KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Silaturahmi Menyulam Makna

    Silaturahmi Menyulam Makna

    BY 07 Jul 2025 Dilihat: 12 kali
    Silaturahmi Menyulam Makna_alineaku

    Catatan Perjalanan Cinta, Ilmu, dan Rindu yang Dirajut di Meja Cibiuk

    Pagi itu, Stasiun Depok Baru bukan sekadar titik temu, tapi titik awal dari sebuah perjalanan jiwa. Empat anggota NJD; Bu Maria, Bu Munasri, Bu Minarni, dan aku sendiri; dengan senyum bahagia dan mata penuh cahaya rindu bersiap menuju Karawang.

    “Akhirnya hari ini datang juga, ya Allah… Karawang, tunggu kami ya!” seru Bu Munasri dengan wajah berseri-seri sumringah.  Syalnya ia rapikan pelan seperti merapikan hati yang siap berbagi.

    “Yang penting bisa ketemu, kopi darat, ngumpul bareng. Mumpung Bu Timang sedang Safar ke Karawang,” sahut Bu Maria sambil memeluk tas kecil di pangkuannya.

    Mobil yang kami tumpangi melaju pelan tapi pasti, dikemudikan oleh Musa; putra Bu Munasri; yang dengan penuh kesabaran dan senyum tipisnya ikut meramaikan perjalanan. Di dalam mobil, obrolan berlapis tawa dan cerita hidup mengalir, menyusup lembut di antara tikungan jalan dan detak jantung kami yang mulai hangat.

    “Ini kayak healing versi emak-emak pejuang literasi.” kata Bu Minarni sambil tertawa kecil.

    “Silaturahmi itu vitamin terbaik buat hati,” timpal Bu Maria. 

    “Kadang kita nggak butuh liburan mahal, cukup bertemu orang-orang yang mengerti dan memahami kita.” jelas Bu Maria seperti biasa, bijak.

    Karena semangat yang meletup-letup, pukul 09.50 WIB kami sudah tiba di Resto Cibiuk Karawang. Masih Sepi. Sepertinya, kami adalah pengunjung pertama pagi itu. 

    Tapi justru di situlah letak keindahannya; kami bisa berlama-lama bersilaturahmi. Tidak tergesa-gesa karena sempitnya waktu.

    “Rasanya kayak sedang mengantar para pejabat yang mau rapat penting.” canda sang driver kesayangan, Musa, dari balik kemudi, membuat kami tergelak.

    Tidak lama kemudian, Bu Timang pun tiba. Tanpa komando, kami saling menghambur. Berpelukan satu sama lain. Pelukan yang bukan sekadar gestur, tapi doa yang disampaikan lewat kehangatan dan detak  dada masing-masing.

    “Masya Allah… Akhirnya kita diizinkan Allah untuk bertemu, bersilaturahmi  langsung, bukan hanya di layar atau di WhatsApp grup saja.” katanya nyaris berbisik. Bisikan yang  menggetarkan.

    “Pelukan ini,” batinku lirih. “Lebih menyembuhkan daripada seribu terapi.”

    Kami duduk di meja kayu panjang. Aroma sambal, hangatnya nasi liwet, segarnya sop ikan gurame dan nikmatnya lalapan; hanyalah latar. Yang utama adalah percakapan yang bergizi, dan dialog hati yang akhirnya menemukan ruangnya.

    Satu sesi kecil; sharing knowledge hadir di tengah agenda makan siang. Sharing tentang matalogi. Tentang bagaimana melihat kehidupan dari kacamata makna, bukan sekedar logika.

    “Matalogi itu bicara tentang keberanian menelisik isi hati, menyeimbangkan logika dengan nurani,” jelas Bu Timang.

    “Hidup kadang keras, seperti besi. Tapi kalau dilembutkan dengan ilmu dan cinta, ia menjadi kekuatan yang tidak ternilai.”

    Terkadang pelajaran hidup datang bukan dari panggung besar, tapi dari meja makan sederhana; dengan orang-orang yang mau saling mendengar dan memahami.

    Waktu terus berjalan. Pukul tiga sore, saatnya berpisah.

    “Saya nggak tahu kapan kita bisa kumpul seperti ini lagi…” ujar Bu Timang sambil menggenggam erat tangan Bu Munasri. 

    “Ikut saja jadwal dari Allah ya, Bu. Karena seberapa kuat kita merancang pertemuan, tetap yang akan meloloskan adalah takdir Allah.”

     

    Silaturahmi Menyulam Makna

    Perjalanan pulang terasa lebih ringan. Penuh kelegaan dan rasa syukur. Aku turun di Stasiun Depok Baru, melanjutkan perjalanan ke Bogor dengan jiwa yang terasa lebih utuh dan lebih ringan. 

    Hari itu, kami pulang. Bukan hanya dari sebuah perjalanan fisik, tapi pulang pada hangatnya kebersamaan. Pulang pada pelukan yang menguatkan dan meneduhkan jiwa. Pulang pada ilmu yang mencerahkan langkah. Pulang pada silaturahmi yang menyulam kembali makna hidup.

     

    “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Dan, benar adanya. Hari itu, kami tidak sekadar berkumpul. Kami hadir untuk saling menyapa, saling menyulam kembali makna-makna hidup yang nyaris tergerus oleh derasnya rutinitas.

    Silaturahmi bukan sekadar temu raga, tapi perjumpaan rasa. Ia menyalakan cahaya di dada, menumbuhkan harapan di tengah keraguan, dan meneguhkan langkah agar bisa terus berjalan; dengan hati yang utuh, hangat, dan penuh cinta.🌹✨🎀

     

    Bogor, 26 Juni 2025

     

     

    Kreator : Nurul Jannah

    Bagikan ke

    Comment Closed: Silaturahmi Menyulam Makna

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021