KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Sirkuit Internasional Mandalika MotoGP

    Sirkuit Internasional Mandalika MotoGP

    BY 29 Okt 2024 Dilihat: 77 kali
    Sirkuit Internasional Mandalika MotoGP_alineaku

    Suasana kemarin malam tidak seperti biasanya. Pandangan romantis. Malam itu banyak warga sekitar rumahku berkumpul di pos ronda. Ketua RT tampak paling sibuk. Karpet digelar, layar bekas banner caleg dipasang, sering bergoyang-goyang ditiup angin. Tak ketinggalan proyektor di depannya. Makin malam makin banyak warga yang merapat. Sambil menenteng kopi dan makanan ringan, mereka duduk berhadap-hadapan. Kepulan asap rokok makin membuat malam itu menjadi indah.

    “Bagi kopi dong,” Sela beberapa orang.

    Mereka saling bersenda gurau, saling bercerita, saling melempar senyum, sesekali terdengar tawa renyah mereka. mereka pun tak lupa  membawa slayer berbagai warna, diikatkan di leher dan lengan. Bertuliskan angka 43, 1, 23 dan lain-lain. Nomor motor tunggangan jagoan mereka.

    Tampaknya, malam itu mereka lagi nobar (nonton bareng) GP1. Maklum, nobar di samping sungai, yang kebersihan airnya kurang diperhatikan. Aroma kurang sedap dari sungai tidak mengurangi keharmonisan malam itu. Persaingan lomba balap motor pun segera di mulai. Suara teriakan warga menambah seru suasana. Deru mesin motor begitu memekakkan telinga. Kecepatan lajunya hingga 300 km/jam. Meliuk-liuk melintasi sirkuit yang bentuknya seperti ular tangga. Tidak sedikitpun tampak ketegangan di raut wajah pengendaranya. Bahkan, saat sesi wawancara  pasca lomba, mereka mengakui sangat menikmati suasana persaingan. Dan yang pasti, saling respek walaupun harus di akui ada yang terbaik, sang juara. Tak terasa dua jam berlalu, tontonan GP1 pun selesai. Dengan tertib warga membubarkan diri, hanya tersisa beberapa orang yang masih bertahan, sambil nyeruput kopi yang mulai dingin.

    Sepanjang malam setelah nobar, aku bertanya pada diri sendiri. Betapa hebatnya mereka. Kecepatan motor secepat kedipan mata. Hitungan di bawah detik. Entah apa itu namanya. Ditopang teknologi kelas tinggi, dalam angle yang berbeda, mampu merekam detail semua aktivitas. Kemampuan kamera di setiap sudut dan kamera drone, makin menyuguhkan tontonan dan memanjakan penikmat GP1.

    Seribu satu pertanyaan terbersit dalam diri. Bagaimana seorang pembalap mampu melintasi sirkuit Internasional Mandalika sejauh 116 km, terdiri dari 27 lap, 17 tikungan setiap lapnya, dilahap hanya dalam 41 menit saja. Rata-rata satu lap yang jauhnya 4,5 km, ditempuh dalam limit waktu sekitar 90 detik atau 1,5 menit. Perbandingannya seperti jarak Surabaya – Nganjuk yang 116,5 km, itu pun butuh waktu 3 jam via tol. Tentunya dibutuhkan adrenalin di atas rerata. Waow …  Amazing … Luar biasa!!

    Tontonan Moto GP memberikan pesan paling dasar dalam mengarungi kehidupan, seperti pembalap melewati kerasnya persaingan dengan para kompetitornya. Pesta juara dilakukan setelah menyentuh garis finish. Artinya, persaingan secara sehat akan terus terjadi di dalam sirkuit. Sikap curang dan tidak respek akan mendapatkan hukumannya. Entah itu dikurangi waktunya hingga terkena pinalti, berupa diskualifikasi dari lomba.    

     

    Fokus menjadi kata kunci jika ingin menjadi Sang Champions. Tidak menoleh ke belakang, spion pun tidak terpasang. Artinya, fokus dalam bekerja sesuai dengan profesi masing-masing dengan sikap profesionalitas. Masa lalu adalah pembelajaran, masa depan adalah perjuangan dan cita-cita. Seorang yang hanya tenggelam pada masa lalunya, akan mudah terhipnotis dalam lamunan. Jika menyenangkan, ia akan berandai-andai. Jika menyedihkan, ia akan menjadi pencela. Faidza faraghta fanshab (jika sudah selesai satu urusan, maka berusahalah pada urusan lainnya).

    Gunakan strategi kemenangan, artinya  disiplin dalam mengatur waktu, dengan mengutamakan skala prioritas, sesuai dengan visi dan misinya. Jika di perusahaan dibutuhkan SOP, maka dalam menjalani hidup pun demikian. Evaluasi etos kerja dan hasil kerja harus dilakukan mandiri, jika ingin mendapatkan hasil yang memuaskan.

    Tidak cepat puas dengan hasil balapan, artinya selalu memberikan banyak kemanfaatan dalam hidup. Selalu berusaha lebih baik dan semakin baik.

    Imam al-Ghazali berpesan, “Jika terlepas menghitung pahala, melupakan dosa akan menyebabkan seorang tertipu amal sendiri.”

    Artinya, jika anda telah melakukan kebaikan, maka segera lupakan dan jangan menceritakan kepada orang lain. Agar keikhlasan anda terjaga, tidak puas diri dan tidak tersandera oleh sikap “keangkuhan religiusitas.” Posisikan diri kita, seakan-akan tidak pernah melakukan kebaikan apapun. Sebaliknya, ingatlah dengan tumpukan dosa, sebagai motivasi membangun mental diri, untuk melakukan banyak kebaikan.

    Tidak kenal menyerah sebelum garis finish, artinya jangan pernah putus asa dan menyerah. Hidup masih koma, belum titik. Menjaga motivasi dan semangat. Orang tua dan leluhur kita sering menasehati, sing penting selamet dunia akhirat. Bendera kehidupan terus berkibar. Bagi seorang muslim, spirit hidupnya menggapai ridha dan mahabbah Allah Swt. apapun problem dan rumitnya kehidupan yang dihadapi. 

    Liman kana yarju Allah wal yaumil akhir.

    “Bagi orang yang mengharap (rahmat ) Allah dan (kedatangan)hari kiamat.” (Qs. Al-Ahzab : 21)

     

     

    Kreator : Arif Budiono

    Bagikan ke

    Comment Closed: Sirkuit Internasional Mandalika MotoGP

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021