KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Si Lancang

    Si Lancang

    BY 07 Jul 2024 Dilihat: 265 kali
    Si Lancang_alineaku

    Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang janda dan anaknya bernama Si Lancang. Tempat dimana mereka tinggal disebut daerah Kampar. Sehari-hari mereka menjadi hidup susah dan kekurangan,  penghasilannya sebagai buruh tani sangat sedikit. Keadaan ini membuat Si Lancang berpikir untuk memperbaiki nasib dengan pergi merantau.

    Pada suatu hari , Si Lancang pergi dan berangkat ke negeri orang, berbekal nekat dan tekad yang buat keputusan Si Lancang sudah bulat dan ingin mengubah nasib di negeri orang.

    Si Lancang bekerja keras bertahun-tahun lamanya. Segala perjuangannya tidak sia-sia, ia berhasil mencapai cita-citanya menjadi orang kaya. Si Lancang telah menjadi saudagar kaya yang memiliki berpuluh-puluh kapal dagang. Akan tetapi, ia lupa pada ibunya yang miskin dan hidup menderita di kampung halamannya.

    Pada suatu hari, Si Lancang singgah di Kampar. Berita kedatangan Si Lancang terdengar oleh ibunya, ia mengira Si Lancang pulang untuk dirinya dan merindukannya. Dengan memberanikan diri, ibunda Si Lancang naik ke geladak kapal mewah Si Lancang untuk menumpahkan rasa rindu akan anak semata wayangnya itu. Si ibu langsung menghampiri Si Lancang dan ketujuh istrinya, betapa terkejutnya Si Lancang ketika menyaksikan bahwa bahwa perempuan miskin berpakaian compang-camping itu adalah ibunya. Si Lancang merasa malu, sementara ibunya segera menghampiri Si Lancang.

    “Engkau Lancang, anakku! Oh betapa rindunya Ibunda kepadamu nak,” ringkih ibunda Si Lancang.

    Mendengar sapaan itu, Si Lancang dengan begitu tega mengingkari pengakuan ibunya sambil berteriak dengan nada tinggi.

    “Mana mungkin aku memiliki ibu miskin dan kotor sepertimu, aku tidak memiliki ibu sepertimu, aku sebatang kara, pergi kau dari hadapanku” pekik Si Lancang sambil mengusir dengan paksa.

    “Aku tidak mau melihatmu, dasar wanita gila” tukas Si Lancang sambil memerintahkan anak buahnya untuk mengusir ibunya itu.

    Dengan perasaan hancur berkeping-keping, ibunya pergi meninggalkan semua angan-angan tentang anaknya yang ia dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang, ia pun tidak percaya bahwa harta telah membutakannya. Luka di hati seperti disayat-sayat sembilu. Setibanya di rumah, hilang sudah akal sehatnya dan kasih sayang seorang ibu karena perlakuan buruk yang diterimanya.

    Ibunda Si Lancang mengambil pusaka yang dimilikinya berupa lesung penumbuk padi dan sebuah nyiru. Diputarnya lesung itu dan dikibas-kibaskan nyiru itu sambil berkata, “ Ya Tuhanku…hukumlah anak durhaka itu, sungguh sakit hati ini akan perlakuannya, harta telah membutakannya.

    Tuhan mengabulkan permintaan ibu tua renta itu. Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut meluluhlantakkan kapal-kapal dagang milik Si Lancang dan harta benda miliknya juga terbang hilang lenyap. Menurut cerita rakyat setempat, kain sutra melayang-layang dan jatuh menjadi negeri Lipat Kain yang terletak di Kampar Kiri. Gongnya terlempar di Kampar Kanan dan menjadi Sungai Ogon.

    Tembikarnya melayang dan jatuh menjadi Pasubilah, sedangkan tiang bendera kapal Si Lancang terlempar hingga sampai di sebuah danau yang diberi nama Danau Si Lancang.

    Hingga sekarang, nama-nama tempat itu masih ada, dan dongeng legenda Si Lancang ini hendaknya jadi nasihat untuk kita agar seorang anak harus tetap ingat dan berbakti kepada orang tuanya, kita tidak bisa memilih dimana kita dilahirkan dan dibesarkan oleh siapa, pesan ceria ini adalah siapapun kamu sekarang dan besok jangan pernah melupakan orang yang telah bersamamu saat kamu susah dan jangan pernah melupakan mereka saat kamu senang.

     

     

    Kreator : Nadya Putri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Si Lancang

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021