke hutan untuk mencari kayu. Setibanya di tengah hutan, sang ayah segera menebang pohon besar yang diarahkan kepada anaknya itu, rupanya si ayah sudah dibutakan oleh hawa nafsu dan lupa diri bahwa Si Kelingking adalah darah dagingnya sendiri.

    Beberapa saat kemudian, pohon besar itu pun roboh menimpa Si Kelingking. Setelah memastikan dan yai yakin anaknya mati, sang ayah segera kembali ke rumahnya.

    Mendengar cerita suaminya, sang istri pun merasa lega. Mereka lupa bahwa perbuatan membunuh anak sendiri adalah perbuatan dosa dan tercela.

    “Bang! Mulai hari ini, hidup kita akan tenang,” kata sang istri kepada suami nya. Baru saja kata-kata itu terlontar dari mulut istrinya, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari luar rumah.

    “Ayah…..! Ayah…..! Diletakkan dimana kayu ini?” Suara keras terdengar di luar rumah.

    Istrinya pun bertanya penuh rasa heran, “Bang! Bukankah anak itu sudah mati?” Tanya istrinya heran.

    “Ayo kita keluar melihatnya!” Seru sang suami penasaran. Mereka sangat terkejut melihat Si Kelingking sedang memikul sebuah pohon besar di pundaknya. 

    Setelah meletakkan kayu itu, Si Kelingking langsung mencari makanan di rumahnya. Karena merasa kelaparan, ia pun menghabiskan sebakul nasi. Sementara ayah dan ibunya hanya duduk terbengong-bengong melihat anaknya, tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.

    Singkat cerita, meskipun sudah beberapa kali disingkirkan, tetapi Si Kelingking tetap bisa kembali dengan kembali pulang dan pulang dengan selamat. Mereka kehabisan akal untuk menyingkirkan Si Kelingking.

    Suatu ketika melihat Si Kelingking begitu lahapnya makan dan seolah tak pernah tahu niat jahat orang tuanya, akhirnya pun mereka sadar. Si Kelingking adalah darah daging mereka sendiri, sudah seharusnya ia dipelihara dengan baik.

    Sejak saat itu, mereka menerima keadaan Si Kelingking apa adanya. Ternyata keberadaan Si Kelingking sangat berguna, dengan tenaganya yang besar, Si Kelingking mampu melakukan pekerjaan yang berat. Dan pada akhirnya kehidupan mereka menjadi lebih baik, Si Kelingking menjadi sumber tambahan penghasilan keluarganya.

    Pesan dan pelajaran yang bisa diambil kisah Si Kelingking ini adalah jangan melihat seseorang dari tampilan luarnya saja, karena kemampuan seseorang tidak ada yang tahu, dan Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk dengan sia-sia. Sekian terimakasih dan semoga kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah ini.

     

     

    Kreator : Nadya Putri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Si Kelingking

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021